Saat ini Gavin, Gilang,dan Ardan tengah menikmati malam Minggu mereka dengan.....yah biasalah nasib orang jomlo palingan cuma main game di kamar, rebahan, ngemil, ngelakuin hal hal yang kurang berfaedah gitulah pokonya.Apartemen Gavin yang tadinya rapi, bersih dan terlihat nyaman itu kini telah berubah layaknya perahu pecah karna kalau kapal pecah udah pasaran gaes,(lapak lain banyak yg make itu😂🙏)
Gavin memang lebih memilih tinggal di apartemen nya ketimbang tinggal dirumah kakeknya, bukan berarti Gavin tidak mau tinggal disana akan tetapi setiap kali Gavin tinggal disana mimpi buruknya itu selalu terulang ulang layaknya DVD bajakan yang rusak. (Author_ udah bajakan rusak lagi, makanya beli itu yang ori boss🤣)
"Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga haii begitu lah kata para pujanggaaa aduhaii begitulah kata para pujanggaaa, taman suram tanpa bungaaaaaaa."
"Heh pandan berisik banget sih Lo dari tadi, kayak suara Lo bagus aja nyanyi kenceng kenceng kaya gitu."
"Eh belang jiwa musik Lo itu rendah banget si? Suara mirip Charlie Puth gini Masi aja di julid in."
"Enak aja Lo panggil gw belang, nama gw Gilang nyet bukan belang! Gilang." Ucap Gilang dengan menekankan Kalimat terakhirnya.
"Yang mulai duluan siapa hayo? Sekarang gw tanya sejak kapan emak sama bapak gw ganti nama gw jadi pandan gitu, sejak kapan gw tanya?." Kini ganti Ardan yang tak terima karna Gilang dengan seenak jidat mengganti namanya menjadi pandan.
"Hehe😅 Khilaf akutu bang, aku kan cuma bercanda doang bang."Monolog Gilang dg suara yang sengaja di buat seimut mungkin.
"Ewhh najis gw punya temen kaya Lo Lang, hush hush sana jauh jauh dari gw." Ardan mendorong tubuh Gilang hingga tubuh Gilang terjun bebas dari atas sofa.
"Bener bener titisan setan lu Dan!."
"Eh Vin!, Lo dari tadi diem aja? Mulut Lo lagi sariawan?." Tanya Gilang pada Gavin karna sedari tadi Gavin hanya diam dan fokus pada layar yang menampilkan Vidio game.
"Daripada gw ikutan debat Lo berdua yg ada gw ketularan stres kayak Lo berdua." Sambung Gavin.
"Serahlu dah Vin serahlu, emang orang ganteng itu selalu saja dinistakan."
"Wiihh akhirnya Lo nyadar juga lang, kalo gw ini ganteng." Ucap Ardan percaya diri
"Yeuu siapa juga yg bilang lu ganteng Maryono."
"Yaaa kan tadi si Gavin bilang, kalo dia g mau ketularan stres kaya kita berdua, trus Lo bilang kalo orang ganteng itu selalu dinistakan, berati gw itu juga ganteng belang."
"Gini aja biar adil Lo berdua bagian stresnya gw bagian gantengnya, adil kan?." Kini Gavin kembali bermonolog.
"Adil ndasmu!." Jawab Gilang dan Ardan bersamaan membuat Gavin tertawa geli melihatnya.
Malam ini Gavin merasa bahwa hari harinya sedikit berwarna dengan kehadiran dua sahabatnya ini, walaupun kadang otak mereka sedikit geser namun Gavin bersyukur karna mereka selalu bersama Gavin baik senang atau susah.
🌞🌞🌞🌞🌞🌞
SENIN.....(Kediaman keluarga Nandhatama)
"BUUUUN!! LIAT SERAGAM OLAHRAGA RAINA GA?." Teriak Raina dari kamarnya di lantai dua
"Kenapa si sayang, pagi pagi udah treak treak kaya gitu?." Tanya Nesya saat memasuki kamar putrinya.
"Seragam olahraga Raina ko gaada ya Bun? Udah Raina cari dimana-mana tapi ga ketemu juga."
"Kamu nyarinya udah bener belum? Coba di cari lagi siapa tau keselip di antara baju baju kamu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN ( Slow Update )
Teen Fiction"Oiya nama kakak siapa?" "Gavin" "Udah? Gavin aja?" "Gavin Arkana Revindar! Puas?"