Duanmu Yawang mengangguk, sebelum membuka mulutnya, Caixie berkata lagi: "Tapi sepupuku bilang, saya baru pertama kali ikut, bisa masuk jalan enam puluh lima sudah sangat bagus, dan aku juga sangat puas."
Ngomong seperti sudah memasuki jalan 65th .
Duanmu Yawang tidak bisa tertawa atau menangis.
Sang Ye jelas memikirkan hal ini juga, tanpa berkata-kata, tapi tidak terlalu mencampuri.
"Bagaimana dengan Anda? Apakajh anda tidak memiliki tebakan umum tentang diri Anda?" Caixie tidak menyerah, "Saya mendengar bahwa mereka yang berpartisipasi dalam ini akan memiliki perkiraan kasar."
Duan Muya wang melihat dia ingin tahu . Dia menyentuh dagunya, merenung sejenak, dan berkata dengan nada yang relatif sederhana, "Baru bicarakan jika sudah masuk di jaan tiga puluh."
"Apa!"
Caixie berseru, menatapnya dengan tidak percaya, "Tiga, tiga puluh? Kamu yakin?"
Sang Ye juga menatapnya dengan heran, dan matanya tidak banyak berfluktuasi.
Ada orang lain di sekitar yang memperhatikan Duanmu Yawang dari dekat, dan percakapan mereka rupanya didengar oleh orang lain, dan ada semburan cekikikan di sekitar.
"Orang bermata hitam benar-benar mengatakan bahwa dia bisa memasuki jalan 30 sekaligus. Ini mungkin lelucon paling lucu yang pernah saya dengar."
"Ya, seseorang yang bisa memasuki lusinan jalan sekaligus pasti master dari master. Dia benar-benar tidak tahu apa-apa tentang dirinya sendiri!"
"Iya."
Duanmu Yawang secara alami mendengar ejekan di sekitar.
Dia menyapu dengan hampa.
Orang-orang di sekitar tidak takut akan penglihatannya, dan memandangnya dengan pandangan jahat dan menghina.
Caixie menarik-narik lengan bajunya, "Kamu, jangan marah, tidak usah peduli dengan apa yang orang katakan."
"Saya tidak peduli."
Duanmu Yawang mengangkat bahu, "Mereka tidak bisa mengendalikan emosi saya."
“Kamu sangat murah hati.” Caixie memuji orang sebenarnya tidak pelit. “Orang biasa pasti sangat marah.”
Duanmu Yawang tersenyum, "Itu membuktikan bahwa saya bukan orang biasa."
"Benar juga"
Cai Xie tidak keberatan, dia menatap wajah, rambut dan matanya lagi dan lagi.
Ini adalah pertama kalinya Duanmu Yawang bertemu dengan seseorang dengan penglihatan yang begitu baik, tetapi dia dipandang dengan rasa iri, dan sedikit tertekan. Dia tertawa dan berkata: "Kamu telah melihat begitu lama, apakah kamu tidak cukup melihat?"
"apa!"
Cai xie wajahnya panas, dia dengan malu menjulurkan lidahnya, "Aku, aku akan mencoba menahan diri."
Setelah selesai berbicara, dia teringat sesuatu dan tiba-tiba berkata dengan serius: "Ngomong-ngomong, kamu masih harus sedikit rendah hati. Kamu tidak bisa bicara omong kosong. Langsung masuk ke jalan 30th . Bagaimana kamu bisa mengatakan itu?"
Duanmu Yawang tampak terkejut, "Saya memiliki kekuatan seperti itu, mengapa saya tidak bisa mengatakannya?"
“Pufff!” Kata-kata Duanmu Yawang tidak sengaja menurunkannya. Yang lain mendengarkan dengan seksama, dan secara alami mereka mendengarnya, dan mereka membuat gelombang tawa yang menghina.
