06 | Querido

717 82 16
                                    

Area dewasa!

"Letakan saja, aku akan membuangnya."

Mi Rae sumringah, lalu dengan cepat meninggalkan kantung berwarna hitam itu kembali ketempatnya.

"Terimakasih, Soeun-ah!"

Soeun hanya terkekeh. Ia tahu betul bagaimana Mi Rae sangat membenci pekerjaan ketika ia harus membuang sampah ke tempat pembuangan. Sedikit aneh, padahal dia adalah dokter spesialis penyakit dalam, bahkan sering melakukan operasi. Tapi hanya berurusan dengan kotoran dari sisa makanan saja membuatnya harus bergedik mual.

Hari ini sahabatnya itu mengikuti operasi, jadi Mi Rae mendapat shift pagi dan pulang bersama Soeun sore harinya.

Namjoon mengendarai Bugatti La Voiture Noire hitam miliknya dengan kecepatan rendah memasuki pelataran kawasan Dhiaz. Ia baru turun dari mobilnya saat memasuki pekarangan rumah nomor sembilan puluh empat. Baru saja ia akan melangkah ke arah pintu masuk rumah nuansa orange pastel itu, langkahnya berhenti karena kebetulan berpapasan dengan Soeun yang baru saja membuka pintu dengan raut wajah yang sedikit kesulitan.

Dalam diam, Namjoon mengamati tubuh ramping itu yang kembali menyeret dua kantung plastik hitam. Sepertinya wanita itu belum menyadari akan kehadiran Namjoon di depan rumahnya. Namjoon masih mengamati, tiba-tiba saja ia tersenyum melihat perjuangan kecil Soeun yang berusaha menenteng dua kantung besar itu sekaligus.

Pakaian yang dikenakannya sedikit lebih santai dengan kemeja berwarna hitam berpadu rok sebatas lutut berwarna senada, namun tercetak kembang-kembang bunga kecil berwarna merah muda. Penampilan yang cukup sederhana namun terlihat sangat manis dimata Namjoon.

Senyuman Namjoon meluntur kilat bersamaan dengan larinya yang bergegas menghampiri Soeun yang tiba-tiba saja ia lihat tersandung oleh keset yang diinjaknya sendiri.

"Hati-hati."

Soeun terpaku beberapa detik, "Namjoon?"

"Bagaimana kalau aku tidak ada disini? Kau tidak boleh terluka."

Soeun berdiri tegak setelah ia melepaskan diri dari pelukan Namjoon, "Maaf, aku tidak memperhatikan langkahku," Soeun berusaha tersenyum, "Dan terimakasih!"

"Aku harus melakukannya, kau tidak boleh terluka."

Oke, sebentar lagi Namjoon mampu membuat Soeun melayang dengan kata-katanya.

"Butuh bantuan?" Tanyanya dalam bahasa Spanyol. Sama persis saat pertama kali Namjoon menawarkan bantuan padanya di pom bensin waktu itu.

"Tidak, ini sampah—" tapi Namjoon sudah lebih dulu menenteng kantung hitam itu.

"Dimana aku harus membuangnya?"

"Tapi itu—"

"Aku melakukannya untukmu," karena jujur, kalau bukan untuk Soeun-nya, Namjoon tidak akan pernah sudi melakukan hal semacam ini.

Snazzy, Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang