Tiba-tiba ganti judul ^U^
⁺
⁺
⁺
Soeun duduk termenung sambil memeluk kedua lututnya di atas sofa berwarna pastel di ruang tamu. Tatapannya menyiratkan kekosongan, pikirannya berkecamuk, masih menerawang akan kejadian yang terjadi pada beberapa jam yang lalu saat di toilet club.
Perasaan tegang dan gugup masih melingkupinya. Ia sangat takut, ia merasa begitu bersalah. Soeun takut pada Namjoon, namun perasaan takutnya itu adalah suatu permasalahan yang berbeda. Permasalahan yang mungkin cukup serius. Ia telah melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang yang telah terikat dalam pertunangan.
Walaupun sebenarnya itu bukanlah sepenuhnya kesalahan Soeun. Ia sendiri berstatus sebagai korban di dalam permasalahan itu—korban intimidasi dan kekerasan Namjoon. Tapi seperti itulah Soeun, wanita itu selalu saja merasa bersalah terhadap setiap kesalahan yang bahkan bukan disebabkan olehnya.
Malam ini, saat Soeun kembali mendengar suara berat Namjoon, entah kenapa aurah sensual mengelilingi dirinya. Soeun akui pemuda itu sangat tampan dan seksi, tubuh besarnya yang berotot membuatnya meneguk ludah susah payah. Pemuda yang selalu mendominasi dan tipe pemegang kontrol penuh atas apa yang ia inginkan.
Dan Soeun tahu, seharusnya ia tidak merasakan perasaan seperti ini terhadap pemuda yang bahkan baru ia temui dua kali. Seharusnya perasaan semacam ini tidak ditujukan pada Namjoon, bagaimanapun juga sekarang statusnya adalah tunangan dari pemuda kaya bernama Jeon Joonwo.
Namun Soeun juga tidak bisa menyangkal bahwa disisi lain, ia mulai meragukan akan perasaannya sendiri terhadap Joonwo. Jika memang ia benar-benar mencintai pemuda itu, tentu saja Soeun tidak akan merasakan perasaan semacam ini pada Namjoon.
Sebenarnya ada apa dengan lelaki itu?
Mengingat perkataan Namjoon yang terus menyuruhnya untuk membatalkan pertunagannya, membuat Soeun mengalami ketakutan lainnya. Ketakutan itu berbisik bahwa ia mulai menyadari akan pertunangan ini adalah sebuah kesalahan yang akan sangat ia sesali nantinya.
Joonwo memang bajingan brengsek seperti apa yang sering Mi Rae katakan. Tunangannya itu selalu melukai perasaannya dengan halus. Dan Mi Rae benar, Soeun memang sebodoh itu karena masih saja memberikan Joonwo kesempatan dan memafkannya dengan begitu mudah.
Tapi di lain sisi juga, Soeun selalu merindukan Joonwo. Pada awalnya pertunangan ini terlihat seperti harapan indah yang akan selalu diimpikan Soeun. Namun sekarang sedikit aneh. Joonwo sering menyakiti hatinya, tapi pemuda itu begitu peduli padanya. Joonwo adalah tipe pemuda yang santai dan membebaskan Soeun untuk melakukan apapun yang ingin ia lakukan.
"Soeun..."
Berbeda sekali dengan apa yang Namjoon lakukan. Sangat bertolak belakang karena pemuda itu cukup ambisius memaksanya—mengontrol penuh akan dirinya. Soeun sadar, tipe pemuda santai seperti Joonwo itulah yg membuatnya mudah menjalin hubungan dengan wanita lain dibelakang Soeun.
"Dokter Kim, ini jus apel kesukaanmu!"
Soeun tersentak. Matanya mengerjab beberapa kali sebelum memandang sahabatnya yang ternyata sudah duduk tepat disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snazzy, Obsession ✓
Romance[COMPLETED] Sepasang mata cokelat itu memikatnya. Kim Namjoon tidak akan pernah bisa membiarkan apa yang ia inginkan lepas begitu saja! Mulai : 03/11/20 Selesai : 02/12/20