08 | Mala Suerte

620 76 18
                                    

Soeun membuka pintu depan pelan dan menutupnya kembali lalu ia berbalik. Namun setelah ia sudah keluar dari lorong depan pintu, langkahnya terpaku ditempat dengan tatapan kejut. Ia menghelah nafas lelah, wajahnya terbengong, "Hah, sial," gumamnya dengan wajah datar, "Apa yang sedang dilakukan dua bajingan itu?"

Rasanya ia ingin berteriak marah. Jadi itu sebabnya ada mobil putih yang terparkir di depan rumah? Soeun masih pada pendiriannya, ia terpaku bagaimana kini sorot matanya menangkap sesosok manusia yang masih mengenakan jas putih kedokteran yang tengah menindih panas di atas sofa ruang tamu diiringi suara leguhan juga desahan tertahan dari wanita yang berada diposisi bawah.

"J-Jung ber—sabarlah eohh!" Soeun bisa melihat bagaimana Mi Rae yang berusaha menyingkirkan tubuh kekasihnya dari atas tubuhnya yang nampak sudah dikuasai oleh kabut nafsu, "Ja-jangan disinihh aishh!"

Disela-sela desahan tertahan Mi Rae, ia masih terus berusaha mendorong tangan kekar Jungkook yang ternyata sudah menyusup masuk tanpa permisi ke dalam bajunya dan perlahan tangan lainnya mulai bergerak menarik celana Mi Rae hingga ke lututnya. Jungkook mengelus pahanya sensual, wanita itu masih mengenakan celana pendek.

"Hentikan Jung—ahh! Jangan...emh disini!"

Namun Jungkook tidak peduli. Ia sudah sangat bernafsu untuk mencumbu dan memanjakan kulit kekasihnya dengan bibirnya yang sudah hampir sebulan ini tidak ia temui, sebab pemuda itu harus mengikuti pelatihan sementara di Rumah Sakit cabang San Gil lebih tepatnya di Hospital Victoria Eugenia.

Soeun tidak begitu akrab dengan Jungkook, Namun ia mengenalnya saat ia masih menjadi dokter di Seoul dan kebetulan sekali Mi Rae mengenalkan mereka berdua.

"Jangan di—disini bodohh!"

"Aku merindukanmu Noona, jangan menahanku."

"T-tapi—ahh berhent—"

Wajah Mi Rae mengkerut kesal mencoba menahan segala desahan yang akan keluar karena Jungkook langsung membungkam bibir tipis itu dengan bibirnya, melumatnya kasar dan sesekali menggigitnya.

Mi Rae berdesis pelan saat bibir Jungkook sudah berpindah dan kini mulut nakal pemuda berusia dua puluh tahun itu tengah menghisap kulit leher dan dada Mi Rae.

"Bocahh ini!"

Soeun melipat kedua tangannya di dada, menyaksikan bagaimana Jungkook mencoba untuk melecehkan sahabatnya tepat didepan matanya.

Jujur saja, adegan di hadapannya saat ini terlampau lebih panas dari pada saat ia pertama kali menonton film tak senonoh di sebuah web secara diam-diam bersama beberapa teman vakultasnya.

Oh, maksudnya, jangan salah paham. Waktu itu mereka hanya sekumpulan gadis polos yang penasaran akan penyetubuhan yang dilakukan oleh manusia. Hanya itu.

"Jeon Jungkook!"

Mi Rae kembali mendorongnya, Namun Jungkook lebih dulu menahan kedua telapak tangannya diatas kepalanya dengan satu cengkraman tangan—Soeun pikir, perlakuan sialan itu sama seperti saat Namjoon memeperlakukannya—Jungkook menatap dalam kearah bola mata kekasihnya yang terbuka sayu terhiasi oleh sarat nafsu akan sentuhannya.

"Noona, akan ku masukkan sekarang," bisik Jungkook seduktif yang ia sengajakan berakiran dengan desahan berat.

Sementara Soeun yang mendengar bisikan itu langsung menurunkan tangannya shok, matanya melotot horor.

Snazzy, Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang