01 | Dulce

1.7K 123 43
                                    

Hallo!

Disini NamSso! Kemaren-kemaren aku stream FMV Namjoon dan ide cerita ini tiba-tiba nongol dikepala. Cerita ini ku tulis dalam waktu tiga hari dan udah tamat di drafnya.

Apa ada yang tertarik?

"Damn!"

Namjoon mengumpat nyaring. Raut wajahnya memasang penuh amarah tepat sebelum ia memutuskan panggilan telepon dari salah satu pegawainya. Pria dengan surai blonde itu memijit pelan pelipisnya yang tiba-tiba saja berdenyut nyeri.

Moodnya sedang dalam keadaan yang jauh dari kata baik. Ditambah lagi setelah ia menerima panggilan dengan info menyebalkan yang disampaikan oleh pegawainya itu, kemarahannya seketika meluap.

Kenapa orang-orang selalu saja membuatnya merasa penat akan amarahnya sendiri?

Decakan lolos. Namjoon bersumpah jika saja ada seseorang—staff yang memasuki ruangannya untuk saat ini, Namjoon akan memastikan orang tidak beruntung itu akan mendapat muntahan kemarahannya yang sudah nampak ingin keluar dari mulutnya.

Ia bukan orang stres yang suka meluapkan amarahnya pada benda mati.

Namjoon berkacak pinggang. Ia telah berjuang mati-matian, ia susah payah mengumpulkan, mengeluarkan ratusan juta kekayaannya untuk membangun beberapa fasilitas salah satu rumah sakit besar di Spanyol. Lebih tepatnya menambah fasilitas pada rumah sakit itu, membuat gedung penampung orang-orang yang membutuhkan perawatan itu semakin terlihat berkembang besar.

Tapi sialnya, orang-orang licik tidak tahu malu yang terkait dalam proses pembangunan fasilitas itu malah berfoyah dan menyalah gunakan pendanaan secara besar-besaran yang ia berikan tanpa hitung-hitung.

Sekali lagi ia mengumpat, lalu menghelah nafasnya kasar. Seharusnya masalah seperti ini tidak membuat kepalanya merasa pusing, namun untungnya ia sudah mengarahkan beberapa orang kepercayaannya yang berkompoten dalam menangani kasus penggelapan dana yang telah terjadi sebelum panggilan tadi ditutup.

Jujur saja, ia sudah sangat malas turun andil langsung ke lapangan, walaupun—brengsek—uang ratusan juta miliknya sedang menjadi bahan taruhan orang-orang tidak bertanggung jawab itu. Dan oh, tentu saja untuk berjaga-jaga jika dipastikan ia akan bertemu dengan para tersangka, Namjoon tidak akan segan-segan menahan diri untuk tidak menghancurkan orang-orang licik itu.

Dia akan memainkan hakimnya sendiri.

Namjoon seorang pemuda yang penyendiri dan ia menikmati dirinya yang seperti itu. Namun masih ada satu alasan baginya jika memang ia diharuskan keluar dan bergabung kekerumunan orang-orang penikmat malam redup. Mencari teman secara random tanpa pilih-pilih. Teman kencan lebih tepatnya lalu mereka akan menikmati seks bersama.

Hanya alasan itulah yang selalu menariknya dan mendesaknya untuk mencari teman kencan atau katakanlah seorang patner seks dalam semalam. Namjoon tidak mungkin mengelak fakta bahwa ia memiliki dorongan seksual yang begitu liar.

Seks bebas. Bagaimanapun juga Namjoon tetap akan melakukan pengecekan kesehatannya sendiri.

Namjoon sangat jarang berinteraksi pada orang-orang disekitarnya, sekalipun para staff di kantor. Jangankan melakukan sapa, tersenyum barang segaris tipis pun hampir tak pernah ia lakukan. Namjoon bukan pemuda yang suka berbasa-basi dan tidak terlalu suka bersosialisasi.

Snazzy, Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang