07 | Cenar Juntos

667 74 24
                                    

Setelah perdebatan perkara cincin tunangan di dalam mobil, ternyata Namjoon membawa Soeun ke rumahnya untuk makan malam bersama. Rumah pemuda itu berada di kawasan elit yang daerahnya belum pernah Soeun kenali berhubung ia hampir mencapai dua minggu berada di Sevilla.

Namjoon menangkap perkataan Soeun saat di Rumah Sakit ketika ia mengajak Soeun untuk makan siang diluar. Dan inilah alasannya kenapa Namjoon membawa Soeun ke rumahnya sebab wanita itu lebih menyukai masakan rumah dari pada harus berada di restaurant. Sedangkan bagi Namjoon, masakan rumah akan selalu membuatnya rindu pada ibunya yang masih tinggal di Seoul bersama ayahnya. Dan juga adik tersayangnya yang selalu menetap didinding rumahnya.

Namjoon menggenggam tangan Soeun, menuntunnya melewati jalan kecil berbatu menuju kesebuah jembatan yang dibawahnya terdapat kolam ikan yang cukup luas lalu berakhir pada gazebo.

Soeun mengamati setiap inci dari halaman belakang rumah Namjoon yang luas. Ia terkagum melihat arsitektur bergaya Eropa bercampur Asia yang menjadi tema halaman belakang rumah milik Namjoon ini.

Lampu-lampu taman bersinar memancarkan cahaya warm ditemani oleh air mancur yang terlihat menenangkan. Soeun sangat menyukai suasana tenang seperti ini.

Namjoon memperhatikan Soeun yang terus saja tersenyum manis saat memperhatikan sekitarnya. Namjoon bisa melihat segala hal yang sedang dipikirkan wanita itu dari binar matanya yang berwarna cokelat. Namjoon berniat untuk menggali segala hal apa saja yang bisa membuat Soeun-nya merasa bahagia.

Namjoon menyentuh dadanya, perasaan seperti ini baru pertama kali dirasakan olehnya. Namjoon sama sekali tidak mempercayai adanya cinta pada pandangan pertama. Tapi Namjoon tidak bisa menyangkal bahwasannya ia merasakan jatuh cinta pada Soeun saat ia melihat wanita itu untuk yang pertama kali.

"Kau menyukai tempat ini?"

Soeun mengangguk, "Suka."

Kini mereka saling duduk berhadapan diatas gazebo yang terhalangi oleh meja rendah diantara mereka. Diatas meja itu sudah tersedia berbagai menu sajian makan malam khas Korea Selatan dan juga Spanyol. Perpaduan yang sempurna. Namjoon telah mengatur acara makan malam mereka dengan sangat baik. Sebelum ia beranjak menjemput Soeun, Namjoon sudah lebih dulu memerintah para pelayan rumahnya untuk mengatur sisanya.

Bagaimanapun juga, Namjoon harus membuat kesan yang teramat indah pada kencan pertamanya ini.

"Baguslah, nanti juga kau akan tinggal disini."

Soeun menatapnya bingung sementara Namjoon berusaha mengalihkan keheningan yang terjadi, "Silahkan makan, nanti makanannya dingin," Namjoon berdehem, "Apa kau memiliki alergi pada makanan tertentu?"

Soeun menggeleng kecil, ia tidak tahu. Selama memakan sesuatu, ia belum menemukan ada hal yang aneh terjadi pada tubuhnya setelah makan. Jadi, dia berfikit dia tidak memiliki alergi apapun.

Soeun memeperhatikan tangan Namjoon yang memindahkan steak daging sapi yang telah dipanggang dan beberapa salad kepiringnya. Semua hidangan yang telah disiapkan adalah makanan-makanan lezat yang bergizi.

"Namjoon?" Panggil Soeun membuat Namjoon memperhatikannya, "Terimakasih!" katanya tulus diiringi sebuah senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya.

Snazzy, Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang