Aku mulai menekan baris nomor pertama, dan teleponku pun terhubung. Aku sempat bersyukur telepon ini berfungsi, tetapi aku kembali diliputi kekhawatiran. Aku kan tidak tahu di mana lokasi telepon di Generator-Compressor Platform? Bisa jadi tempatnya sangat jauh dari tempat persembunyian mereka, aku khawatir Lim tidak akan mendengar deringnya. Kalau pun mereka mendengar dering, apakah mereka berani mengangkat teleponku? Mereka kan tidak tau siapa yang menelpon itu. Arrghh! saat ini aku bisa apa, aku tidak punya pilihan lain selain mencoba, berharap mereka mendengar teleponku.
Aku berusaha menguatkan hatiku, namun lagi-lagi aku disergap kegalauan. Bagaimana bila yang mengangkat Pr...
BRAAKKKKKK
Teleponku tersambung, namun seperti ada suara benda terbanting keras sekali.
"H-Hello?"
"KRSSSSSKKKK..... GRRRRRWWARR.... KRSSSKKKK"
Segera aku menutup telepon. Terdengar suara seperti seseorang yang meraung... JELAS-JELAS ITU PRETNI! Jantungku langsung berdegup kencang, keringat dingin turun deras membasahi mukaku. Gawat! Di Generator-Compressor Platform ada Pretni?! Tunggu-tunggu, itu jika benar yang kutelepon adalah nomor Generator-Compressor Platform. Aku menarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan, Sabar... Harus positif thinking!
Aku kemudian berlari keluar ruangan dan menuju ke jendela. Benar seperti dugaanku, aku melihat dua Pretni tengah sibuk memukul-mukul sebuah gagang telepon yang menempel di tembok didekat tabung bor Well-head. Badanku yang tegang seketika melemas sedikit, aku bersyukur sejadi-jadinya, yang aku telepon tadi adalah nomor Platform ini. Aku justru bersyukur karena bukan Generator-Compressor. Bila yang kutelpon adalah Generator-Compressor Platform lalu yang mengangkat makhluk-makhluk itu, sudah pasti Lim dan Julia dalam bahaya. Dan itu berarti membenarkan dugaanku, ada banyak Pretni-Pretni yang berkeliaran diluar sana! Aku menarik nafas lega, nyaris saja yang kupikirkan benar-benar terjadi. Aku harus mencoba nomor yang lain.
Sebelum aku beranjak pergi, kembali ke ruangan Mr.Teigl, aku sekali lagi melirik dari jendela. Nampak dua Pretni itu tengah berdiskusi satu sama lain. Mungkin mereka heran karena gagang telepon yang tadi berbunyi kali ini diam tidak bersuara. Sepertinya mereka sangat peka terhadap bunyi.
Aku kembali masuk kedalam ruangan Mr.Teigl dan duduk didepan telepon. Kembali aku mencari kertas kecil tadi dan menekan tiga baris nomor lainnya. Aku tidak tahu mana yang menghubungkan ke Generator-Compressor, maka dari itu aku menelepon secara berurutan dan ku tunggu hingga tiga kali nada dering. Aku takut berlama-lama menunggu, takut apabila nada dering itu memancing Pretni seperti tadi, bisa berbahaya.
Setelah kucoba pada tiga baris nomor itu, tidak ada yang merespon. Aku berusaha mengulanginya beberapa kali lagi, tetap tidak ada jawaban. Aku mendengkus kesal, mereka pasti tidak mendengar nada deringnya. Aku akhirnya menyerah menghubungi Lim dan Julia. Sekarang, apa yang harus kulakukan...
.........................
Tidak ada solusi lain selain menunggu. Semua ini salahku, Seharusnya aku tidak meninggalkan mereka, seharusnya aku tetap disana, dan seharusnya aku tidak membanting smartphone-ku karena emosi, Aku sungguh egois. Perasaanku begitu kacau, antara takut, marah, sedih, dan rasa ingin menolong ini. Aku tidak tahu mana yang harus aku dahulukan. Aku tidak menyangka semuanya akan jadi seperti ini begitu cepat, aku tidak siap. Padahal aku sudah berhasil memecahkan misteri tentang Pretni ini, tetapi aku tidak menyangka akan semengerikan ini jadinya... Tidak ada yang siap dengan semua ini...
Aku hanya bisa berharap Lim dan Julia sudah tetap disana dan tidak pergi ke Living Platform. Aku tidak akan memaafkan diriku bila Lim dan Julia mati karena keeogisanku ini. Mungkin Lim dan Julia saat ini sedang memikirkan cara untuk mengeluarkanku dari sini ... Benar, Lim kan cerdas, ia pasti akan mencari cara untuk melindungi Julia, dan mungkin menelepon bantuan, Ya ... aku yakin sekali Lim tidak akan tinggal diam melihatku pergi dan tidak kunjung kembali ini, pasti ia akan menelepon polisi di pulau utama, untuk menyematkan kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iblis Kaki Terbalik
HorrorDimas, seorang Insinyur Pertambangan yang baru bekerja di sebuah Anjungan Lepas Pantai. Harus menghadapi kasus seorang pekerja yang tiba-tiba melompat ke laut. Kemudian, muncul makhluk mengerikan yang membunuh pekerja Anjungan satu per satu. Misteri...