Legenda Iblis Negeri Dwaraka

379 57 0
                                    

Kami berdua kemudian terbang meninggalkan desa di kaki bukit kecil itu dan mengikuti kemana anak kecil berambut keriting itu berjalan. Ia terus berjalan... berjalan dan berjalan... Laki-laki itu kemudian kembali menjetikkan jarinya, dan dalam sekejap kami kembali ke pemukiman kuno tempat seharusnya kota Dwarka berada. Nampaknya, anak kecil itu berjalan hingga ke pemukiman kuno ini juga. Jauh sekali ia berjalan...

Kami mengikutinya hingga ke pantai... tunggu... kemana pantainya? Sejauh mataku memandang hanya hamparan tanah tandus yang ada, tidak ada laut dan Anjunganku? Tentu saja ini adalah kondisi laut Dwarka (laut Arab wilayah Negara republik India) di masa lalu, beratus-ratus tahun yang lalu, mungkin?

Di tengah hamparan tandus itu, anak kecil berambut keriting itu berhenti, lalu tangannya mengepal kelangit dan tiba-tiba dihadapannya keluar bangunan berbentuk persegi dengan ukiran-ukiran kuno di dinding-dindingnya. Lagi-lagi aku dibuat terkaget oleh anak kecil ini, bangunan seperti candi itu tiba-tiba muncul dari dalam tanah. Anak kecil berambut keriting itu kemudian membuka pintu bangunan dan memuntahkan semua bayangan hitam yang ada dimulutnya kedalam sana. Ia lalu menyegel pintu bangunan itu dengan sebuah mantra dan membuat ribuan Pretni itu terkunci didalam bangunan candi tersebut. Bangunan candi inilah yang aku lihat dalam pencitraan bawah laut di layar monitor Well-head, bangunan yang ditabrak hingga berlubang atapnya oleh mata bor raksasa kami.

Ohh, jadi seperti itu! aku menunjukkan ekspersi paham pada Laki-laki itu. Ia tersenyum padaku, lalu kembali menjentikan jarinya. Seketika disekeliling kami muncul rumah-rumah besar dan megah, menyeruak keluar dari dalam tanah. Begitu juga dibelakangku, muncul sebuah istana besar menjulang dengan dinding berwarna emas. Anak kecil berambut keriting dihadapanku tadi, berubah menjadi Dewasa, dan sosoknya menjadi begitu tampan dengan mahkota dan pakaian berwarna emas... Hah! Aku terperanjat kaget, Anak kecil itu adalah laki-laki disebelahku ini.

Aku menoleh kesana kemari dengan begitu terheran-heran, jangan-jangan ini adalah kota Dwarka yang asli di masa lalu.

"Dwarka city?" ucapku lirih padanya.

"Dwa-ra-ka" ejanya dengan begitu riang.

Sekarang aku mengerti, laki-laki inilah yang menyegel Pretni-Pretni itu di masa lalu. Tetapi aku masih merasa janggal, kenapa kota semegah dan seindah ini bisa masuk kedalam laut di masa depan?

Laki-laki itu seolah memahami apa yang aku gumamkan barusan, ia lalu menjentikan kembali jarinya dan membawaku berpindah tempat. Kali ini kami berdua berada disebuah istana yang begitu besar.

Didalam istana besar itu aku dihadapkan pemandangan enam orang laki-laki dengan senjata mereka tengah mengelilingi sepasang raja dan ratu yang memohon ampun. Kelima dari enam laki-laki perkasa itu, aku mengenalinya... Para Pandawa Lima! Langsung aku mengerti apa yang sedang terjadi dihadapanku, ini adalah pemandangan ketika Pandawa Lima, dalam cerita rakyat India, memenangkan perang maha dahsyat Mahabarata.

Kedua raja dan ratu yang tengah memohon padannya adalah Raja buta Drestarastra dan Ratunya yang ikut menutup mata agar sama seperti suaminya, Ratu Gandari. Lalu orang keenam itu... OH! Orang keenam itu adalah Laki-laki ini! Kini aku tau siapa identitas orang yang memberitahuku semua masa lalu ini.

Kemudian seperti yang aku sudah pernah ketahui di cerita-cerita legenda Mahabarata yang begitu melegenda bahkan sampai ke Indonesia, Ratu Gandari –setelah kehilangan seratus anaknnya- akhirnya mengutuk sebagian kota Dwaraka tenggelam didasar laut. Ternyata semua kisah ini berhubungan, itulah mengapa didalam lautan diAnjunganku ada bangunan kuno tempat disegelnya Pretni.

Aku tersenyum kearah laki-laki itu, kini aku lebih menghormatinya. Aku sudah paham mengenai semua yang terjadi sekarang. Namun kemudian aku kembali dirundung kesedihan, setelah mengetahui semua ini tetap aku tidak bisa melakukan apa-apa. Semua sudah terlanjur terjadi, mata bor raksasa itu sudah melepaskan ribuan Pretni yang kini bergentayangan di Anjunganku.

Iblis Kaki TerbalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang