Aku terperanjat kaget, bangkit dari kursi. Kemudian aku berlari menuju komputer milik Abeba di bagian nautika. Segera aku menyalakan sistem pencitraan bawah laut, yang tadi siang diajarkan oleh Abeba padaku. Setelah mengutak-atik sedikit akhirnya perncitraan bawah laut dapat menyala dan menampilkan gambarnya pada layar utama ruang monitor. Mataku terbelalak! Aku disuguhkan pemandangan batu besar... Bukan, bangunan besar itu rusak tertembus bor Anjungan. Kenapa aku tidak menyadarinya tadi pagi... ASTAGA!!! JADI INI PENYEBABNYA!!! MR. TEIGL BRENGSEK!!
KRIIIIIING KRIIIIIING
Telepon diruangan Mr.Teigl berbunyi! Aku sedikit kikuk, aku masih terkejut atas apa yang kulihat pada pencitraan bawah laut tadi, tetapi telepon itu terus berbunyi. Akhirnya aku berlari masuk kedalam ruangan Mr.Teigl dan menganggkat telepon itu.
"Hello?"
"DIMA!"
"LIM! OH MY GOD!" (LIM! YA TUHAN!) Aku menjerit bahagia.
"Thank god! You're save ... Don't do this again please, I'm fucking worried!" (Terimakasih Tuhan! Kamu selamat... Jangan lakukan ini lagi tolong, aku benar-benar khawatir)
"I know ... I'm sorry... where is Julia?" (Aku tau... Maaf... Di mana Julia?)
"She is save, we still at Generator-Compressor" (Dia aman, kita masih di Generator-Compressor)
Mataku memejam penuh syukur, aku senang sekali mereka berdua selamat, dan tidak pergi kemana-mana sesuai harapanku. Sepertinya Lim meneleponku dari telepon Generator-Compressor Platform.
"Look! The situation is dire!" (Dengar! Situasi semakin buruk!)
"I know! Took me so long to reach Generator-Compressor room control just to call you, Dima... because there are a lot of Pretni!" (Aku tau! Butuh waktu lama untukku mencapai ruang kontrol Generator-Compressor untuk meneleponmu, Dima.. karena banyak sekali Pretni!)
"HUH!! A-a Lot?! You guys are ok?" (HUH!! B-Banyak?! Kalian nggak papa?) Badanku begidik ngeri, sepertinya yang aku duga benar-benar terjadi.
"We are ok, but you won't! Look Dima ... I can see that you closed the Well-head gate, but now that gate are surrounded by a lot of Pretni!" (Kita tidak apa-apa, tetapi kamu nggak! Dima dengar... Aku bisa melihat kamu menutup gerbang Well-head, tetapi sekarang gerbang itu dikelilingi banyak sekali Pretni!)
"Fuck!"
"There are a lot of Pretni coming altogether to you! You're dead trapped!" (Banyak sekali Pretni menyerbu kearahmu! Kamu benar-benar terjebak!)
Aku menelan ludah, bila situasinya seperti ini, aku berarti tidak bisa keluar dari sini. Menurut Lim, pintu gerbang yang kututup tadi saat ini dikelilingi oleh banyak sekali Pretni, mereka sepertinya juga hendak masuk kemari.
"Just what happen? Why they are aiming at you?" (Memangnya ada apa? Kenapa mereka mengejarmu?) Tanya Lim.
"N**o! They are aiming at the Drill ... ah, nevermind ... look Lim, you two should look for help. Call mainland police, you have to escape!" (Bukan! Mereka mengincar bornya ... ah, lupakan ... Dengar Lim, kalian berdua harus menelepon bantuan. Telepon polisi di pulau utama, kalian harus kabur dari sini!)
"No! Not without you! Listen to me ... we're gonna save you!" (Tidak! Tidak bila tanpamu! Dengarkan aku... Kita akan menyelamatkanmu!) Ketus Lim.
"Yes I know, but not right now! You need to call police, we need a lot of force and weapon to kill this thing! Oh Lim ... you don't know what I just saw at bridge ... that disgusting demon! We are no match for them, even with your Kung-fu ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Iblis Kaki Terbalik
KorkuDimas, seorang Insinyur Pertambangan yang baru bekerja di sebuah Anjungan Lepas Pantai. Harus menghadapi kasus seorang pekerja yang tiba-tiba melompat ke laut. Kemudian, muncul makhluk mengerikan yang membunuh pekerja Anjungan satu per satu. Misteri...