16 | lost himself

33 10 0
                                    

Empat jam berlalu dan aku masih bergeming.

240 menit sibuk merenung, meraba-raba jalan keluar, atau menenangkan diri (baca: menyiksa diri).

Pada dasarnya 14.400 detik terbuang sia-sia.

Tubuhku terasa kebas akibat duduk terlalu lama. Terutama kepalaku, barangkali luka luarnya sudah mendingan, tapi isinya tidak sama sekali; liar sekaligus tak waras. Dadaku apalagi, selalu terasa nyeri tak tertahankan. Suara-suara aneh yang tak asing menggelitiki indera pendengaran. Semakin lama, aku semakin tidak mengerti diriku. Padahal sebelumnya sesuatu seolah berubah bahkan meski hal positif tersebut cuma 0,1% yang penting ada perbedaan. Kendati demikian, begitu tersadar, aku selalu kembali menarik diri dan berusaha berhenti.

Minhyun yang lama, baru, atau apa pun tak mendominasi supaya mengambil alih kepribadian. Maka dari itu kukatakan rasanya ini bukan diriku, aku berbeda, aku kehilangan jati diri, dan aku tidak mengerti. Kenapa?

Sedari awal aku memang tidak berharap banyak. Usahaku tidak sebesar itu untuk perubahan diri yang lebih baik. Hidupku dirancang sebagai menerima kutukan pemeluk sepi, bukan malah keluar dari cangkangnya. Tak akan ada hasil yang memuaskan. Sekecil apa pun langkahku bergerak maju, aku selalu berlari mundur lebih dalam, kembali bermuara pada denotasi negatif. Aku hanya membuat kemunduran berskala lebar. Buang-buang waktu dan juga tenaga.

Aku tidak perlu memaksakan diri untuk berubah. Aku tak menginginkannya. Biarlah tetap suram seperti biasa. Melepas kutukan terlalu repot jika diharuskan berhadapan dengan penyihir. Menerima takdir ala kadarnya sampai aku berani melakukan hal lebih kelihatan lebih irit energi. Seharusnya tidak ada masalah, aku cuma perlu mengumpulkan keberanian dan waktu.

Namun mengapa kehilangan diri yang satu ini membuatku merenung ingin memperbaikinya? Sekalipun kutahu, aku tidak akan pernah bisa menjadi normal. []

 []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LunarcasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang