Chapter 37

3.3K 286 132
                                    

Tanpa asupan, langsung up aja nih.

Tandai typo ya✅

Inget, jangan lupa vote.
Dan penuhin kolom komentar ya!
Aku tunggu🤭.

🎶BAEKHYUN - STAY UP🎶

• H A P P Y  R E A D I N G •

Jeno terpaku mendengar perkataan Renjun barusan. Kepalanya langsung berdenyut pening, apa Renjun mengetahui semuanya. Anak yang dikandung Lisa adalah darah dagingnya. Jeno menahan nyeri di ulu hati meski itu tidak bisa ia tahan. Sakit, sakit mana dengan Lisa.

Jeno membawa mobil dengan perasaan yang dongkol, sesak sampai tidak fokus pada jalanan. Pikirannya teringat saat Lisa menangis di balkon. Mengulang-ulang kata-kata gadis itu bahwa anak yang dikandung adalah anak kakak tirinya. Ya siapa lagi kalau bukan Jeno. Jeno bahkan ragu untuk memastikannya.

Apa mungkin anak itu benar-benar darah dagingnya? Jika di pikir lagi, Jeno masih tidak percaya melakukannya. Yaiyalah pas keenakan mah lupa kalau dimasukkin.

Mimpi saat ia koma juga menunjukkan bahwa ada anak kecil membawanya kepada seorang perempuan. Jeno tidak ingat wajah perempuan dalam mimpi tersebut. Ketika Jeno menghentikan mobilnya untuk mematuhi peraturan lalh lintas. Matanya tak sengaja melihat seseorang di dalam mobil sedang tertawa seakan rautnya begitu bahagia. Rahang Jeno mengeras tangannya langsung menjadi sebuah kepakalan. Bella? Sama siapa dia?

Tahan dulu hujatnya kawan🔪🔪

****

Renjun baru saja masuk untuk menjenguk Lisa. Tidak ada niatan mengajak Jeno, rasanya Renjun ingin menebas kepala orang-orang yang menyakiti istrinya. Renjun hanya menahan diri saat ini,  karena demi keluarga dan anak yang Lisa kandung. Jika terjadi lebih parah mungkin mereka semua akan tinggal nama.

Lukanya memang tidak terlalu parah, jika terinfeksi bisa bahaya. Lisa menunjukkan wajah tegar membuat Renjun sesak. Kenapa Lisa bisa setegar ini, padahal hatinya luka seperti kaca yang sudah hancur. Keluarganya tidak ada yang membela, malah menyalahkannya. Renjun memeluk istrinya seraya mengelus pundak.

"Sayang, aku tau perasaan kamu. Jangan memasang wajah tegar, itu menyakitkan buat aku." ujar Renjun tanpa sadar ia meneteskan air matanya dipundak Lisa.

Lisa yang mengulum senyum berubah menjadi merapatkan bibirnya. Hancur rasanya, pasti pake banget. Tapi ada Renjun yang melindunginya. Mereka sama-sama memiliki perasaan yang terombang-ambing. Mencintai seseorang yang tidak pernah membalas memang sakit.  Namun, Renjun akan tetap berusaha membuat Lisa jatuh cinta padanya.

"Kita berangkat ke korea sekarang ya, soalnya aku pengen cepet-cepet pergi dari rumah itu." ucap Lisa,

"Kamu yakin," tanya Renjun memastikan kemudian melerai pelukannya. Melihat tatapan Lisa yang lesu, lalu gadis itu tersenyum tipis.

"Yakin banget, aku harap kita bisa hidup bahagia di sana. Dan aku nggak akan kembali lagi kerumah itu." keukeh Lisa

"Kamu serius, tapiii--"

"Jangan pikirkan yang nggak perlu kita pikirkan. Semuanya udah berbeda. Kita akan pergi dan hidup bahagia Renjun!" Lisa mengeraskan suaranya. Nadanya memang tidak membentak.

"Oke baiklah, kita berangkat sekarang." Renjun menuruti permintaan istrinya, kemudian mereka kembali berpelukan. Rasanya Renjun bahagia bisa memiliki Lisa seutuhnya. Tidak ada yang ia harapkan lagi setelah ini. Cukup hidup bahagia dan mempunyai segalanya. Sultan mah bebas!

****

Siang hari ini Angel bersiap-siap untuk pergi makan siang bersama Jaemin. Tidak memberitahu Jaemin dulu. Angel akan langsung menemuinya di ruang kantor. Angel mengaca sebentar, cantik. Pujinya dalam hati lalu mengambil tas kecilnya.

Ponselnya berdering ternyata dari suaminya. Angel mengangkat panggilannya.

"Sayang, kamu dimana kok nggak ada dirumah?"

Ha? Malah dia pulang, Angel ingin tertawa ngakak. Pengen ngasih kejutan malah gagal.

"Anu...ini...aku tuh mau ke kantor bawain makanan eeh kamunya ternyata pulang." Angel kikuk, malu rasanya.

"Ya ampun, kenapa nggak bilang dulu. Terus kamu naik apa sayang?"

"Aku naik taksi. Iya udah aku puter balik aja ya."

"Kamu suruh berhenti dulu aja taksinya. Biar aku yang nyusul kamu."

Angel menuruti perkataan Jaemin.

Suami perhatian. Udah cakep, ganteng jadi makin cinta. batin Angel sembari menunjukkan wajah berseri-seri sosis.

Setelah menunggu beberapa menit. Akhirnya Jaemin muncul lalu membukakan pintu untuk Angel keluar. Jadi, Angel dan Jaemin memutuskan untuk pergi ke taman saja. Biar enak suasananya. Sejuk.

Makan siang bersama seseorang yang kita cintai sangatlah bahagia dan begitu menikmati surga dunia. Jaemin berharap kelak ia akan menua bersama Angel. Memiliki keturunan banyak dari Angel. Ketika mereka sedang menikmati suasana indah itu. Ada seseorang yang memperhatikan mereka. Sosok itu mengulum senyum bahagia. Melihat mereka bahagia ia juga merasa bahagia.

Siapa sih, bapak tua ituloh. Inget kan?

****

Setelah selesai semuanya.
Renjun menghubungi bawahannya kalau mereka akan segera berangkat. Selanjutnya, Renjun menuntun lisa menuruni tangga. Terlihat mama nisa seperti tidak ingin membiarkan Lisa pergi. Tapi ego tetap menguasai wanita paru baya itu. Kemudian Renjun mewakilkan istrinya untuk berpamitan.

Kemudian mereka akan benar-benar pergi. Lisa tidak mengatakan sepatah katapun tatapannya ke bawah gadis itu menunduk. Tidak melirik atau memandang Jeno untuk terakhir kalinya. Semua sudah berakhir. Lisa akan melupakan kenangan masalalu, meski kenangan itu banyak sekali.

Sesampainya di teras, hanya mama nisa dan papa Alex yang mengantarnya. Lisa langsung masuk ke dalam mobil. Bahkan Lisa tidak memandang sedikitpun ke arah mamanya. Entahlah, rasanya kecewa dan sakit. Tujuannya kini pergi jauh dan tak akan kembali. Dan berharap suatu saat akan bertemu Papa andra.

"Siap, berangkat sekarang?" tanya Renjun dengan lembut.

Lisa menganggukkan kepalanya, kemudian mengelus perut buncitnya. Ia mengulum senyum seperti ini rasanya luka. Tapi ada orang yang membuatnya lupa akan luka itu.

"Gimana pekerjaan kamu disini, semuanya udah selesai kah?" tanya Lisa.

"Sudah semua kok. Tenang aja, papa udah nyuruh paman aku buat ngurus perusahaan di indonesia. Dan yang di korea biar aku yang urus. Untuk tempat tinggal, kamu nggak akan nyesel." jawab Renjun.

"Baguslah kalau gitu. Nggak akan nyesel gimana maksudnya?"

"Ada deh. Pokoknya rahasia."

"Kamu nih," Lisa memukul pelan lengan kekar suaminya. Ketika matanya merasakan kantuk, Lisa memutuskan untuk tidur sebentar.

Renjun mendapat panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Tapi Renjun tahu nomor itu. Ia mengangkatnya terdengar suara itu. Mengatakan kalau orang itu tahu keberadaan Jaemin. Renjun terdiam. Jaemin di korea?

Kalau ia membatalkan semuanya bisa saja. Tapi bagaimana dengan Lisa yang ingin sekali tinggal disana. Renjun akan pastikan semua baik-baik saja. Anak buahnya mengatakan kalau Jaemin tinggal di kota busan. Sementara Renjun akan tinggal di seoul. Iya, tidak apa-apa.

Kalau ketemu pasti🔪.

****

Sebagian part di hapus...

MY BADBOY THE HUSBAND 🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang