Chapter 41

3.6K 270 112
                                        

Hai, author kembali.
Bau-bau ending.

Jangan potek ya❤.
Follow dulu yang belum.
Vote dulu sebelum baca.

Biar nggak lupa.






• H A P P Y R E A D I N G •

"Kamu harus bangun, kamu bilang bakal kamu ngejagain aku sama Gabriel. Mana janji KAMU!!!"

"Renjuuuuunnn, hikss." Isakkannya semakin menjadi-jadi.

Hatinya memiliki rasa cinta?
Tidak. Lisa tidak mencintai Renjun.

Tapi kenapa hatinya sesedih ini, Lisa membisikkan kata-kata yang akan mungkin membuat Renjun kembali. Semoga saja. Lisa menempelkan bibirnya ke telinga suaminya. Dengan tulus ia mengatakannya. Selanjutnya, Lisa memejamkan matanya sembari terisak lagi. Berharap semuanya akan kembali.

Bagaimanapun ini sudah takdir Tuhan. Lisa menguatkan dirinya sendiri. Menutup seluruh tubuh suaminya dengan kain putih. Sebelum itu, ia melihat wajah Renjun untuk terakhir kalinya. Tiba-tiba tangan Renjun bergerak ke bawah. Dokter langsung memeriksa serta mengambil alat untuk mendeteksi jantung. (lupa nama alatnya guys)

Ternyata kondisi Renjun sekarang menjadi kritis. Lisa tertegun tidak percaya. Ini keajaiban Tuhan. Meski kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kami akan terus berusaha. Nyonya, silahkan menunggu dan beristirahatlah."

"Lisa, ini berkat doamu. Renjun kembali."

Lisa masih bungkam tidak percaya, jadi. Ucapannya didengar oleh Renjun. Dengan tatapan kosong ia dituntun oleh Papa andra ke ruang tunggu. Tanpa kita duga, ternyata ada Jaemin dan Angel. Mereka ada di sana karena mendapat kabar dari kantor. Lisa tidak menyadari keberadaan Jaemin.

Lisa pingsan. Wanita itu tidak sadarkan diri wajahnya pun pucat pasi. Kenapa ini terjadi padanya, apa Lisa tidak pantas untuk bahagia. Kenapa semuanya tidak berpihak kepadanya, kebahagiaan yang ia harapkan dalam hidup apakah tidak ada.

Berharap orang yang memperjuangkannya akan kembali. Orang yang akan selamanya bersama dirinya.

****

Karena kecelakaan ini cukup parah dan membuat Renjun butuh donor darah. Dokter mengatakan kalau Renjun mengalami kekurangan darah. Apalagi darah Renjun sangatlah langka. Sekarang siapa yang akan mencarikan darah langka itu. Lisa merasakan kepalanya kembali sakit. Jika darahnya sama dengan Renjun, pasti dia orang pertama yang akan mendonorkan darahnya untuk Renjun.

Papa andra meminta bantuan kepada orang-orang terdekatnya. Tapi, Jaemin mengatakan tidak perlu, Jaemin memiliki golongan darah yang sama dengan Renjun. Lelaki itu langsung berbicara pada Dokter, namun akan beresiko pada pendonor. Darah yang akan diambil sangatlah banyak, tapi Jaemin tidak mempermasalahkan itu. Sahabatnya memerlukan bantuannya.

"Terimakasih, Jaemin."

"Pa, kita cari pendonor lagi, ya. Lisa takut kalau darahnya masih kurang." wajah pucat pasi itu merengek kepada papa-nya. Mata bengkaknya, raut sedihnya. Membuat hati papa Andra berdenyut nyeri.

"Iya, papa akan carikan, ya. Papa bakal nyuruh anak buah papa buat cari pendonor."

"Aku," ujar Jeno, lelaki itu muncul sampai membuat Lisa terkejut. Kenapa dia ada disini? Siapa yang memberitahunya?

"Kak, jeno?!" Lisa membulatkan matanya,"Kakak, ngapain ke sini?" tanyanya.

"Bantu kamu, agar bisa menyelamatkan suami kamu." jawabnya.

"Nggak perlu, kak. Lebih baik kakak jangan lakukan apapun." Lisa seperti tidak ingin menerima bantuan dari kakaknya, gadis itu kembali meneteskan air matanya.

"Lisa, aku mau liat kamu hidup bahagia sama Renjun, tolong izinkan kakak buat bantu kamu, kali ini aja." ujarnya seraya menatap kedua mata Lisa yang berlinang. Melihat Lisa menangis seperti ini, Jeno merasakan sesak di dalam dadanya. Menyesal, semuanya sudah terlambat.

"Lisss,"

Lisa mengangguk, lalu kembali ke tempat duduk bersama papanya. Tidak memikirkan untuk memeluk Jeno atau mendapatkan kekuatan di sana. Lisa memilih bersama papa-nya memeluk beliau. Rasa sakit itu sudah cukup membekas di hati Lisa. Lisa mendapat kabar kalau Gabriel tidak berhenti menangis. Wanita itu bingung, antara pulang atau tetap disini.

"Kamu pulang aja dulu, kasian anak kamu dirumah."

"Tapi, pa, Lisa harus nunggu Renjun sadar."

"Biar papa aja, kamu pulang, ada sopir yang siap antar kamu. Pikirin anak kamu juga Lisa."

"Iya, pa, kalau gitu Lisa pulang ya."

"Maaf, saya boleh ikut pulang?" tanya Angel dengan nada sopan. Nebeng.

****

Sesampainya dirumah Lisa menyuruh Angel untuk beristirahat dulu. Ibu hamil harus banyak-banyak istirahat. Lisa menuju kamar atas untuk menemui Gabriel. Anak itu masih menangis dengan keras. Ia tahu kalau Daddy-nya sedang kritis. Ikut menangis dan bersedih. Untungnya, Renjun masih bisa diselamatkan.

Ketika Gabriel berada dipelukan mommy-nya, anak itu terdiam. Lalu tidur dengan nyenyak. Lisa mengecup pelan kedua pipi Gabriel, dialah penyemangat untuk Lisa sekarang. Semoga saat dewasa nanti Gabriel akan menjadi anak yang penurut dan penyayang. Dan semoga kelakuan buruk Lisa dan Jeno tidak akan menurun kepada Gabriel.

Ketika sudah larut malam, Lisa mendapat kabar kalau para pendonor sudah berada dirumah sakit. Bersyukur, banyak yang membantunya. Mungkin besok pagi Lisa akan kembali ke rumah rumah sakit.

****

Jaemin merasa lega, ia bisa melihat sahabatnya bisa selamat. Cukup banyak darah yang ia donorkan, padahal dokter sudah membatasinya tapi Jaemin kekeh untuk lebih banyak lagi. Sampai kondisinya harus dirawat karena lemas. Tidak masalah bagi Jaemin, jika ini untuk sahabat, sekaligus menebus kesalahan dimasa lalu.

Tidak hanya Jaemin, tapi Jeno juga mendapat perawatan karena sama-sama melebihi batas donor. Mereka bertiga memiliki golongan darah yang sama. Ajibb.

Jeno memejamkan matanya, ia harus kembali ke tujuan pertamanya. Ia hanya membantu Renjun, tidak berharap lebih atas ini semua. Tapi, ia juga ingin bertemu anaknya. Darah dagingnya, apa Lisa mengizinkannya?

Semoga saja....

To be continued❤❤

Jangan tenggelamkan kapal kalian.

Aku tau, banyak yang berpihak ke Renjun Lisa sekarang. Aduhhh, Jeno Lisa mana suaranya???????

Tapi, keknya udah ketebak deh, endingnya bakal begimana🤣

MY BADBOY THE HUSBAND 🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang