1. Back to the past

2.5K 335 26
                                    

Ini hanyalah fanfiksi dan Tower of God milik SIU

Tokoh utama = Bam dan Khun

======================

Khun terbangun di tempat tidurnya sambil terengah-engah. Dia langsung duduk dan melihat sekelilingnya.

Bukankah ini rumahnya sebelum menjadi regular dulu ?

Apa yang sebenarnya terjadi ?

Rasa sakit yang menusuk kepalanya datang lagi setelah berpikir keras, menyebabkan dia harus berbaring kembali. Dia menutup matanya sekali lagi.

Otaknya akhirnya bekerja. Dia berada di tempat tidurnya dulu entah kenapa setelah tertusuk pedang Maria saat berusaha melindungi Bam.

Dengan mata tertutup, tangannya secara otomatis langsung menuju dadanya, berniat mengecek luka yang ada.

Tunggu ... tidak mungkin.

Tidak ada luka

Khun hanya merasakan kehalusan kulitnya tanpa perban atau luka.

Khun terkaget. Dia perlahan duduk kembali sambil membuka mata. Khun melihat dadanya mulus. Tidak ada luka apa pun yang tampak di dadanya.

Dengan teliti, Khun melihat dadanya sampai terdengar ketokan pintu , dan seorang yang tidak dia percaya memasuki ruangannya.

Maria

"Aguero? Aku membawakanmu sarapan karena katanya kau sakit. Kau harus bangun sekarang." Suara manis terdengar di sisi tempat tidur. Seorang gadis kecil manis dengan mata biru lebar mucul memegang nampan sarapan teh dan makanan.

"Maria ? Apakah itu kamu?" Khun menatap saudarinya dengan kaget, tidak mempercayai matanya. Maria saat ini seperti masih kecil tidak seperti Maria yang baru saja menusuknya. Ini tidak masuk akal.

Maria mengangguk.

"Aku pikir kau membenciku." Kau pergi meninggalkanku sebelum kembali dan berusaha membunuh Bam dan menusukku.

Keterkejutan memenuhi wajah Maria begitu mendengar kata-kata Khun.

"Apa ? Aku tidak akan pernah membencimu Aguero!" Maria menjawab dengan menggebu-nggebu menyebabkan nampan yang dipegangnya terjatuh dan menyebabkan suara keras.

Maria terkejut mendengar suara itu dan menutupi telinganya segera.

"Tapi-"

"Aku akan selalu menjadi orang yang paling menyangi Aguero!" Maria tersenyum manis, menyakinkan.

Khun mengangguk sebelum teringat kebingungannya saat melihat Maria "Kenapa kau menjadi kecil sekali? Kau tampak seperti berusia 10 tahun lagi, Maria."

"Aguero, aku kan memang berumur 10 tahun.".

"Apa?" Tidak masuk akal. Mengapa Maria mengaku umurnya 10 tahun?

Mata Khun membelalak saat dia tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Dia segera melompat dari tempat tidurnya dan bergegas ke cermin di sudut ruangannya.

Wajah pucatnya yang terlihat di cermin, tampak terkejut. Mata birunya yang besar melebar. Ia mengenakan piyama sutra  berwarna putih yang menampakan dadanya. Lengan bajunya terlalu panjang sehingga hanya ujung jarinya saja yang kelihatan. Rambut birunya yang halus terikat ponytail. Tapi yang membuatnya syok adalah dirinya tampak seperti anak berumur 10 tahunan.

Khun menelan ludah, menahan jeritan di tenggorokannya. Dia menjadi anak kecil. Lagi . Seolah 12 tahun terakhir tidak pernah terjadi. Seperti itu semua ... mimpi. Apakah semua itu hanya mimpi? Seluruh hidupnya, apakah tidak lebih dari khayalan imajinasi anak laki-laki berumur sebelas tahun?

Pertemanannya dengan Bam...apakah itu hanya mimpi ?

Tidak. Itu tidak mungkin. Itu terlalu jelas. Itu terlalu nyata . Itu benar-benar terjadi, dan dia yakin akan hal itu.

Dia mengembalikan perhatiannya ke cermin. Otaknya mulai berpikir lagi.

Apa yang terjadi?

Apakah ini kesempatan lain? Tapi untuk apa? Untuk melakukan hal yang sama? Atau untuk mengubah sesuatu ?.

Dia berpikir kembali ke ... kejadian yang terjadi sebelum dia mati.

"IREGULLAR SEPERTIMU HARUS MATI!" Maria berteriak sebelum melancarkan serangan kearah Bam.

"Tidak!" Khun, bergegas ke depan dengan putus asa untuk melindungi Bam, menjadikan dirinya tertusuk pedang milik Maria.

Khun bisa melihat mata Maria yang melebar setelahnya. Gadis itu telihat kaget melihatnya tertusuk.

"Khun!" Bam berteriak padanya sebelum memluknya erat. Khun tidak bergerak. Lukanya tidak membaik. Ikan yang selalu menyembuhkannya sudah direbut Rachel beberapa tahun yang lalu.

"Khun, aku mohon," Bam berulang kali memanggilnya. Dia melirik rekan-rekannya di sebelahnya, berusaha meminta pertolongan.

"Bam..sudah...cukup..aku..sudah...bahagia..." Khun memaksakan bibirnya tersenyum.

Khun bisa merasakan bahu Bam yang bergetar dan mendengar tangisan dari pria coklat itu.

Terimakasih Bam telah menyangiku sampai akhir. Pikirnya sebelum menutup matanya.

==========================

Khun tersadar dari ingatannya sebelum mati dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Bagaimana dia ada di sini dan berusia sepuluh tahun lagi ? Kenapa dia ada disini? Apa yang harus dia lakukan?

"Aguero? Kau tidak apa ?" Maria berkata dengan khwatir saat melihatnya melamun.

Khun mengusap rambutnya, mencoba menenangkan dirinya dengan nafas dalam. "Aku tidak apa-apa Maria. "

Bagaimanapun dia bisa ada disini, Khun bersumpah: Kehidupan kali ini akan berbeda.

Dia dan Bam akan bahagia.


TBC or not ?

To The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang