10. Wangnan dan perasaan Bam terhadap Khun

1.3K 216 22
                                    


Hari ini Khun menemukan dirinya terbangun di tempat tidur Maria dengan Maria meringkuk di pelukannya, tangannya yang satu di atas dadanya, yang lain memeluk pinggangnya. Khun menggunakan lengan kirinya sebagai bantal untuk Maria, tangan kanannya melingkari tubuh kecil gadis itu.

Dia ingat malam kemarin setelah Maria menenangkannya, gadis itu langsung menanyakan tentang alasan dirinya jarang mengungjungi gadis itu. Dirinya sudah menjawabnya bahwa dia sibuk. Anehnya Maria tidak percaya jawabannya dan berhipotesis bahwa alasannya karena Khun punya pacar. Gadis itu tidak mau Khun pergi sebelum mengenalkannya. Dan karena itulah Khun masih disini keesokan paginya, ikut tertidur di kamar Maria.

Sebenarnya kenapa Maria terobsesi sekali dengan dia yang punya pacar sih ?

Khun menghela nafas. Dia ada janji dengan Bam pagi ini. Dia harus melepaskan dirinya dari Maria dan tidak boleh membangunkan Maria dalam prosesnya atau akan ada pertanyaan-pertanyaan lebih banyak lagi. Perlahan, tanpa suara, dia mengangkat lengannya dari kepala Maria. Atas kesuksesannya, dia menghela napas lega.

Namun, gerakan itu membuat Maria terbangun dari tidurnya.

Matanya terbuka sedikit sebelum melebar, sadar bahwa Khun akan pergi diam-diam.

"Aguero ...? Kamu mau mengunjungi pacarmu ?!" Gadis itu langsung berdiri dan berteriak semangat di depan wajah Khun.

"Kyaa!" Khun mengeluarkan jeritan terkejut sebelum menyipitkan matanya ke arah Maria. "Jangan berteriak dekat-dekat seperti itu, maria ! itu mengagetkan"

Maria menatapnya dengan ekspresi meminta maaf di wajahnya. "Ya. Ya." Senyum yang indah muncul di wajah gadis itu setelahnya. "Khun, bolehkan aku ikut bersamamu hari ini ?

Khun langsung menolak. Tidak mungkin lah dia membiarkan Rachel dan Maria bertemu. "Kau akan bosan, Maria. Aktivitasku hanya ke perpustakaan desa. Aku benar-benar tidak punya pacar seperti yang kau pikirkan"

Maria pura-pura menunjukkan wajah sedih. "Hiks, aku cuma ingin bersama Aguero hari ini, aku masih sedih karena tidak terpilih hari lalu."

Kau cuma ingin bertemu Bam kan ?, batin Khun.

Karena melihat kegigihan Maria, akhirnya dia menyerah. Dia akan bersama Maria dulu. Nanti dia akan menyelinap sebentar untuk bertemu Bam.

Khun mengangguk sambil tertawa kecil. "Baiklah, Maria."

Khun dengan lembut menarik tangan Maria menuju pintu keluar rumah. Tujuannya saat ini adalah perpustakaan. Semoga saja Maria asyik disana sehingga dia bisa menyelinap sebentar.

Setelah berjalan beberapa waktu melewati jalan setapak, mereka akhirnya sampai ke perpustakaan. Dia dengan lembut membisikkan bahwa mereka sudah sampai ke Maria sebelum melepaskan tangannya dan berjalan menuju sisi kiri ruangan dimana terdapat rak besar berisi buku-buku berisikan stategi. Setelah itu mereka membaca daam keheningan selama beberapa jam sampai Maria tertidur saking bosannya.

Setelah yakin sepupunya tertidur, Khun menghela nafas lega.

Maafkan aku, Maria, aku akan pergi sebentar

Dia langsung menjauh diam-diam dari Maria dan menitipkan Maria ke penjaga perpustakaan. Setelah itu, Khun langsung bergerak keluar dari sana.

Bagian luar perpustakaan saat ini sangat berbeda dengan saat tadi pagi Khun berangkat. Saat ini tempat itu dipenuhi dengan anak-anak seusianya . Anak-anak itu tertawa mengejek sambil mengerubungi satu anak laki-laki berambut kuning yang terlihat gemetaran. Wajah anak laki-laki kuning tidak terlalu jelas tapi dia tampak ketakutan.

To The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang