🍇11

15.7K 2.2K 186
                                    

Lisa benar-benar tak mampu berkata-kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa benar-benar tak mampu berkata-kata. Nyaris seluruh tubuhnya gemetar tatkala ia menutup pintu dan meninggalkan Jungkook didalam ruang kamarnya.

Benarkah? Benarkah Jungkook yang telah melakukannya? Benarkah Jungkook yang telah memerkosanya? Benarkah Jungkook adalah Ayah biologis Aera?

Tapi... bagaimana bisa?

Bukankah Mingyu yang menculiknya? Pria itu bahkan sangat terlihat tak punya hati tatkala mencekokinya dengan sebotol alkohol. Berbeda dengan Jungkook yang selama beberapa bulan belakangan ini memerlakukannya dengan sangat baik.

Isi kepala Lisa semakin teraduk penuh. Hal ini sungguh-sungguh mengejutkan sekaligus membingungkan untuknya. Namun tak kunjung menemukan jawaban, akhirnya gadis itu menggeleng pelan--berusaha menyangkal apa yang baru saja dilihatnya. Tidak, tidak. Jungkook tidak mungkin melakukan perbuatan keji seperti itu. Bisa jadi, pria tersebut memang membuat tatto yang sama seperti Mingyu. Sejenis tatto persahabatan, mungkin?

"Paman! Kau keren~" Aera mengacungkan dua jempolnya ketika melihat Jungkook keluar dari kamar dengan berbalutkan pakaian milik Ayah Lisa. Meskipun kemeja itu sedikit kebesaran, namun entah bagaimana bisa Jungkook masih terlihat tampan saat mengenakannya.

Si pria yang dipuji-puji itu hanya terkekeh kecil. Ia mendudukkan diri disisi kiri Aera sembari mengusak puncak kepalanya. "Es krimnya enak, tidak?"

"Enak!" Aera mengangguk dengan bersemangat. "Ibu~ cepat kemari. Nanti es krimnya keburu habis!"

Lisa keluar dari ruang mencuci ketika mendengar suara putrinya. Saat itu ia memang baru saja selesai mengeringkan dan menjemur kemeja milik Jungkook. Gadis itu memasang senyum kaku tatkala mendudukkan diri disisi kanan Aera--diam-diam melirik ke arah Jungkook yang terlihat sangat bahagia karena baru saja mendapatkan suapan es krim dari putrinya.

Lisa tak mengerti mengapa hatinya menjadi sehangat ini. Logika dan hatinya seolah berjalan secara berlawanan. Tentang bagaimana logika yang memaparkan fakta mencengangkan, dan juga tentang hati yang membantah keras-keras.

Lisa yakin kalau Jungkook bukanlah orang itu. Pria tersebut adalah pria baik-baik dan tak mungkin sampai melakukan hal kejam dengan memerkosanya seperti saat itu.

"Ibu, aaaAAAA~"

Lisa juga menerima suapan itu, membuat putrinya tersenyum senang dengan bola mata yang berbinar. Wajah gadis kecil itu bahkan tampak bercahaya. Entah apa mungkin Lisa yang baru menyadarinya, namun sejak bertemu dengan Jungkook--Lisa bisa melihat kebahagiaan yang membuncah dari dalam diri Aera. Sebuah rasa bahagia yang tak pernah datang sebesar ini pada putrinya.

Diam-diam Lisa menatap Jungkook, memerhatikan bagaimana interaksi pria itu bersama Aera. Mereka berdua benar-benar terlihat seperti sepasang Ayah dan anak yang sedang membahagiakan satu sama lain.

Tapi--aihh, Lalisa. Apa, sih, yang kau pikirkan? Jangan mengkhayal terlalu jauh. Sajangnim-mu ini pasti sudah memiliki calon istri yang sangat cantik dan berpendidikan. Berbeda denganmu. Iya, sangat-sangat berbeda. Rasanya Lisa tidak perlu menjelaskan betapa ia merasa tak pantas meski hanya sekedar berangan-angan untuk bersanding dengan pria Jeon tersebut. Ditambah lagi dengan masa lalunya yang... kelam.

summer light | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang