Lisa sudah pernah hancur sampai nyaris menjadi debu. Lisa sudah pernah terpuruk sampai ingin mengakhiri hidup. Kendati ia sama sekali tak pernah memiliki memori kejadian detik-detik dimana ia diperkosa dan direnggut kegadisannya, namun malam itu tetaplah menjadi satu malam yang paling kelam dalam kehidupannya.
Lisa tahu kalau ia sudah tidak berlaku adil terhadap dirinya sendiri. Sebab saat ini, bukannya ia berteriak dan memaki Jeon Jungkook dengan kemarahan yang meluap-luap--gadis itu justru malah menggaungkan desah, menyebutkan nama pria tersebut ketika seluruh tubuhnya dihancurkan untuk yang kedua kalinya.
"Ngh..." Lisa meremas bantal sofa sebagai bahan pelampiasannya ketika Jungkook terus bergerak, menghujamkan kejantanan dibawah sana sembari meraba kulit tubuhnya dalam balutan hasrat yang menggebu.
Mereka masih berada diruangan Jungkook yang kedap suara. Pintu sudah terkunci rapat, sementara tirai jendela telah tertutup sempurna. Tak ada seorangpun yang bisa mengganggu kegiatan panas ini meski hanya satu detik saja.
Lisa tidak memiliki traumatik akan situasi ini, sebab yang tercatat didalam kepalanya adalah saat-saat dimana ia dicekoki alkohol oleh Kim Mingyu. Pada waktu itu ia mabuk berat sampai tak sadarkan diri, sehingga tidak bisa merekam bagaimana kejadian pemerkosaan itu. Yang ia ingat hanya Mingyu. Yang tercetak jelas didalam memorinya hanya Mingyu. Yang ia takuti hanya Mingyu. Yang menekan mentalnya hanya sosok Mingyu, bukan Jeon Jungkook.
Ini bukan hanya soal hasrat yang menggebu, maupun peluh yang mengalir karena gelora. Ini termasuk dengan dada yang bergemuruh dan perasaan yang membuncah. Tentang kerinduan, tentang kebencian, tentang amarah, tentang rasa sakit, dan juga tentang rasa cinta yang mungkin lambat mereka sadari.
Jungkook bagaikan baru menemukan mata air jernih dalam hidupnya. Selama ini ia hanya fokus pada pendidikan dan pekerjaannya untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Whiskey beserta sederet nama wanita yang pernah ia tiduri hanyalah sebatas kebahagiaan semu yang akan musnah pada berjam-jam setelahnya.
Tapi dengan Lisa? Gadis itu berbeda. Ia selayaknya permata paling berharga yang ingin Jungkook dapatkan, sebuah pencapaian tertinggi yang ingin Jungkook raih dalam hidupnya.
"Ugh, Lisa-ya..." Jungkook menjilat bibir bawahnya ketika milik Lisa terus menjepit kejantanannya. Pria itu tak henti-hentinya memandang wajah si gadis, berusaha mengingat-ingat bahwa gadis dalam kungkungannya ini adalah gadis yang sama dengan sosok yang nyaris selalu hadir didalam mimpinya sejak kejadian lima tahun yang lalu.
Lisa mempertemukan pandangannya dengan Jungkook. Belah bibir mereka sama-sama terbuka--melontarkan racauan dan desah sambil sesekali saling melumat panas. Gadis itu hanya menikmati saat ini. Saat dimana ia bisa menghirup harum tubuh Jungkook dan menyentuhnya sepuas hati.
"S-sajangnim.. Hh..." Lisa meremas surai Jungkook ketika pria itu menjalarkan kecupannya dari leher, kemudian menuju puncak dada seraya menghisapnya dengan penuh gairah.
KAMU SEDANG MEMBACA
summer light | lizkook✔
Fanfiction[M] Hanya sepenggal kisah tentang Jeon Jungkook yang tak pernah menyangka kalau ternyata dirinya sudah berstatus menjadi seorang Ayah. Started : 250920 Finish : 301120