34. DEFINISI BAHAGIA SYABILA.

3.5K 220 1
                                    

Happy reading!!

...

"Sah!"

Setelah kata itu terucap oleh semua orang. Kini Bila turun bersama dengan Maily menuju tempat dimana Bayu berdiri.

  "Ekhem," goda Bila ketika ia sampai mengantar Maily ke hadapan Bayu.

  "Cie yang nikah," tambahnya. Maily tersenyum malu, sedangkan Bayu hanya terkekeh.

Lagu Perfect-Ed Sheeren mengalun seiring Bayu memasang cincin di jari Maily.Bila, Bulan, Aurel, dan Friska bertepuk tangan seiring menggoda pengantin itu.

  "Cium deh istrinya," teriak Bulan semangat.

  "Iya, Woi Bayu. Cium kek," timpal Friska.

Bayu dan Maily menoleh ke arah mereka. Bila tersenyum ketika pandangan Maily jatuh kepadanya lalu ia menganggukkan kepalanya seolah ia merasa senang.

Tiba tiba lampu mati dan hanya ada cahaya menghadap ke arah Bayu dan Maily. Bila terkekeh, lagu berganti. Bayu tersenyum kearah Maily ketika mata mereka saling menatap.

Bayu mendekatkan wajahnya. Lalu berbisik. "Kata mereka aku harus cium kamu," ujarnya.

Maily tersenyum geli lalu mengangguk kan kepalanya. Ia sedang menahan gugup sekarang. Maily menutup matanya saat merasakan bibir Bayu ada di keningnya. Cukup lama. Setelah itu berpindah ke bibirnya, hanya kecupan sebentar.

  "Huuuu," para cewek asik berteriak kecuali Bila.

Bila bertepuk tangan sambil sesekali mengusap air matanya. Kedua orang terdekatnya hari ini sudah bersatu. Ia berharap mereka berdua selalu di limpah kan kebahagiaan.

Setelah itu lampu kembali hidup namun suasana sudah berbeda. Sudah ada tempat tersedia khusus untuk pengantin. Kursi untuk dua orang namun kursi itu nyaman untuk diduduki.

Satu persatu tamu mendekat ke arah mereka. Bila akan kesana terakhir. Ia akan menyiapkan kejutan untuk mereka. Sungguh hari ini ia lagi bersemangat untuk menyiapkan pernikahan ini.

  "Ma, Zafran sama siapa?" Tanya Bila ke mama Bayu.

  "Lagi sama suami kamu," jawab mama Bayu.

  "Lah? Kok jadi sama dia?" Tanya Bila tak suka.

  "Biarin lah sayang. Kasian Zafrannya kangen sama papa nya," bujuk mama Bayu sambil mengusap bahu Bila pelan dan lembut.

  "Dia bukan papa nya," bantah Bila kesal.

  "Yaudah ma, aku mau ke dalam dulu. Kejutannya belum selesai soalnya," ujar Bila mengalah. Ucapan mama Bayu ada benarnya juga.

...

  "Selamat ya kalian berdua. Semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah. Jangan lupa kasih aku keponakan yang lucu bin imut ya," ujar Bila ketika berada di hadapan Bayu dan Maily.

  "Thanks Bila," ujar mereka berdua.

  "Bukan Bila tapi Silvi Arnold Melfuriz," ujar Bila bercanda lalu tertawa.

  "Haa aku bahagia banget," seru Bila sambil memeluk Maily dan menangis dalam diam.

  "Bukan bahagia tapi sedih karna suatu hal masa lalu," timpal Maily sambil mengelus punggung Bila.

Bila menyeka air matanya pelan lalu melepaskan pelukannya. Ia menatap Maily dengan tersenyum.

  "Tidak, aku bahagia. Aku sangat sangat bahagia, aku tak pernah memikirkan masa lalu lagi," ujar Bila tersenyum namun air matanya semakin deras.

Jodoh Gue!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang