8

305 45 3
                                    

Author : Astrella
Adaptation by chichan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Sialan kau, chaeyoung!"

Dahyun melihat mina yang sedang berada di antara bunga-bunga di taman. Gadis itu tampak seperti peri pagi dengan gaun putihnya yang sederhana. Mina menyentuh pucuk-pucuk dedaunan di sekitarnya dengan penuh kasih sayang.

"Kalau tahu Putri Kerajaan Silla secantik peri, aku pasti akan melamarnya sebelum engkau. Kalau tahu ia sangat cantik, aku pasti akan semakin keras melarangmu melamarnya."

"Aku tidak menyuruhmu tidak mengambil resiko," chaeyoung berkata tenang.

"Ya, engkau tidak menyuruhku. Juga tidak ada yang menyuruhmu mengambil resiko menikahi Putri Kerajaan Silla yang kata orang jelek, gemuk, dan sebagainya," Dahyun berkata tanpa sedikitpun melepaskan pandangan dari mina.

"Engkau mengambil resiko dan engkau mendapatkan berkat," Dahyun terus menggerutu, "Kau sangat beruntung. Kau tahu itu?"

"Ya, aku juga merasa seperti memenangkan hadiah yang sangat besar dalam perjudianku."

"Memang seharusnya engkau merasa seperti itu. Putri mina cantik dan mungil seperti peri. Siapapun yang tidak mempercayai adanya peri, pasti percaya ia adalah seorang peri. Tetapi sayang, ia telah menjadi milikmu."

"Ia cantik dan cerdas, tetapi aku merasa ada sesuatu yang salah padanya. Sesuatu yang kurang."

"Kurang?" Dahyun baru beralih dari mina, "Gadis sesempurna itu masih kau bilang kurang? Aku heran padamu, chaeyoung. Gadis itu adalah gadis impian tiap orang. Cantik, manis, mungil, seorang Putri dari kerajaan yang makmur. Ia memiliki segala yang diinginkan tiap gadis dan itu masih kaubilang kurang? Kalau engkau tidak mau dengannya, chaeyoung, berikan saja ia padaku dan aku akan merasa sangat beruntung."

"Ia memang sempurna, tetapi aku merasa ada yang kurang padanya. Aku tidak tahu apa itu tetapi aku merasakannya."

"Aku tidak mengerti engkau, chaeyoung,"  Dahyun kembali memperhatikan Mina , "Dulu engkau berani mengambil resiko menikah dengan gadis yang buruk rupa. Sekarang setelah mendapatkan seorang peri, engkau masih merasa tidak puas. Kalau engkau lebih menyukai gadis buruk rupa, berikan ia padaku."

Chaeyoung tidak mendengarkan perkataan sahabatnya itu. Ia melihat Dahyun masih saja memandang ke bawah ke Mina  di taman melalui jendela. Sejak muncul di Ruang Duduk di tingkat tiga ini, Dahyun terus memandang ke bawah dan tidak menoleh saat berbicara dengannya.

"Sebaiknya engkau tidak terus menerus memperhatikannya, Dahyun," chaeyoung  memperingati, "Mina mempunyai perasaan yang tajam. Kemarin dalam jamuan makan siang di Gedung Pertemuan, Mina tahu somi memperhatikannya walau somi  duduk jauh darinya."

Dahyun tiba-tiba merapat di dinding. "Mengapa engkau baru memberitahuku sekarang, chaeyoung?" gerutunya. "Ia baru saja melihat ke arah sini."

"Engkau masih beruntung ia hanya melihatmu. Kalau ia memanggil Hwarang, aku tidak yakin apakah engkau masih selamat."

"Hwarang ada di sini?" tanya dahyun tak percaya.

"Ya, kemarin Mina memberitahuku. Ia mengatakan Hwarang telah mengikutinya sejak ia meninggalkan Kerajaan Silla."

"Dan engkau tidak mengetahuinya," tebak Dahyun

"Seperti yang semua orang katakan, Hwarang memang hebat. Ia menjadi penumpang gelap di kapal dan tidak ada seorang prajuritpun yang tahu. Kau tahu prajurit yang waktu itu kubawa adalah prajurit terbaik Kerajaan Goguryeo. Kalau prajurit terbaik saja tidak bisa merasakan keberadaan Hwarang apalagi orang biasa."

princess mask (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang