2.1

289 54 3
                                        

Dahyun mulai berjalan lambat-lambat dan berhenti di tiap pintu untuk mendengar bila ada kehidupan di dalamnya. Bila tak ada orang, Dahyun membuka pintu yang tak terkunci itu dengan harapan sama yaitu melihat sang Putri.

Tetapi harapan Dahyun tidak pernah terwujud. Dengan sedih ia melanjutkan pencariannya dan semakin lama semangat ingin tahunya semakin besar.

Tiba-tiba Dahyun merasa hawa dingin di sekitarnya. Rasanya seperti ada beratus-ratus orang yang tengah mengawasinya dengan mata tajam mereka dan siap menghunuskan pedang ke perutnya.

Dahyun melihat ke sekeliling lorong mulai dari atas hingga bawah tetapi ia tidak melihat seorang pun. "Mungkin hanya perasaanku saja," kata Dahyun pada dirinya sendiri tetapi pikiran Dahyun mengatakan pasukan rahasia Kerajaan Silla sedang mengawasinya. Dahyun memarahi dirinya sendiri. Sejak tadi hingga saat ini ia sama sekali tidak ingat tempat ia berada saat ini adalah markas dari pasukan rahasia Kerajaan Silla yang sangat terkenal. Tentu sejak tadi mereka telah mengawasinya.

Celaka sudah dirinya! Sekarang seluruh pasukan Kerajaan Silla akan mencurigainya.

Dahyun mengutuk dirinya sendiri dan kembali ke kamarnya.

Walau ia telah meninggalkan lantai empat, perasaan diawasi itu masih tetap ada. Dahyun merasa seluruh tubuhnya bergetar ketakutan membayangkan sekelompok pasukan rahasia sedang mencurigainya.

Dengan terpaksa Dahyun harus membatalkan pencariannya untuk hari ini. Ia harus beristirahat agar pasukan rahasia itu tidak curiga lagi padanya. Kalau ia berhasil, maka pasukan itu akan menganggap perbuatannya sepanjang siang ini hanya karena ia ingin melihat seluruh isi Istana Seoya bukan memata-matai kegiatan di Istana Seoya.

Hari ini Dahyun membatalkan pencariannya tetapi bukan berarti ia akan membatalkannya untuk seterusnya.

Pagi ini setelah makan bersama Raja Akira, Chaeyoung diajak Raja Akira ke ruangannya untuk membicarakan pernikahannya. Kesempatan ini dimanfaatkan Dahyun dengan baik untuk mulai mencari sang Putri.

Pencariannya hari ini berbeda dengan pencarian kemarin. Hari ini ia mencari perhatian para wanita di Hall.

Seperti yang dilakukannya kali ini, dahyun mendekati sekelompok wanita yang sedang berbincang-bincang.

"Selamat pagi," sapanya, "Maaf aku menganggu pembicaraan Anda. Kalau Anda tidak keberatan, aku ingin bertanya pukul berapa sekarang."

"Saat ini sekitar pukul setengah sepuluh."

"Sudah siang rupanya," Dahyun berpura-pura mengeluh, "Aku tak menyangka waktu terasa lebih cepat berlalu di negeri ini."

"Anda tidak berasal dari sini?" tanya seorang wanita tertarik.

"Aku berasal dari Kerajaan Goguryeo."

"Anda berasal dari negeri yang luas itu rupanya. Ada keperluan apa Anda datang kemari?" tanya yang lain.

Dahyun puas mendapat perhatian dari para wanita itu.

"Aku ke sini menemani temanku menyelesaikan masalahnya di sini."

"Tampaknya masalah yang teman Anda hadapi itu bukan masalah mudah."

"Anda benar. Aku yang hanya sebagai penonton ikut pusing karenanya."

"Aku berharap dapat membantu Anda."

"Anda sudah membantuku bila Anda mengijinkan aku memperkenalkan diri pada wanita-wanita yang cantik seperti Anda semua."

"Anda pandai memuji, Tuan."

"Aku berkata yang sejujurnya. Aku belum pernah melihat wanita yang secantik Anda semua. Aku yakin sang Putri kalah cantik dari Anda semua."

princess mask (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang