5

384 45 0
                                    

Author : Astrella
Adaptation by chichan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Mina!"

Mina memalingkan perhatiannya dari laut biru.

"Seharian aku melihatmu berdiri di sini. Engkau senang melihat laut?"

"Ya," jawab mina singkat – seperti biasanya.

Laut yang biru telah mempesona mina. Di malam hari mina dapat melihat laut seakan-akan bersatu dengan langit. Dan di pagi hari ia dapat melihat laut biru yang membentuk garis lurus dengan langit biru.

"Laut memang indah. Aku senang melihatnya terlebih saat matahari terbit atau matahari terbenam. Engkau telah melihat matahari terbit pagi tadi?"

"Ya."

Mina telah banyak mendengar tentang keindahan laut saat matahari terbit juga matahari terbenam. Pagi ini ia bangun pagi-pagi dan berdiri di geladak untuk melihat matahari terbit.

Gadis itu telah membuktikan sendiri apa yang dikatakan banyak orang. Matahari yang terbit di laut memang tampak indah bahkan lebih indah dari apa yang dikatakan orang-orang.

Sesaat sebelum matahari muncul, langit tampak kemerahan dengan sinar-sinar orange ikut mewarnai langit. Warna merah yang cerah itu mengusir langit malam yang gelap. Beberapa saat kemudian matahari yang tampak besar seolah-olah muncul dari dalam laut. Matahari terus muncul perlahan-lahan sampai akhirnya ia menunjukkan seluruh wajahnya yang besar dan merah menyala.

Saat itu Mina mengerti mengapa sana mengatakan sinar matahari pagi membawa harapan baru dalam hidup setiap orang. Malam yang dingin dan gelap terusir oleh sinar matahari yang terang dan menghangatkan. Sinar itu mencerahkan hati siapa saja dan memunculkan harapan baru di dalam hati yang melihatnya.

Matahari siang memang tidak bersahabat terutama di musim panas, tetapi matahari pagi muncul dengan harapan-harapan baru.

Harapan-harapan baru yang dibawa matahari itulah yang berabad-abad lalu membangkitkan semangat para pelaut.

Tiba-tiba kapal berguncang keras.

Chaeyoung cepat-cepat menarik mina ke dalam pelukannya. Ia melihat sekeliling dengan cemas. Beberapa prajurit berlari lalu-lalang dengan panik. Sementara itu kapal terus bergerak dengan keras.

Ayunan kapal yang tenang membuat mina merasa terbuai tetapi ayunan yang keras ini membuat mina merasa mual. Baru kali ini ia bepergian dengan kapal dan ia belum pernah mengalami guncangan sekeras ini. Sepanjang hari kemarin kapal terus berlayar dengan tenang.

Mina merasa apa yang telah dimakannya pagi tadi mulai naik ke atas tenggorokannya. Mina mual dan kepalanya terasa pening. Mina bersyukur chaeyoung memeluknya kalau tidak, mina yakin ia akan jatuh pingsan. Kakinya terasa lemas sekali sementara itu matanya terasa berkunang-kunang.

"Kurasa sesuatu telah terjadi," kata chaeyoung, "Sebaiknya aku membawamu kembali ke kamarmu."

Chaeyoung membopong  mina dan membawa Mina  ke kamarnya sambil menyesuaikan diri dengan gerakan kapal yang tidak teratur. Mina, merasa ia terlalu lemah untuk melakukan sesuatu, menyandarkan kepalanya di pundak chaeyoung.

Chaeyoung melihat langit dengan cemas. Ia khawatir akan terjadi badai. Itulah hal yang paling tidak diharapkannya akan terjadi selama perjalanan ini.

Saat ini Chaeyoung  tidak dapat menanyakan apa yang telah terjadi. Mina berada di gendongannya dan ia tidak mau gadis itu menjadi khawatir kalau tahu sesuatu yang buruk telah terjadi.

Mina melingkarkan tangannya di sekeliling leher chaeyoung. Gadis itu menyembunyikan kepalanya di dada chaeyoung dan mencoba mengatasi rasa mual di perut dan lehernya. Matanya terus berkunang-kunang dan apa yang dilihatnya hanya membuat dirinya semakin pusing. Mina memejamkan mata.

princess mask (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang