Prolog

201 90 55
                                    

Cekrik! Cekrik! Cekrik!
"Ya, bagus! Pertahankan pose itu, Nona Raya. Tampak menawan!" seru fotographer dengan membidik berbagai macam pose Raya.

Matahari hampir tenggelam, menyisakan rona-rona kehangatan. Raya melihat hasil foto-foto yang menurutnya bagus. Ia tersenyum puas karena fotographer-nya benar-benar bisa terandalkan.

***

"Nooo! HUAA! Jerawat kurang kerjaan! Ngapain nongol di situ, sih!" rengek Raya dengan mood yang benar-benar down.

Drrt ... drrt!

My luv Syad is calling you ....

Raya mendelik terkejut. Ia melempar ponselnya ke atas kasur dan memojok pada sudut kamar. Dengan cemas, ia menggigit ujung kukunya. Pikirannya melambung, beberapa kali mengangguk kemudian menggeleng. Raya menghela napas panjang, ia perlahan menghampiri ponselnya.

Sangat hati-hati meraih dan mengintip layar ponselnya. Raya kembali melemparnya asal ketika tahu Syad justru menghubunginya lagi dengan video call. Dengan mondar-mandir, Raya bersedekap bingung.

Akhirnya dengan segenap keberanian, Raya mengangkat video call tapi mematikan kameranya.

"Pagi, Ra! Eh? Kok dimatikan kameranya? Ada apa?"

Raya menggigit bibir bawahnya. Dengan menghela napas perlahan ia pun menjawab, "Agak nggak enak badan aja. Aku tutup, ya?"

Terlihat jika Syad terkejut hingga spontan berdiri. "Aku ke rumahmu, ya? Tunggu, tunggu!" cemasnya dengan menyabet jaket dari lemari.

"Eh, nggak, nggak! Aku mau istirahat aja. Kamu bukannya ada syuting, ya?" tolak Raya membuat Syad menepuk dahinya.

***

Wanita berparas rupawan dengan baju pasien tengah tersenyum. "Meskipun aku belum mengingatmu sepenuhnya. Aku sedikit paham tentang rasa insecure-mu, Ra," ujarnya sembari menepuk bahu Raya.

"Aku harap, kamu segera mengingat segalanya. Karena kamu orang yang penting buatku, Mif," lirih Raya menatap sendu pada sahabatnya.

Wanita tersebut terkekeh. "Kamu sungguh baik, Raya. Sepenting apakah aku yang dulu?"

Raya menunduk dan menggenggam kedua tangan Mifah. "Sahabat, saudara, motivator, dan guru. Kamu merangkap semuanya. Sangat penting dan berharga."

"Kalau gitu, orang yang penting ini ingin kamu segera bangkit dan kembali tersenyum. MANGATZ!" sorak Mifah begitu ceria.

***

Haaii pembaca setia!😋💚
Cerita "Don't insecure again" aku buat teruntuk tokoh asli Azima Raya di dunia nyata, lho!😆

Mohon bantuannya, ya!😂
Ehem, jika cerita ini sudah diterbitkan, akan aku adakan giveaway novel (hanya satu pemenang).😋

Info lebih lanjut akan aku kabarkan di ig @mtajnh lho~ Jangan lupa tinggalkan jejak!😁

Regards,
Mtajnh💚

***
Tanggal : 01 November 2020
Mtajnh
Vote and comment, please!

Don't Insecure Again [Tersedia di Shopee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang