16

12 11 0
                                    

Anita baru sampai disekolah, dia melihat alvin seperti baru menangis didepan dewan guru, dan ada banyak murid lainnya disana. Karena penasaran, anita memutuskan untuk menemui alvin

"Alvin" Sapa anita lembut

"Kenapa ?" Tanya anita tapi alvin belum menjawab, dia malah memeluk anita singkat

"Pak azis udah pergi ninggalin kita nit" Ucap alvin dengan sok tegas. Anita tau, disituasi seperti ini alvin sedang rapuh, dia hanya berpura pura kuat

Mendengar perkataan alvin, kaki anita melemas, dadanya sesak seakan ingin teriak sekencang kencangnya, matanya memanas dan langsung berkaca kaca

"Gak! Jangan becanda dong"

"Aku serius anita"

"Gak lucu alvin"

"Pak azis udah gak ada!" Bentak alvin yang membuat air mata anita jatuh kepipinya. Anita menangis dia memeluk alvin karena tidak ada deby. Mereka berpelukan singkat. Tiba tiba deby datang

"Anita" Panggil deby. Anita langsung berlarian (kesana kemari dan tertawa, wkwk becanda) anita langsung berlarian memeluk deby sambil menangis

Deby yang tidak tau apa apa pun tiba tiba menangis melihat anita menangis.

"Pak azis udah gak ada deby" Ucap anita ditengah tengah tangisannya. Reaksi deby sama dengan anita. Deby menangis lebih kencang dari sebelumnya. Anita mengurai pelukannya

Mereka saling menatap satu sama lain, saling menguatkan lewat tatapan. Mata mereka seolah berbicara Jangan menangis

"Kita bakal ngelayat kan alvin?" Tanya anita kepada alvin. Namun alvin menggeleng

"Nggak?? Kok nggak??" Tanya deby

"Pak azis dimakamkan dibandung. Jauuh"

"Ya gapapa, kita naik bis kek apa kek"

"Gak bisa anita. Kematian pak azis udah 2 hari yang lalu dan baru kebongkar sekarang" Jelas alvin

"Apaaa?!" Teriak anita dan deby kompak

"Kok bisa gitu?" Tanya deby

"Pak azis yang minta untuk guru guru merahasiakan ini dipesan terahirnya" Jelas alvin

"Terus kamu tau darimana?"

"Kepala sekolah yang kasih tau"

"Kok kepala sekolah ngasih tau kamu?"

"Aku juga gak ngerti" Ucap alvin lalu pergi ketiang bendera dan menurunkan bendera merah putih sampai ketengah tiang. Seperti hari gugurnya para pahlawan. Dan pak azis adalah pahlawan mereka




*******



Hari hari berikutnya mereka lalui dengan ikhlas, tapi masih ada kesedihan tersimpan didalam hati mereka. Bahkan ketika melihat tempat biasa pak azis duduk dan berkumpul, tertawa bersama murid murid, kini tempat itu kosong. Sesekali mereka duduk ditempat itu dan mengenang kebaikan pak azis

****

Kini anita dan alvin sedang berada dikantin, deby berada dikelas bersama naufal dan dandy

"Makan apa ? Biar aku pesenin"

"Bakwan deh"

"Tunggu disini ya"

3 menit kemudain alvin datang dengan membawakan bakwan, 5 untuk anita dan 5 untuknya

"Bakwan dengan sambal manis" Ucap alvin dengan menyodorkan bakwan keanita. Anita tersenyum lalu menerima bakwan itu

"Makasih. Kok tau aku gak suka pedes?"

"Taulah"

Mereka makan, setelah makan kembali kekelas. Dijalan mereka berpapasan dengan mita

"Hai alvin" Sapa mita yang hanya dibalas senyum oleh alvin

"Tugas mtk kamu udah ?" Tanya mita

"Belum"

"Nih buku tugas mtk aku, kamu salin dulu abis itu anter ke meja aku ya"

Alvin menerima buku dari mita. Mita pergi entah kemana, raut wajah anita berubah, dari yang tersenyum bahagia sekarang tersenyum terpaksa

"Aku antar kekelas ya"

"Gak usah, aku bisa sendiri kok"

"Anita"

"Gapapa alvin, kamu salin tugas kamu dulu. Aku duluan ya" Ucap anita lalu berlari kecil meninggalkan alvin yang masih diam ditempatnya





******






Rabu ini seluruh siswa dan siswi mengikuti apel pagi. Kata nya sih akan ada murid baru

"Assalamualaikum" Salam kepala sekolah

"Walaikuk salam" Jawab murid secara bersamaan

"Hari ini kalian sengaja saya kumpul disini. Karena kita kedatangan teman baru, akan ada siswa baru hari ini"

"Perempuan atau laki laki pak?" Tanya dandy

"Perempuan, dia akan masuk kelas 9. Tapi tidak tau akan ditaruh di 91 atau 92"

Semua murid laki laki bertepuk tangan, berdosa agar murid barunya cantik dan masuk kelas mereka. Terkecuali alvin ya

Anita berbaris disamping alvin, dibarisan paling depan. Anita melihat dandy, naufal, fikri dan teman lainnya bahagia seperti menang giveaway saja

"Setelah rapat bersama, kami memberikan pilihan kepada desri untuk memilih akan duduk dikelas 91 atau 92. Untuk itu kalian bawa dia melihat lihat dulu"

"Iya pak"

" alintia, tolong ajak dia dan perkenalkan dia keteman teman lain"

Alintia dengan senang hati mau membantu desry.






*******






"Anita, deby" Panggil dandy

"Hm?"

"Tolong bujukin tuh murid baru buat milih kelas kita aja dong"

"Dih ngapain sih dandy, nambah keributan kelas aja" Ucap deby

"Gak secantik kita" Ucap anita bangga

"Heh! Mulutnyaa" Ucap deby

"Becanda" Ujar anita lalu mereka tertawa

"Ayo dong, bujuk dia masuk kelas sini" Dandy masih berusaha membujuk

"Iya deh. Kita usahain"






-ain





Jangan lupa vote gais, sampai ketemu dipart selanjutnya. Semoga suka part kali ini 🖤

AnitaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang