Clue Dan Kawanan Cokelatnya

98 18 64
                                    

David, sang Inspektur tampan itu, telah banyak mengahadapi tingkah gila orang-orang di sekitarnya. Mulai dari Jack si maniak game sialan, Ken si playboy na'as, Finny dengan hobi joroknya yang sangat keparat, bahkan Alvin, si pemuda gila yang menempati posisi terlaknat pun, sudah David hadapi nyaris setiap hari.

Tapi, bagaimana jika kali ini dia akan melihat sisi gila Clue?

Gadis yang notabenenya adalah detektif paling jenius yang ia temui, sekaligus ---ehem--- yang ia 'kagumi' dalam tanda kutip 😂

Ehehe

Penasaran?

Silahkan nikmati cerita ini.

------------------------------------------------------

Warning (!)

1. Tekan vote sebelum membaca! Hargai story abal ini dengan meninggalkan jejak! 👣

2. Penyumbang ide ValLawl yang memberikan banyak sumbangsih idenya kepada author.

3. Berisi konten keabalan dimana-mana harap maklum karena thor udah ga pernah nulis.

4. Terinspirasi dari character anime terfav L lawliet Death Note.

Terima kasih 👌

------------------------------------------------------

David mendengus pelan, melirik sebal pada objek di sebelahnya. Yah, lebih tepatnya subjek karena yang ada di sebelahnya kali ini benar-benar seorang manusia. Bukan vampir ataupun zombie yang sering ia tonton di televisi konyolnya.

Ck!

David kali ini mendecak, bertepatan dengan suara-suara aneh yang sedari tadi menerornya. Ia melirik sengit sekali lagi.

'Ah dia melakukannya lagi!'

Saat ini, mereka berada di sebuah villa di perbatasan kota Salvador, sebuah tempat yang paling hening di tengah hingar bingar kota yang memanjakan mata. Si tua bangka--ralat--Pak Kepala yang 'Agung' itulah yang mengutus dua detektif hebat ini untuk menyelidiki aktivitas aneh di sana. Sekelompok teroris dan pengacau kabarnya sedang berkumpul di sana untuk merencanakan sesuatu.

Yah, bukannya ini kasus mata-mata yang sangat biasa, seharusnya.

David kembali sadar dari lamunan saat suara-suara berisik itu semakin mengganggunya. Sekali lagi, ia menghela napas. Kemudian pria itu memutuskan untuk memejamkan matanya saja. Berharap dengan melakukan itu, suara-suara menyebalkan itu bisa segera hilang. Tapi ia tahu bahwa harapannya sia-sia belaka.

Suara itu muncul lagi. Lagi. Lagi. Dan terus mengejek kesabarannya.

Tak berapa lama, David pun memuntahkan kekesalannya. Habis sudah sumbu kesabarannya. Ia tak tahan lagi dan ingin mengamuk saja.

"Sersan! Apa yang kau lakukan? Bisa diam tidak?!" sembur David dengan suara keras khas yang kali ini terdengar seperti orang yang hampir menangis. Pasalnya, ia benar-benar sudah tidak tahan lagi dengan hal yang tengah terjadi di dekatnya itu.

Clue, gadis mungil yang duduk di sebelahnya itu, kini menatapnya dengan mata hitam besar khasnya. Kali ini terlihat lebih besar dan seperti mendelik. Err, sebenarnya matanya memang terlihat lebar dan besar seperti itu. Bila kau ditatap oleh mata itu, maka seakan-akan kau akan melihat sebuah 'lubang hitam' yang berada tepat di depanmu, dan kau akan panik karena mengira akan segera terhisap ke dalamnya. Seperti lubang angin kira-kira. Haha.

Another Side in DC's Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang