Truth or Dare adalah permainan simple yang paling favorit sepanjang masa. Dalam bahasa indonesia, Truth memiliki arti "Kejujuran" sedangkan Dare berarti "Tantangan"
Pilihan yang kau punya hanya dua; menanggung malu karena membongkar aibmu atau menanggung malu akibat tantangan temanmu.
Jadi, manakah yang kau pilih: "Truth or Dare?"
------------------------------------------------------
Warning (!)
Tekan vote sebelum membaca! Hargai story abal ini dengan meninggalkan jejak! 👣
Terima kasih 👌
------------------------------------------------------
Siang ini seperti biasa, keadaan kantor cukup padat akan rutinitas. Sebagian petugas di sibukkan oleh tugas dan tumpukan berkas yang menggunung di meja. Beberapa lagi terlihat berkutat dengan alat elektronik, dan ada pula yang hilir-mudik dengan map di pelukan, mungkin setelah ini mereka tak akan terlihat lagi.
Semua terlarut dalam buaian rutinitas, bahkan sebagian manusia yang tak memiliki pekerjaan, memilih menghabiskan waktu dengan bergosip sepanjang hari. Yah, seperti yang David saksikan saat ini.
Kelereng lautan itu bergulir lambat, melirik sengit para makhluk yang berkerumun di satu titik hingga nyaris menyerupai lalat. Tatapan David kian menajam, nyalang seperti baru di raut(?) Bagaimana tidak, kumpulan makhluk sinting itu sedang menggosipkan dirinya tepat di depan mata.
Yah, terhitung seminggu sejak kejadian laknat itu berlalu, dan sudah seminggu pula dia mati-matian menahan diri agar tak menghabisi para penggosip laknat itu.
David menggeram, dia ingat benar biang kerok di balik tragedi terkutuk itu; Alvin si wibu sialan yang telah ia habisi di tempat. Jangan lupakan bantuan si laknat Ken, Jack si setan monyong dan konsol keparatnya. Sungguh, David benar-benar di permalukan saat itu.
"Inspektur, berkasnya tidak di antar?" suara datar yang amat familiar itu mengalun dan merebut atensi David dalam sekejap. "Aku bisa mengantarnya jika kau mau," tawarnya.
David menoleh dan tersenyum getir, "Hm, selepas itu temui aku di ruang rekreasi, aku ada disana,"
"Baiklah," sahut Clue memutar tubuh dan berlalu dari tempat itu.
Ada hela yang timbul ketika punggung Clue perlahan terkikis jarak. David bersyukur, gadis itu memiliki otak cerdas dan sangat waras untuk mendepak bualan serta gosip sialan itu. Setidaknya dia tak perlu menguras tenaga untuk kembali menjelaskan bahwa dirinya memang tak bersalah.
David ingat bagaimana perjuangannya mengatasi amukan Pak Kepala. Pria tua itu baru percaya setelah David menjelaskan duduk perkara yang sesungguhnya hingga berkali-kali.
Well, tentunya David harus mengakui niat awalnya. Dia terpaksa mengaku kalau sebenarnya ia ingin menghajar Jack, namun konsol keparat si jangkung membuat alur cerita yang seharusnya bergenre crime dengan pertumpahan darah di mana-mana(?) itu berubah menjadi cerita roman picisan dengan bumbu yaoi yang menjijikkan.
"Hah, Inspektur Kepala ya? Aku sih sudah dengar gosipnya. Tak kusangka si Raja lapangan adalah seorang gay," bisikan itu menyentil telinga David. Ah, dia kenal benar suara itu, Geraldo, anggota dari Divisi Informasi.
"Gay bukanlah hal tabu di daratan Eropa. Tapi dengan status tingginya saat ini, dia benar-benar mengerikan,"
"Hih, padahal aku cukup tertarik dengannya, tapi setelah mendengar kasusnya, aku jadi merinding..." kali ini suara wanita datang menimpali.
![](https://img.wattpad.com/cover/117962161-288-k942109.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side in DC's Life
HumorDC's Squad Story! Bercerita tentang keseharian absurd para Agen SSA yang tak tercantum di cerita aslinya! Penasaran? Yuk simak! Warning (!) : Cerita ini hanya berisi unsur kegilaan semata. Keep Kalm dan jangan anggap serius yak ? Cover by @Kisaragi...