O

94 20 0
                                    

Menjemput dan mengantar youngjae ke tempat kerjanya adalah sebuah kewajiban baru bagi jinyoung selama sebulan ini. Pemuda itu merasa bahwa dengan melakukan hal itu bisa mengurangi kekhawatirannya akan gadis itu saat  pulang dari waktu bekerjanya yang mendekati larut malam.

Youngjae selalu mendapat shift sore hingga malam hari saat bekerja di minimarket yang berada 1 km dari rumahnya. Oleh karena itu sebagai kekasih yang baik juga sebagai lelaki yang penuh tanggung jawab, jinyoung menawarkan dirinya untuk mengantar jemput gadis itu ke minimarket. Sedangkan waktu pagi hingga siang youngjae juga bekerja sebagai pelayan di restoran yang terletak di salah satu hotel bintang lima di kota itu. Untuk hal ini jinyoung membebaskan kekasihnya itu untuk memilih menggunakan kendaraan umum atau tetap diantar oleh dirinya.

Walaupun jam kerjanya cukup padat, gadis manis itu tidak ingin mengeluh. Bagi youngjae hal itu adalah sudah menjadi keharusan apabila dirinya ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Youngjae tidak mau lagi membebani kedua orang tuanya dengan biaya2 yang diperlukan untuk kuliahnya.

Di depan minimarket pukul 16.30

Youngjae turun dari arah belakang motor jinyoung dan melepas helm dari kepalanya dengan posisi menghadap jinyoung yang juga ikut membantu dirinya melepas benda itu.

' nanti tunggu aku disini atau di sebelah dekat toko itu ya. Pokoknya kamu jangan jauh2 dari sini  ' pesan jinyoung kepada kekasihnya yang sedang merapikan rambutnya di depan spion motor matic milik jinyoung.

Ngomong2 soal motor matic, semenjak youngjae yang dibawa jinyoung ke pesta ulang tahun mamanya menggunakan mobil pribadinya saat itu, jinyoung sudah menawarkan kepada youngjae agar mengantarkan gadis itu menggunakan mobil saja daripada menggunakan motor. Namun gadis itu menolak dengan alasan hal itu terlalu mewah dan youngjae tidak mau menarik perhatian karyawan lain di tempat kerjanya.

' iya jinyoung ' jawab singkat kekasihnya itu. Gadis itu kadang merasa kesal akan kekasihnya itu yang hampir puluhan kali mengatakan pesan yang sama sejak mereka berboncengan dari rumah youngjae.

Pemuda itu juga ikut memperhatikan penampilan sang kekasih dan sedikit mengusap rambutnya.

' yaudah kalau gitu. Aku pulang dulu. Kamu yang rajin kerjanya. Kalau ada apa2 cepat hubungi nomor aku ya '

Gadis itu menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan kekasihnya itu. Jinyoung menghidupkan mesin motornya dan melajukan kendaraan itu menuju tempat yang sudah ia rencanakan dari pagi sedangkan youngjae berjalan memasuki pintu samping minimarket yang memang ditempatkan khusus untuk jalur keluar masuk karyawan.

Jinyoung berhenti di depan sebuah cafe yang akan menjadi tempat pertemuannya dengan seseorang yang menghubungi dirinya tidak henti2 selama beberapa hari belakangan ini. Pemuda itu berjalan memasuki cafe dan melangkahkan kaki ke ruangan yang sedikit privat sesuai dengan permintaan orang yang akan ditemuinya.

Sreekk

Pintu ruangan tersebut dibuka oleh jinyoung dan pandangannya langsung berhadapan dengan tatapan seorang gadis yang duduk santai sambil menikmati minuman dari gelasnya.

' aku harap apa yang akan kau sampaikan bukanlah sekedar omong kosong ' ucap jinyoung ketus sambil mendudukkan dirinya di hadapan gadis itu.

Gadis tersebut menyunggingkan senyumnya setelah menyesap minuman dihadapannya lalu setelah itu membuka kacamata yang ia kenakan dan kembali tersenyum kepada jinyoung.

' aku yakin kau akan berterimakasih padaku jinyoung atas apa yang aku akan sampaikan ini. Tapi semua itu tidaklah gratis. Aku hanya minta 1 imbalan darimu dan kau pun tau apa itu '

CINTA KARNA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang