- Mencintai tidak harus selalu memiliki -
Back to story
⬇️
⬇️
' jadi bagaimana ? '
Pemuda di sebelah youngjae bertanya dengan mimik wajah menahan amarah. Sedaritadi keduanya sudah duduk di ruang tamu rumah youngjae setelah gadis itu memutuskan untuk menjelaskan perihal perjodohan dirinya dengan anak dari sahabat kedua orang tuanya. Jinyoung yang awalnya ingin beranjak pulang setelah mengantar youngjae akhirnya meminta gadis itu untuk menceritakan cerita selengkapnya mengenai perjodohan itu.
' emm... aku katakan kepada mereka bahwa aku sudah memiliki kekasih '
Gadis manis itu yang tadinya merasa bahwa mengungkapkan hal yang sebenarnya adalah pilihan terbaik, tiba2 merasa kurang nyaman akan respon serta pandangan tajam jinyoung kepada dirinya.
' jadi dengan kata lain kamu tidak menolaknya juga youngjae ? ' ucap dingin jinyoung dengan masih menatap tajam kekasihnya.
Youngjae duduk dengan tidak nyaman di posisinya. Awalnya youngjae kan hanya ingin menceritakan hal itu supaya jinyoung mengerti dan tidak perlu mengganggap terlalu jauh tentang perjodohan itu karena toh menurut youngjae dirinya sudah menjelaskan perihal sudah memiliki kekasih saat pertemuan keluarga dan menurutnya perjodohan itu pasti tidak mungkin terjadi lagi. Namun respon pemuda di depannya ini membuatnya seperti melakukan suatu kesalahan dalam hubungan mereka.
' apa menurutmu jawaban yang aku katakan tadi tidak cukup menjelaskan bahwa aku menolaknya jinyoung ? '
Akhirnya gadis itu mulai tersulut emosinya karena pertanyaan jinyoung yang seolah2 menyudutkan dirinya. Ada apa dengan pemuda di sampingnya ini ?
' kalau kamu menolak ya katakan AKU TIDAK MAU MELAKUKAN PERJODOHAN INI YOUNGJAE !!! itu yang aku maksud '
Youngjae terkejut dengan nada suara jinyoung yang sudah mulai meninggi. Ditatapnya mata pemuda itu lekat2.
' jinyoung kamu ini kenapa ? Kenapa kamu jadi marah2 ke aku ? Aku kan sudah menjelaskan semuanya ' ucap youngjae dengan nada yang tidak lagi lembut. Gadis manis itu sepertinya juga sudah mulai terpancing akan sikap dan ucapan2 yang jinyoung lakukan sejak tadi.
Seolah sadar akan ucapannya yang sudah menyakiti youngjae, jinyoung melembutkan pandangannya dan menghela nafasnya lalu menggenggam kedua tangan youngjae.
' maaf.... Aku gak bermaksud apa2. Aku hanya khawatir kamu direbut orang lain. Aku sayang kamu youngjae... ' ucap jinyoung lirih dan masih menatap kepada iris mata cantik youngjae
Youngjae yang memang sudah terlanjur kesal, hanya diam tidak menanggapi ucapan jinyoung. Tiba2 pikirannya menjadi tidak tenang mendengar ucapan2 jinyoung. Apa benar dia salah tidak jelas2 mengatakan menolak perjodohan itu ?
' youngjae... ' panggil jinyoung sambil mengelus rambut gadis itu
Youngjae menoleh ke arah jinyoung dengan pandangan lelah. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam lewat dan seharian ini dirinya bekerja tanpa istirahat. Niat hati ingin cepat pulang dan segera mengistirahatkan tubuhnya malah berakhir cekcok dengan kekasihnya.
' hm.. '
Jawaban singkat itu akhirnya keluar dari mulut gadis itu. Terlihat sekali gadis itu sudah malas kalau harus melanjutkan pertengkaran kecil itu lagi. Yang dirinya mau saat ini hanya istirahat di kasur empuk di kamarnya.
' aku minta maaf. Lebih baik kita jangan membahas hal ini lagi demi kebaikan kita berdua '
Siapa yang mulai tadi ? Kan kamu yang mau membahasnya tadi " suara hati youngjae
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KARNA CINTA
FantasyYoungjae berharap perjodohan ini dapat membahagiakan kedua orang tuanya