───────•••───────
Prang!!
"Maaf. Tuan..." Chenle menunduk, lalu segera berjongkok, dan mengambil pecahan gelas kaca yang dia jatuhkan.
Renjun yang khawatir mendekatinya, lalu segera menahan tangan Chenle.
"Istirahatlah, sepertinya kamu lelah?"Chenle menggeleng.
"Enggak, aku baik - baik saja kok.""Chenle.. Kamu pucat, ke belakang sekarang."
"Baiklah.."
Chenle menurut sekarang, lagipula Cafe sekarang tidak terlalu rame.Tapi...
Hati dan kepalanya rasanya sangat sakit, entah kenapa.Ugh.
Apa yang terjadi padaku??Perasaaan cemas dan khawatir menguat sekarang. Chenle tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini, selain itu seperti ada yang ingin menariknya keluar dari sini.
Aku..
Apa aku ikuti saja perasaan ini?Chenle melepas apronnya, dan langsung memakai jaketnya.
Lewat pintu belakang, dan meninggalkan surat kecil untuk Renjun. Chenle langsung berlari keluar mengikuti perasaannya sekarang.Kakinya bergerak tidak sesuai hatinya.
Chenle berharap apa yang dia lakukan ini adalah yang terbaik.•
Jisung mendongak menatap papan nama tempat, dia sudah sampai ternyata. Tujuannya adalah Hotel yang telah dipesankan oleh Hyungnya.
Jisung gugup.
Semoga hyung baik - baik saja sekarang, batinnya.
Dengan langkah tegap, Jisung berjalan menuju resepsionis.
•Jisung membuka pintu kamarnya dengan pelan. Hening.
Dirasa semuanya aman, Jisung langsung mengunci pintu kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
·'𝑡𝑜𝑢𝑐ℎ'· [CHENJI/SUNGLE] ✔
FanfictionAda yang aneh, sungguh... Baik, Jisung maupun Chenle saling menyadarinya. Hal aneh itu dinamai sentuhan. Sentuhan itu berbahaya, dan sekarang bukan hanya Jisung yang terkena malapetaka itu, Chenle juga. Keduanya dalam bahaya sekarang. Terpaksa kedua...