·'𝑡𝑜𝑢𝑐ℎ'· [CHENJI/SUNGLE] ✔

#7

───────•••───────

Huft, untunglah...

Yangyang bernapas lega sekarang, Renjun juga. Sakit yang Chenle rasakan hilang perlahan, tapi tubuhnya masih tersisa bekas luka.

"Renjun... Bisa tinggalkan kami berdua," ujar Yangyang. Renjun awalnya ragu, tapi kemudian mengangguk dan meninggalkan keduanya.

Yangyang langsung menatap Chenle.

"Aku tahu kamu pengen bercerita tapi kamu tidak  berani cerita, kan?" tanya Yangyang. Chenle yang menunduk langsung mendongak, dan mengangguk.

"Cerita saja padaku, kupastikan hanya aku yang tahu tentang ini."
Chenle menatap sekitar mereka, lalu menatap Yangyang dalam.

"Aku sering bermimpi tentang seseorang, aku tidak tahu siapa dia.."

"Apakah dia 'Super human'?" Chenle mengangguk.

"Ya, dia 'Super human' dan kami pernah bertemu ketika dia ditangkap oleh pemerintah." Yangyang tertegun, dahinya mengeryit.

"Selain itu, apa kalian pernah bertemu?"
Chenle terdiam, dan berusaha mengingatnya.

"Tidak.... mungkin."

"Hm.. Jika kamu merasakan sakit lagi bilang saja padaku, aku akan membantumu.."
Chenle hanya mengangguk. Yangyang memakai jaketnya, bertepatan dengan Renjun yang masuk ke dalam dapur dengan panik.

"Chenle.. Kamu ditunggu seseorang, tapi sepertinya dia orang 'pemerintah'," ujar Renjun. Chenle teringat seseorang.

"Suruh dia tunggu sebentar, sekalian tolong buatkan dia kopi hitam."
Renjun mengangguk.

•

Jaehyun menunggu cukup lama di dalam mobil. Dia melirik Cafe yang sudah tutup dari tadi, tapi sepertinya orang yang dia tunggu belum muncul sama sekali.

Jadi, sekarang dia memutuskan masuk ke Cafe itu.

"Eh, maaf Tuan, kami sudah tutup."
Jaehyun langsung mendekati yang berada di meja kasir.

"Aku menunggu seseorang yang bekerja disini, tadi pagi kami bertemu dan berjanji setelah Cafe tutup, tapi dia belum terlihat.. Apa dia ada disini?" tanya Jaehyun.