ENJOY READING
ABAIKAN TYPO
JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT°°°°
Mereka jalan. Berdua doang nggak ada yang ganggu.
Gini aja Jennie seneng nya minta ampun. Sederhana tapi sejuta keindahan. Pernah kan ngerasain nya? Doi peka aja itu udah bikin Jennie bahagia. Akhirnya Rose ngajak dia jalan akhir pekan ini. Kemana aja deh pokoknya berdua.
Tapi sebelum itu....
" Kita nanti ketahuan sama polisi patroli." Kata Rose yang memarkirkan mobil Jennie di samping jembatan panjang yang banyak banget pengunjungnya. Mereka pengen ke sana lihat-lihat apa aja yang menarik untuk cuci mata.
Rose melirik ke arah jembatan. Mata dia nemu banyak banget polisi nyebar. Ada yang lagi ngobrol, ada yang lagi keliling dan di pos jaga.
Sebenarnya nggak masalah karena ini tempat umum. Mau manusia, dracula, vampir, semuanya boleh menikmati pasar jembatan Han.
Tapi di larang keras jikalau ketahuan ketiga kasta ini mempunyai hubungan dekat seperti pacaran atau bahkan suami-istri sekalipun. Rose mengkhawatirkan itu dari tadi. Kan dia jalan bareng Jennie. Langsung cepet ketahuan dong soalnya Dracula sama Vampir mudah di kenalin akibat mata mereka yang merah gitu.
" Cocok?"
Rose noleh ke kursi samping. Terdiam lihat Jennie natap dia setelah selesai pakai softlens.
" Nggak terlalu ketara tapi ini lumayan."
Jennie ngelirik lagi ke arah pasar.
" Gimana kalau ketemu siswa Samyang?" Tanya Jennie. Rose mikir bentar sambil ketuk jari di stir mobil.
" Nggak masalah." Jawab Rose yang merasa kalau mereka bisa ngatasinnya. Lagian rame banget kok pasarnya cuman di batasin kayak sosial distancing.
" Ayo. Keburu sore nanti."
Akhirnya mereka keluar dari dalam mobil. Baru banget tuh nongol disana udah ada aja tatapan polisi patroli lihatin JenRose jalan bareng pengen ke pasar.
" Mereka lihat kita."
Rose diam aja. Dia tarik tangan Jennie lalu di genggam. Mereka jalan deketin pintu masuk yang langsung di cegat polisi.
JenRose berhenti dong. Mereka lihatin tatap polisi vampir ini yang mandang bergantian keduanya.
" Mereka vampir. Kenapa di cegat?"
JenRose lihat ada polisi manusia yang senyum sama mereka. Polisinya nampak baik hingga rekan kerjanya ini langsung membuka jalan buat JenRose masuk.
" Makasih." Ucap Rose sambil senyum terus tarik tangan Jennie masuk ke dalam.
" Wahh~~!"
Para manusia waktu lihat JenRose jalan langsung bersuara kagum. Cantik banget untuk sepantaran seorang vampir remaja.
" Yang pakai beret cokelat visualnya kok sekelas dracula ya?"
" Bener banget. Visual vampir nya beda."
Telinga peka Rose denger kok orang-orang yang ngomongin Jennie. Dia diam aja sambil jalan bareng Jennie yang sibuk tertarik buat lihat ini itu yang pengen banget dia beli.
" Mau ini?" Rose nanya lihat Jennie pilih-pilih gantungan kunci.
" Ini imut kan? Warnanya pink sama kayak rambut kamu." Kata Jennie nunjukin gantungan kunci boneka yang berbulu lembut.
" Saya beli dua." Rose ngasih uangnya sama penjual. Dia beliin Jennie gantungan kunci dan satunya di kasih sama dia.
" Gulali dua, sosis bakarnya tiga dan cola dua."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Love [Completed]
Fanfiction(⏭️) " Kalian ngertikan kalau Dracula sama Vampir nggak bisa bersama." - Lisa. " Siapa bilang?" - Rose. " Aturan negaralah!!" - Jin " Lagipula Dracula kastanya tinggi. Mana mau mereka sama kita." - Lisa " Nggak ada yang ngelarang sih selagi mereka...