Awal

3.6K 391 89
                                    

⚠Warning⚠

Book ini sebelumnya pernah dipublikasikan sampai Bab 9 dengan judul I Love You My Devil Brother, yang udh baca pasti tau sama Arion & Arsya:) Jadi jangan heran jika sudah ada Vote dan beberapa komentar (untuk komentar nanti akan dihapus bertahap)

Btw, aku emang demen publish cerita dari book lama karena sayang sama vote nya, hiks. Alasan lain, karena nggak betah aja liat draft numpuk, bawaannya pengen publish semua:)

***
𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐

ᴇɴᴊᴏʏ!

****

Plak!

"MULAI BERANI KAMU NGELAWAN SUAMI?!"

Wanita yang berstatus istrinya itu menangis terisak sambil memegangi pipinya yang terasa panas. Menatap terluka pada sang suami yang kini tengah merangkul pinggang perempuan lain.

Ia menghapus air matanya kasar. "Aku mohon, kamu tinggalkan dia. Ingat anak anak—"

"Tidak bisa."

Pria yang berstatus suaminya itu makin merapatkan tubuhnya pada sang kekasih. Wanita di pelukannya melebarkan senyum, memandang istri kekasihnya yang tampak begitu menyedihkan.

Sang istri sah, menatap tak percaya pada si suami. Bibirnya digigit untuk menahan isakan.

"Kenapa?" tanyanya dengan suara bergetar.

Wanita simpanan suaminya mendengkus, tatapannya terlihat menilai. "Ngaca dong, liat penampilan kamu yang kaya pembantu itu. Coba bandingin sama aku."

Wanita yang dirangkul suaminya memang tampak sangat modis, dengan pakaian bermerek dan riasan wajah. Si istri mengepalkan tangannya, beralih menatap pada sang suami yang diam saja.

"Jadi kamu selingkuh karena penampilan aku, Mas?" tanyanya memastikan. Sang suami mengangguk tanpa beban.

"Aku malu setiap bawa kamu ke pesta. Kamu beda sama Viona yang pinter dandan. Dia selalu tampil wangi dan sempurna, nggak bau bawang kaya kamu."

Makin jumawa lah si wanita simpanan sang suami. Lidya menunduk, kembali terisak. Jantungnya seperti diremas, dadanya sesak sekali saat mendengar sang suami lebih memuja wanita lain.

"Aku janji bakal berusaha berubah Mas, asal kamu tinggalin dia. Kita mulai semuanya dari awal ya?" bujuknya dengan senyum lembut. Mencoba meraih lengan sang suami.

Namun si pelakor tak tau diri itu menepis tangannya. "Nggak usah pegang pegang Mas Rehan. Kamu nggak denger apa kata dia? Kamu tuh bau bawang, jauh-jauh sana! Bikin mual aja!"

"Diam kamu! Jangan ikut campur urusan rumah tangga saya, kamu cuma perempuan hina perebut sua—"

Plak!

"TUTUP MULUT KAMU LIDYA!"

Tamparan Rehan kali ini tak tanggung tanggung, sampai membuat Lidya tersungkur. Napas pria itu memburu, ia emosi, tak terima wanita yang dicintainya dihina oleh sang istri. Viona makin melebarkan senyumnya, ia mengeratkan rangkulannya pada lengan kokoh Rehan.

GALEORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang