" MESKIPUN CERITA INI TIDAK SEBERAPA DENGAN CERITA LAINNYA YANG LEBIH FANTASTIC, AKU HARAP TEMAN-TEMAN BISA MENINGGALKAN VOTE ATAU BAHKAN COMMENT SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN UNTUK CERITA INI.
JIKA TIDAK KEBERATAN, AKU HARAP TEMAN-TEMAN
BISA MEMFOLLOW AKUN-KU SEBAGAI BENTUK
DUKUNGAN UNTUK-KU. TERIMA KASIH.
(kamu bisa minta untuk feedback) "Warning!
RenjunShuhua Area!Ini adalah cerita pertama tentang Renjun dan Shuhua yang aku buat. Semoga suka dan mohon maaf atas penulisan yang kaku, tidak rapi, atau bahkan typo.
Sebisa mungkin aku melakukan yang terbaik dan tidak mengecewakan pembaca.
17+ tipis tipis lah
Happy reading...
••••
Renjun mengendarai mobil membelah jalanan ibu kota. Sore itu, ditemani air hujan yang turun tiada henti, Renjun memutuskan untuk mendatangi rumah Saeron.
Lagi pula sudah lebih satu bulan lamanya mereka tidak bertemu. Bahkan di sela kesibukan Renjun menyelesaikan bab akhir skripsinya hingga acara wisuda pemuda Huang itu, masih saja dia tidak berkesempatan bertemu gadis berambut coklat itu.
Mobilnya sudah terparkir rapi saat Renjun keluar dan mengetuk pintu. Butuh beberapa detik hingga pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita yang dia rindukan.
"Hai."
Saeron terkekeh menghamburkan diri ke dalam pelukan Renjun. Menghirup dengan maruk aroma badan pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu.
"For long time... Kamu baru kesini sekarang..."
Nada suara Saeron terdengar amat manja. Saeron juga tampak mengerucutkan bibirnya dengan manja, sementara Renjun hanya tersenyum kecil sesekali mengusap surainya pelan.
"Dan sekarang aku sudah disini.." Renjun berujar dengan nada suara ringan.
"Iyaah deh.. Masuk yuk!"
Renjun terkekeh, mengambil langkah memasuki rumah Saeron dengan masih memeluk tubuh gadis itu.
"Bagaimana di Busan, seru?"
Saeron mendengus dengan kasar. "Gak seru, kak Doyoung lagak bossie nyuruh aku ini-itu. Ih jadi kesel kalau diingat lagi."
Renjun tertawa ringan, masih memeluk Saeron dengan sebelah tangan sembari mengelus pipi kiri kekasihnya. "Kamu udah makan?"
Saeron menggelengkan kepala dengan pelan yang dimata Renjun terlihat sangat menggemaskan.
"Mau makan apa?"
"Makan kamu."
Renjun tertawa, Saeron pun begitu. "Satu bulan gak ketemu, kamu udah jadi kanibal, ya?"
Saeron mendelik dengan bibir mengerucut, mengundang Renjun untuk segera melahap bibir merah muda itu jika saja dehaman seseorang tidak mengudara masuk ke dalam telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] When We Hurt | Renshu ft. Saeron
Fanfic《series kedua》 𝑾𝒉𝒂𝒕 𝒊𝒔 𝒕𝒉𝒆 𝒓𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏 𝒇𝒐𝒓 𝒂 𝒓𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔𝒉𝒊𝒑 𝒎𝒖𝒔𝒕 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒃𝒆 𝒎𝒂𝒊𝒏𝒕𝒂𝒊𝒏𝒆𝒅 𝒊𝒇 𝒕𝒉𝒆 𝒓𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔𝒉𝒊𝒑 𝒊𝒔 𝒂𝒍𝒓𝒆𝒂𝒅𝒚 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒕𝒐𝒙𝒊𝒄 𝒄𝒂𝒕𝒆𝒈𝒐𝒓𝒚? Tidak semua hubungan...