#23

1.8K 249 0
                                    

(y/n) POV

Malam aku tidak bisa tidur, akhirnya aku memutuskan keluar dari kamar lalu pergi ke dapur yang berada dekat dengan ruang tamu asrama. Baru saja aku sampai ada suara langkah kaki, tunggu ini bukan satu orang saja. Dengan cepat aku menunduk bersembunyi dibalik kabinet dapur.

"Apa kalian sudah membacanya?"

Tunggu?
Bukankah itu suara Deku-kun?!

"Wakatta, jangan sampai dia tahu."

"Urusai, aku juga tahu."

"Midoriya apa tidak apa-apa menyembunyikan ini darinya?"

"Akan sulit kalau kita bertemu dengan, sebaiknya kita sebisa mungkin menghindar."

"Oke"

Suara langkah kaki mereka mulai menjauh, sepertinya mereka sudah kembali. Saat aku membalikan wajahku dan terkejut

'Sial aku ketahuan'

Kacchan berada didepanku. Iapun juga terkejut melihatku.

"O-oh, Kacchan sedang apa kau disini?"

"Kau mendengar semuanya kan?" kini ekspresinya kembali normal.

"Huh? Mendengar apa? Aku tida me-

Kacchan menatapku dengan tajam seakan itu bukan jawaban yang ia inginkan.

"Haa... gomen, aku mendengar semuanya" ucapku sambil menunduk merasa bersalah.

Tunggu sebentar, kenapa aku yang harus minta maaf? Aku berhak tahu kan?

"Tapi Ka-

Kacchan membungkam mulutku dengan tangannya. Ia juga menyamakan tingginya denganku, bersembunyi dibalik kabinet dapur.

?!

Seseorang datang kemari.

"Hoammm.."

Aku melihat keatas dan Kaminari terlihat sedang minum. Aku mulai gugup karena dia berada cukup dekat dan bisa-bisa dia melihat kami.

tuk

Kaminari menaruh gelasnya dan kembali kekamarnya. Aku menghela napas yang sedari tadi kutahan. Kacchan langsung menarik tanganku

"Lebih baik kita pergi dari sini" ucapnya

Setelah sampai di gudang, kami berdua duduk.

"Ne Kacchan, kau tidak perlu menceritakan misi rahasia kalian."

Sebenernya aku berbohong, aku sudah membaca ingatannya. Aku juga tidak ingin membuat mereka khawatir, ini juga masalahku.

"Kau pikir aku percaya dengan kata-katamu hah"

Aku terkejut mendengar perkataannya. Sungguh aku merasa tidak dapat melawannya.

"Kenapa kalian peduli sekali padaku?" gumamku

"Hah?! Siapa yang mempedulikanmu, aku ingin membalas dendam saja!"

Aku sudah muak dengan ini.

"Terserah kau saja, aku ngantuk" ucapku lalu meninggalkannya.

Aku langsung membaringkan tubuhku ke futon empukku.

'Apa aku terlalu berlebihan? Argh, aku tidak peduli!'








AUTHOR POV

Keesokan harinya setelah pulang sekolah (y/n) pergi ketempat yang akan dituju Midoriya, Todoroki, dan Bakugou. Sesampai disana (y/n) melihat Aizawa sudah berada disana bersama beberapa hero dan juga All Might yang berwujud kurus. Midoriya, Todoroki, dan Bakugou sudah sampai disana, mereka semuapun menjalakan misi rahasia. (y/n) tetap menjaga jarak aman dengan mereka. Setelah sampai ditempat yang diduga markas Tomura.

"Mereka cukup hebat mencari markasnya" gumam (y/n)

Ditempat lain, Midoriya, Todoroki, dan Bakugou. Mereka bersiap untuk menyerang markas, tiba-tiba suara ledakan dari gedung sebelah mengalihkan perhatian mereka. Terlihat dari puing-puinng gedung itu,

"Nomu?!"









~To be continue
Yakk reader-tachi
gimana chp ini
huhu gomen author akan berusaha apdet tepat waktu kemungkinan
bln november author bakal ujian akhir semester jdi tidak bisa apdet

oke janlupa buat vomentnya ya

Jaa ne~

[END] I (don't) LIKE YOU (Bakugouxreader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang