AUTHOR POV
Bakugou yang melihat (y/n) perlahan hilang tidak bisa melakukan apa-apa. Lubang hitam sudah tak terlihat, tapi Bakugou masih berpaku diam.
Sementara ditempat lain para siswa kelas A masih berusaha bertahan dari serangan villain. Tiba-tiba para villain berhenti menyerang dan berkumpul dan saat itu juga muncul Tomura dan Kurogiri yang membawa (y/n). Semua siswa terkejut melihat (y/n) tertangkap oleh mereka, Bakugou yang terdiam kini berlari sekuat tenaga ke tempat dimana para villain itu berkumpul.
(y/n) POV
'I-ittai...'
Kepalaku masih terasa sakit tapi tidak separah yang lalu. Aku tidak bisa merasakan tubuhku, melihat sekeliling mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Sadar juga kau"
Seseorang mendekatiku dan memperhatikan wajahku kemudian ia tersenyum dengan licik. Mataku hanya tertuju padanya dan tubuhku menunjukan ketakukan yang luar biasa. Sadar aku ketakutan ia berkata,
"Tak perlu takut, kau kan kenal aku." menunjukan senyum menyeramkannya lalu berbalik ke arah 'musuh' nya. Tiba-tiba aku teringat, dia adalah
'Tomura'
Aku masih tidak yakin, kenapa aku mengingat hal ini. Apakah aku benar-benar mengenal orang yang memiliki banyak tangan imitasi yang menempel pada tubuh dan wajahnya.
"Hey.. Mungkin saat ini kau belum mengingatnya, bersabarlah kau akan mengingatnya." dia mengakhiri perkataan dengan tertawa kecil. Aku tidak tahu apa yang aku harus lakukan, sebaiknya aku diam saja, tidak boleh gegabah. Aku melihat teman-temanku dan juga Bakugou dari kejauhan.
Sembari aku memikirkan jalan keluarnya, tiba-tiba pintu masuk terbuka lebar. All might dan para hero lainnya datang untuk menyelamatkan. Ini kesempatanku untuk melarikan diri. Aku hendak bergerak tiba-tiba tangan Tomura berada dileherku seakan akan mencekikku.
"Apa kutaruh saja satu jariku ini?" ucap Tomura.
Aku menyadari masih mengangkat jari telunjuknya. Aku mengurungkan niat untuk kabur, bisa-bisa aku jadi abu.
Merasa berhasil mencegahku, Tomura berbalik dan berjalan kearah Aizawa-sensei. Lalu, ia menyentuh siku sensei, seketika kulit sensei mengelupas.
Mengerikan, quirk itu mengerikan. Aku tak bisa menahan rasa takut, sekujur tubuhku gemetaran. Dia seperti sengaja memperlihatkan quirknya padaku, walaupun aku tahu seperti mengancamku jika berbuat macam-macam.
Ditempat lain para hero masih berusaha mengalahkan villain yang lain, terutama All Might masih bertarung melawan nomu. Aku hanya bisa berharap saja.
AUTHOR POV
Perlawan antara hero dan villain mulai mereda, banyak yang sudah mulai kelelah menyisakan All Might dan nomu yang masih bertarung hebat. Dengan jurus andalan All Might meninju nomu hingga tergeletak, mengakhiri pertarungan yang cukup menegangkan.
Para villain tidak terima, mereka ingin kembali menyerang namun dihentikan oleh Tomura.
"Ini baru awal saja." ucapnya sambil masuk ke dalam black holenya Kurogiri. Bagaimana dengan (y/n)? Ia dibuat pingsan dan digeletakan begitu saja.
"Kau sangat berguna saat ini, (y/n)" ucap Tomura meninggalkan (y/n) yang tergeletak tak sadarkan diri.
Para hero mengevakuasi tempat dan membawa hero dan siswa yang terluka termasuk (y/n). Pihak sekolah langsung menyuruh para siswa untuk pulang ke rumah masing-masing demi keamanan siswa. Namun karena khawatir Midoriya dan Bakugou yang hanya ikut saja, walaupun sebenarnya dia juga khawatir. Mereka diperbolehkan menunggu (y/n) siuman karena arah jalan pulang mereka sama.
BAKUGOU POV
"HOI"
"Ah! Kacchan, kau ingin melihat (y/n) juga?"
"BUKAN URUSANMU!"
Kenapa Deku sialan selalu ikut campur. Siapa juga yang mengkhawatirkan cewek sialan itu, salahnya memaksakan diri. Cih.
____
bilang aja napadah klo khawatir
( ᵕ̳ з ᵕ̳ )و
oke iklannya slesai.
______(y/n) POV
Gelap.
Aku dimana?
Are?
Orang itu terlihat ketakutan, kudekati namun
"Ja-jangan mendekat, tolong, jangan bunuh aku.."
Orang itu takut... padaku?
Orang itu terus memohon dan memohon. Aku ingin menenangkan orang itu, tapi tubuh tak mau bergerak.
"Bunuh dia." ucap seseorang dibelakangku.
Tanganku bergerak dengan sendirinya mengeluarkan quirk.
Kumohon jangan!
"Ukh.. Arrrgggg... AAARRRRGGHHH!"
Saat itu juga orang itu mati.
"Kerja bagus" ucap orang yang memerintahku untuk membunuhnya.
Dada ku semakin sesak, sulit untuk bernafas dan pandanganku semakin buram.
Aku membuka mataku melihat langit-langit ruangan berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
Ini UKS?
"Akhirnya kau sadar juga"
Aku menoleh ke orang yang mengajakku bicara, Recovery Girl.
"Para siswa diharuskan untuk pulang. Sudah tugasku sampai disini saja." ucap Recovery Girl lalu meninggalkanku. Aku belum sempat berterimakasih.
Aku kembali mengingat kejadian tadi. Apa mungkin itu mimpi? Tapi kenapa terasa begitu nyata?
EYYYOO MINNAAAAA
BALIK LAGI NIHH
GIMANA CERITANYAAAA
JANLUPA VOTE & KOMENNYA YAAAAA
JAAANEEE~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] I (don't) LIKE YOU (Bakugouxreader)
RomantizmKisah cinta antara reader-chan dengan Si Bom hidup yang suka tsundere akut ( ᵕ̳ ∇ ᵕ̳)ʃ❤