Vomentnya ya bund °ㅅ°
Seorang pemuda berjalan mondar-mandir di lorong apartement, dia hendak mengetuk pintu salah satu unit, lalu mengurungkan niatnya dan kembali berjalan kesana kemari tidak jelas. Sebenarnya dia bisa saja masuk karena sudah tahu sandinya, tapi dia hanya gugup takut seseorang di dalam sana tidak mau melihatnya.
Na Jaemin mengusak surainya, dia langsung kemari setelah pulang dari tempat olimpiade, dia bahkan belum berganti pakaian dan masih membawa tas berisi pakaiannya. Jaemin menghembuskan nafas, memutuskan untuk memencet bel. Namun pintu terbuka menampakkan Jeno yang sepertinya akan membeli sesuatu.
Jaemin terkejut, dia takut Jeno akan marah. "Jaemin?" panggil Jeno.
Entah kenapa Jaemin ingin menangis saja sekarang, nada yang Jeno keluarkan terdengar kelewat dingin. "J-jeno, maafkan aku, Heejin merusak ponselku sehingga aku tidak bisa menghubungimu, jangan marah.." rengek Jaemin, matanya sudah berkaca kaca.
Antara rindu dan takut Jeno akan marah. Namun di luar dugaannya, Jeno malah memeluknya dengan erat. "Astaga, aku sangat merindukanmu. Kau langsung kemari? Bahkan kau masih membawa tas dan medali di lehermu." kata Jeno, lalu mencubit pipi Jaemin gemas.
"k-kau tidak marah?"
Jeno tersenyum teduh, dan menggeleng. "Walaupun aku merindukanmu, aku mengerti kau pasti sedang sibuk di sana. Ayo masuk, istirahatkan tubuhmu."
Jeno membawa tas yang ada di punggung Jaemin, dan menyuruh Jaemin masuk. Kekasihnya sangat manis, bahkan dia langsung datang kemari untuk meminta maaf pada Jeno.
Jeno terkekeh melihat Jaemin yang hampir menangis karena mengira dia akan marah, sebenarnya Jeno memang agak kesal karena tidak berkomunikasi sama sekali dengan Jaemin, tapi ya sudah lah.
Jaemin harus membayar kerinduan Jeno selama tiga hari ini, dengan sesuatu yang menyenangkan nantinya.
//
Jaemin duduk di atas pangkuan Jeno, dengan semangkuk sereal di tangannya, dia memakai kaus Jeno yang jelas kebesaran di tubuh kecilnya itu. Wajahnya lebih segar setelah mandi, rambutnya basah dan sedang di keringkan oleh Jeno. Mereka menikmatinya sambil menonton serial di televisi.
Jeno mengeringkan rambut Jaemin dengan lembut, menghirup wangi yang menguar dari tubuh sang pacar. Lalu dengan usil dia mengendus leher Jaemin, seperti anjing pelacak.
Jaemin merasakan sensasi geli di lehernya, juga hangat akibat terpaan nafas Jeno. Dia memilih tidak perduli dan melanjutkan makan serealnya, dia agak lapar.
Belum sampai disitu saja, tangan Jeno mulai masuk ke dalam kaos Jaemin dan mengelus perut datar yang memiliki beberapa otot yang samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
fake nerd [nomin] ✅
FanfictionSUDAH DITERBITKAN ⚠️TW GAY / BXB / HOMO⚠️ [END] siapa sangka Jeno akan menabrak si manis Jaemin yang setengah mabuk di sebuah klub malam. si cerdas Jaemin yang terkenal manis dan polos itu ternyata tidak berbeda dengan yang lain, nakal dan penuh gai...