Jeno masuk kelas dengan hawa muram. Seperti ada awan hitam di atas kepalanya dan juga asap-asap kekesalan yang melingkupi tubuhnya. Biarpun dia masih tetap menyapa orang lain seperti biasa, tapi rasanya berbeda.
Hal yang membuat Jeno bermuram durja seperti ini adalah karena dia sudah tiga hari tidak bertemu dengan pujaan hatinya.
Jika kalian masih ingat, Renjun memang sibuk tiga hari belakangan sebab harus menemani sepupunya, Na Jaemin, untuk berjalan-jalan.
Bahkan setiap pergi dan pulang sekolah juga ia diantarkan oleh sepupunya itu, maka tidak ada kesempatan bagi Renjun untuk bertemu Jeno.
"Bagaimana ini? Hari kemping sudah semakin dekat tapi aku malah makin jauh dengan Renjun gara-gara Na Sialan Jaemin!" Gumamnya kesal dan duduk di bangkunya dengan kasar.
"LEE JENO! JENO!" Chaewon berteriak sambil masuk kelas, mencari-cari kawan tampannya itu.
"Ada apa?" Tanya Jeno yang sejujurnya agak malas, dia lagi malas untuk berinteraksi dengan seseorang sekarang.
"Aish, aku ini! Kenapa nada bicaramu seperti itu, hah?!" Protesnya kesal.
"Lalu aku harus bagaimana? Perasaanku sedang tidak baik hari ini."
"Makanya aku kesini untuk membawakan kabar gembira untukmu dan ku yakin jika harimu pasti akan berubah seratus delapan puluh derajat setelah mendengarnya!"
"Ya sudah, apa yang ingin kau beritahu?"
"Ini tentang Na Jaemin," bisik Chaewon sok misterius.
Jeno yang tadinya agak malas jadi sedikit tertarik. "Apa? Jadi Na Jaemin itu siapanya Renjun?"
Chaewon menatap Jeno yang terlihat sangat penasaran lalu tertawa kencang.
"Heh! Kenapa kau tertawa?!"
"Sebentar. Duh, ku kira kau itu orangnya dewasa tapi tetap saja jika dihadapkan dengan permasalahan cinta, seketika kau tidak bisa berpikir panjang."
"Maksudmu? Sudahlah, jangan berbelit-belit seperti ini, membuatku tambah pusing saja."
"Okay okay, sebelum ku beritahu, kuharap kau tidak akan malu, ya. Untung saja masalah ini hanya beberapa orang yang tahu."
"Iya, Chaewon," jawab Jeno dengan sedikit dengusan sebal karena siswi di depannya ini senang sekali mengulur waktu.
"Jadi, Na Jaemin itu adalah sepupunya Renjun."
Blank
Itulah yang Jeno rasakan. Sepupu?! Jadi selama tiga hari ini dia cemburu pada seseorang yang notabene nya adalah sepupu dari Huang Renjun?!
Seketika, Jeno merasa betapa konyol dirinya. Pantas saja jika Chaewon berucap seperti itu.
"Jen? Bagaimana?" Tanya Chaewon dengan sedikit meledek.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Suddenly? || NoRen
Teen FictionSemua hal dapat terjadi secara tiba-tiba dan salah satunya adalah cinta. Cinta dapat terjadi pada siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Bahkan mereka yang awalnya hanya saling memandang saja bisa langsung tiba-tiba jatuh cinta. Dan semua terjadi p...