Suddenly - 6

2.3K 357 45
                                    

"Kau ini kenapa, sih? Aku jadi takut sendiri melihatmu senyam-senyum tidak jelas," ucap Soobin pada teman sebangkunya, si mungil Huang Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ini kenapa, sih? Aku jadi takut sendiri melihatmu senyam-senyum tidak jelas," ucap Soobin pada teman sebangkunya, si mungil Huang Renjun.

"Aku? Memangnya aku kenapa? Aku tidak apa-apa kok," jawabnya namun masih tetap senyam-senyum.

Soobin bergidik ngeri, "Kau tidak kerasukan?"

"Haha mana mungkin? Aku itu terlalu imut untuk dirasuki para hantu. Kau tidak usah khawatir, aku hanya sedikit senang saja dari tadi malam."

"Terserah kau saja. Ternyata ini sisi lain dari dirimu, ya."

"Memang, jadi jika suatu saat aku seperti ini lagi, kuharap kau tidak akan terkejut."

Saat sedang sibuk membuat Soobin kebingungan, ponsel Renjun pun tiba-tiba bergetar.

Saat sedang sibuk membuat Soobin kebingungan, ponsel Renjun pun tiba-tiba bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun menutup mulutnya tak percaya. "DIA SUNGGUH BERADA DISINI?! AAAA SENANGNYA!!"

Soobin yang penasaran, mengintip sedikit ponsel Renjun dan melihat isi pesan teks tersebut.

"Na Jaem? Siapa dia?"

Renjun menatap Soobin lalu menjauhkan ponselnya dari pemuda berlesung pipit tersebut, "Ih! Kau jangan melihat ponselku sembarangan seperti itu!" Protesnya.

"Ya, maaf. Jadi siapa dia?"

"Kau ingin tahu, ya?" Goda Renjun sambil menoel-noel lengan Soobin.

"Tentu saja aku harus tahu. Aku tidak akan membiarkan—" Soobin untungnya ingat untuk tidak meneruskan ucapannya yang dapat berakibat fatal. Hampir saja dia membocorkan rencana yang dirancang oleh Jeno.

"Membiarkan apa?"

"Membiarkan kau dipermainkan oleh pemuda lain. Kau 'kan kesayangan kami semua," lanjutnya santai dan untungnya Renjun percaya saja.

"Oh, tenang kawan, dia pemuda baik-baik kok. Keluargaku bahkan sudah mengenalnya juga. Sudah sana kau kerjakan tugasmu dulu, sebelum diminta oleh Nakyung," balas Renjun lalu atensinya kembali lagi pada ponsel.

Soobin yang melihat Renjun tersenyum malu saat membalas pesan pun membatin.

Posisi Kak Jeno terancam bahaya. Aku harus segera melaporkan hal ini padanya.

[✓] Suddenly? || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang