"Hari ini kayaknya banyak pengunjung datang ya, Kak," ucap Renjun saat turun dari mobil.
Padahal dia masih berada di parkiran tapi sudah dapat mendengar bagaimana ramainya keadaan di dalam walaupun samar-samar, sih.
"Iya, kita bahkan sempat kesulitan mencari tempat parkir. Ayo," ajak Jeno dan menggenggam tangan kekasih mungilnya.
Setelah membeli tiket, keduanya pun berjalan masuk dengan wajah cerah terutama si manis Huang Renjun.
Matanya yang telah berbinar semakin berbinar saat melihat banyak wahana yang sudah menanti kedatangannya.
"Kak Jeno tidak memiliki phobia apapun, 'kan?"
"Tidak. Memangnya kenapa?"
"Uhm itu artinya kita bisa menaiki semua wahana yang ada disini?"
Jeno tersenyum sambil mengangguk, "Bisa. Jadi, kamu mau mulai darimana?"
"Niagara atau arung jeram?" Renjun memberi pilihan.
"Masa mau langsung yang basah-basahan, sih? Nanti kalau kamu masuk angin bagaimana?"
"Ya sudah, kita mulai dari yang ekstrem saja. Kora-kora sepertinya awalan yang lumayan bagus," usul Renjun.
"Kau ini ada-ada saja, mana ada orang yang memulai dari wahana ekstrem. Huang Renjun benar-benar berbeda."
"Iyalah, aku harus mempunyai ciri khas sendiri. Ayo, Kak!"
Renjun melingkarkan tangannya pada lengan Jeno dan pemuda tampan itu hanya tertawa pelan melihat tingkah kucing kecilnya.
Bahkan selama mengantri di tempat kora-kora, mereka masih tetap pada posisi seperti itu. Membuat orang di belakangnya menatap iri sekaligus gemas dengan tingkah mereka berdua.
"Kak Jeno siap?" Tanya Renjun saat sudah memakai sabuk pengaman.
"Tentu!"
Saat kora-kora sudah mulai bergerak, keduanya langsung tersenyum gembira. Bahkan Renjun sudah berteriak senang dan Jeno yang berada disebelahnya hanya tertawa.
"Seru sekali ya, Kak! Sekarang kita ingin mencoba yang mana?"
"Histeria?"
"AYO!" Seru Renjun antusias, "Eh, bagaimana jika kali ini kita adakan tantangan?"
"Boleh, siapa takut? Apa tantangannya?"
"Orang yang tertawa atau berteriak saat naik histeria nanti harus menggendong pemenang ke tempat roller coaster. Bagaimana?" Tanya Renjun sambil mengulurkan tangannya.
Jeno menjabat tangan Renjun, "Aku terima!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Suddenly? || NoRen
TienerfictieSemua hal dapat terjadi secara tiba-tiba dan salah satunya adalah cinta. Cinta dapat terjadi pada siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Bahkan mereka yang awalnya hanya saling memandang saja bisa langsung tiba-tiba jatuh cinta. Dan semua terjadi p...