Love? ( CHAPTER 18 (part one) )

875 26 1
                                    




Lagi. Debaran yang aneh itu datang lagi. Kesa memukul bagian dadanya dengan keras. Kesa Hirega cukup kesal dengan debaran asing yang semakin sering muncul akhir- akhir ini.


Dan tidak butuh waktu lama untuk menyadari itu apa. Sekitar 2 bulan setelah memiliki debaran aneh itu, Kesa mengerti sejak 1 bulan lalu. Dan tentusaja pemuda itu malu kepada dirinya sendiri.


Yosi Raga Denanda. Lelaki pucat yang baru bergabung dalam geng-nya tepat 3 bulan lalu. Yosi lah penyebabnya.

Itu semua dimulai saat lelaki pucat itu menjadu pindahan dari luar kota.

Yosi langsung diangkat menjadi anggota geng-nya ketika Noel Kaffio--ketua geng mereka melihat keahlian Yosi dalam bertarung lebih spesifik lagi tendangan kaki kecilnya yang punya kekuatan tak main- main.

Siapa yang mengira jika kaki kecil seperti kaki perempuan itu mampu menendang dengan kekuatan lebih. Tak bisa diremehkan.


Dan ketika Noel menuju kelas Yosi untuk mengajaknya bergabung, kau tau? Yosi hanya mengangguk lemah lalu kembali menidurkan dirinya diatas meja.

Dan kau tau? Geng mereka cukup terkenal. Bukan hanya dikawasan SMA mereka saja. Tapi sampai ke seluruh SMA di wilayah mereka juga, Daegu. Tenang saja, mereka terkenal dalam artian baik walaupun tetap bertarung.


Awal- awal memang Kesa menyapa riang Yosi dengan biasa, karena sifat Kesa yang memang hangat dan periang. Dan ya, Yosi hanya menolehnya saja atau yang paling baik mengangguk.

Entah sejak kapan perasaan yang harusnya tak ada ini muncul. Semua berkecamuk didalam pikiran Kesa. Pernah disuatu malam Kesa bergadang dan mencoba memikirkan cara untuk menghilangkan rasa ini, tapi gagal.

Ia tak mengerti. Yosi saja jarang sekali mengobrol dengan dia, bahkan mereka selalu berbeda pendapat. Tapi kenapa dia menyukainya? Kesa terus berpikir bagaimana jika Yosi mempunyai sifat seperti Park Jila--gadis yang dulu dia sukai waktu SMP, sifat Jila yang baik dan ramah tentusaja membuat semua siswa diSMP-nya dulu mengidolakannya juga menyukainya. Dan Yosi? Ia benar- benar heran dengan seleranya sekarang.



"Eyyo Kesa! Bolos mulu!" Noel berjalan masuk ke markas mereka--tempat komputer lama yang sudah tak digunakan--bersama teman gengnya yang lain.

"Tobat Sa! Makin hari bukannya makin bagus malah makin bodo" Sam--Samuel Eka Anoki memukul belakang kepala Kesa dengan keras.

"Heem! Tiru lah si Jepri yang dah tobat" Sahut Noel.

Tobat apanya? Iya tobat karena disuruh gebetan. Jefri Kivarok sekarang punya julukan mantan fuckboy. Ya karena dia sudah mengesahkan bahwa dia keluar dari dunia itu karena Jila, iya Jila mantan gebetan Kesa dulu. Sekarang Jefri yang terus- terusan mengejar gadis campuran korea itu.


Jefri berdecak lalu mendudukkan dirinya disamping Kesa.
"Hem! BERUBAH BANGSAT!" Jefri memang berteriak, tapi raut wajahnya sungguh tak selaras. Wajahnya malah menunjukkan senyum kelinci dengan lebarnya.


"Lu bau, anjing!" Kesa menepis tangan Jefri yang merangkul bahunya dengan kasar.


"Jadi besok gimana?" Samuel mulai bertanya dengan serius, membuat semua atensi mengarah padanya.

"Pulang sekolah, jam 4?" Usul Noel. Mereka memang hobi berkelahi, tapi tak suka akan isi absen kehadiran yang merah.

"Ke mana nih bang?" Jefri bertanya. Memanggil 'abang' karena memang dirinya lebih muda satu tahun dibanding Noel dan Kesa, dan lebih muda dua tahun dibanding Yosi dan Samuel.

"Sekolah sebrang, mereka nindas anak sekolah kita kemaren di gang sebelah" Dan tentu, mereka bukan berkelahi tanpa alasan.

"Makanya jan bucin mulu sat! Kan jadi gak tau misi!" Kesa memukul kepala Jefri dengan keras.

"Apasi bodo!" Dan ya, Jefri membalasnya. Harus membalasnya lebih tepatnya.

Yosi? Tentusaja dia dari tadi disana tetapi hanya diam dan menyimak--seperi biasanya.

"Gua mau ke toilet bentar!" Kesa bergegas berlari keluar, membuat Noel menatapnya dengan datar, lalu ia berteriak,

"BANGSAT LU, KESA!"






----





"Haduh legaaa" Kesa memasang kembali jam tangannya yang ia copot tadi. Sambil berjalan menuju markasnya.


Bruk


"Oh! E-eh! B-bang Yosi" Kesa hendak melangkahkan kaki dari sana sebelum tangan pucat Yosi menghalaginya. Bingung? Kesa tentusaja bingung.












Tbc.🌈

Jadi ini sengaja Ca bikin ada beberapa part ya, ehe-^


By:CacaYun

BL Oneshoot 📍 YAOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang