This is so... ( CHAPTER 17 )

932 37 1
                                    


"Ini Justin, dimakan ya" Seperti biasa, orang itu memberikan kotak berisi makanan plus senyuman sabitnya.

Justin hanya mengangguk lalu mengambil kotak itu dan berlalu meninggalkan si kecil yang masih tetap memasang senyumannya.


---



"Noh makan" Justin melempar kotak berisi makanan itu yang langsung ditangkap oleh salah satu temannya dengan cepat.

"Dan menu hari ini adalah.... jamur goreng! Kesukaan guaaaaa!!" Nathan berteriak dengan kencangnya.

Sret!

"Gua juga mau lah!" Vero merebut kotak berwarna biru setengah kuning itu dari teman berkacamatanya.

"Lu nggak mau?" Tanya Samuel pada Justin.

"Nggak, tinggal makan kek biasanya apa susahnya sih" Justin menjawab dengan ketus. Lalu menatap keluar jendela lagi.

Samuel menaikkan bahunya lalu kembali melahap makanan yang diberikan oleh Justin. Sebenarnya itu pemberian seseorang.

Justin Jasssonne, lelaki keturunan amerika korea itu menjadi salah satu idola gadis- gadis diSMA ini. Oh, dan bekal tadi bukan dari salah seorang gadis penggemarnya.

Javian Eka Arsena. Atau bisa dipanggil Pian. Lelaki kecil itu kakak kelas Justin yang juga setiap hari memberi kotak berisi makanan padanya. Dan beruntungnya itu tidak dibuang oleh Justin. Karena teman- temannya melarangnya, lebih baik mereka makan katanya. Jadi dia tak membuangnya.




"Justin haus? Kak Pian ambilin minum bentar ya"

"Justin hati- hati dijalan!"

"Ini boneka buat Justin!"

"Ayo keperpustaan bareng kak Pian!"

"Justin capek? Sini kak Pian pijetin"

"Kenapa lengan Justin diperban?"

"Justin jangan keseringan olahraga ya, nanti sakit.."

"Besok berangkat bareng kak Pian, oke?"

"Justin dingin? Ini pakek jaket kak Pian"

"Minggu ketaman sama kak Pian yuk!"

"Ini coklat buat Justin!"

"Justin mau itu? Bentar ya kak Pian beliin!"

"Justin suka cilok nggak?"

"Nanti kak Pian tontonin main basketnya, semangat ya!"

"Justin, ini kelinci baru kakak! Kakak namain JJ, hehe"

"Justin banyakin makan ya.."

"Besok- besok tidur lebih awal. Jangan kemaleman, nanti telat lagi"




Dan ya! Justin risih! Apalagi mengingat kalau Pian adalah seorang lelaki. Walaupun dia juga risih terhadap gadis- gadis yang setiap hari mengikutinya tapi kasus Pian ini sungguh lebih menyebalkan.

Dan Justin sendiri sudah sering berada diambang ingin mengatakan ia risih terhadap Pian. Tapi hanya berakhir dia menatap Pian dengan datar atau meninggalkannya mengoceh sendirian. Bukannya itu lebih baik?

Justin akui, ini semua memang dimulai darinya yang bertanya letak toilet kepada Pian, tapi itu dulu! Saat dia masih belum tau apa- apa tentang sekolah ini! Dan itu sudah satu tahun yang lalu! Dan juga mulai dari situlah Pian membuntutinya kemana- mana.



BL Oneshoot 📍 YAOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang