24. bertemu

1.3K 90 11
                                    

maap guys tadi ke pencet publikasi hehe padahal belum selesai 😭

pukul 7.30

gadis itu berjalan sendirian menuju rumahnya, ia tidak bisa menelfon atau memesan taxi online sama sekali, dari pada harus berdiam diri disana lebih baik ia berjalan, setidaknya sudah berusaha untuk pulang, entah jam berapa akan sampai di rumah

hari semakin dingin dan sialnya tidak membawa jaket atau sweater yang akan menghangatkan badan, tapi untung uangnya masih ada, jadi untuk sementara waktu ia singgah di cafe untuk menghangatkan tubuh sekalian beristirahat dan melepaskan hausnya sebentar sebelum lanjut berjalan lagi

kakinya melangkah cepat menuju cafe 'terserah', ia mengambil meja pojok dan menggosok-gosokkan tangannya sambil meniup-niup agar kembali hangat

"permisi mba ada yang bisa kami bantu?" tanya waiters ramah

"saya pesan hot chocolate" waiters itu mengangguk mencatat pesanan ara lalu pamit mengantar kertas berisi pesanan ara ke chef cafe terserah

ara memilih di pojok untuk melihat-lihat jalanan yang ramai, berharap salah satu anggota keluarga nya akan menjemputnya, kakinya serasa ingin putus karna berjalan terlalu lama dan terkena angin dingin

"hai! sendirian aja?" tanya cowok berjaket hitam bertuliskan 'leader traksa' menatap ara yang masih asik memperhatikan jalanan

"meja masih banyak kosong kenapa lo milih duduk di sini?" tanya ara datar sambil memperhatikan sekeliling

"gue cuma sebentar doang, lagi nunggu adik gue pesen makanan" jelasnya sambil tersenyum, ini bukan leonard sekali

ara menangguk, ia menyeruput minumannya yang baru saja di bawakan oleh waiters tadi. rasanya tubuhnya kembali hangat seperti sedia kala

"udah ni bang" leo mengangguk lalu berpamitan pada ara, ara menoleh wajah nya terkejut

"leola?!"

"ka ara?!"

---

siapa dirinya pemilik pesona
ingin kukenal dia bercanda berdua
tapi aku malu
aduh aduh aduh aduh aduh aduh
ku ingin tau

lagu aduh-marion jola terdengar samar di telinga leonard lantaran  sedari tadi leola dan ara tidak berhenti mengoceh panjang lebar

"btw makasih ya udah bantuin adik sama temen gue tadi"

"ini udah ke yang 3 kalinya lo bilang 'bitiwi mikisih yi idih bintiin idik simi timin gii tidi' " ejek ara mengikuti ucapan leonard yang diganti dengan vokal i

cowok itu terkekeh gemas melihat raut wajah ara mengejek, sepertinya ia tidak waras, kebanyakan orang akan marah jika di ejek, ini malah tertawa

"lo habis dari mana? ko belum ganti baju?" tanya leo mengganti topik pembicaraan

"kepo!" ketus ara

"nanya doang, oh iya dari seragam lo keanya lo anak sma Wijaya ya?"

"anak nyokap bokap gue lah!"

"gue ga bodoh!"

"iya kenapa? mau tawuran lo?" tanya ara asal ceplas ceplos

salmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang