29.Bukan Yang Terakhir

48 9 0
                                    

Sinar mentari sudah mulai terbit semua orang masih pada tidur karena setelah sholat subuh mereka pada tidur lagi

Ira yang pertama bangun segera keluar tenda dan sedikit meregangkan tubuhnya sedikit

Dan melihat Jisung yang sedang menggosok-gosok kan kedua tangannya karena kedinginan di depan bekas api unggun karena masih ada sedikit api

"Gue gak tau perasaan gue itu ke siapa? Tapi gue sedikit cemburu kalo liat Mark sama Rere,tapi gue masih ada rasa juga sama Jisung"-batinnya seraya melihat wajah Jisung

"Ngapain liatin gue kayak gitu,gue tau gue ganteng"-ucapnya kepedean 'kenapa setelah ada muti sikap Jisung jadi lebih nyebelin dari biasanya?' monolog nya berbicara

"Dih ge'er Lo"-Ucap Ira lalu mendekati Jisung untuk menghangatkan tubuhnya di depan api unggun itu

"Sini tangannya"-Ucap Jisung

'hah' hanya itu yang terpampang dari wajahnya Ira saat itu lalu Jisung mengambil tangannya

Jisung mengapit kedua tangan Ira dan meniup-niup dan menggosok-gosok tangannya

"Masih dingin?"-Tanya Jisung Ira yang gugup akan hal itu hanya mengangguk tapi segera dengan cepat menggelengkan kepalanya

"Ikut gue"-Jisung menarik tangannya dari tempat itu Jisung berpikir saat itu orang-orang masih pada tidur jadi kesempatan buat dia

Untuk menghabiskan waktunya sebelum dia pergi ke Paris,Jisung sebenarnya sedih akan hal itu cuma dia hanya jual mahal

"Ma-mau kemana?"-Ucap Ira saat mereka sudah sedikit jauh dari tenda

"Gak mau kemana-mana"-Ucap Jisung dengan sangat santai

Jisung melihat tangan mereka masih berpegang bahkan jarinya berselang seling satu sama lain

Jisung sadar akan hal itu cuma dia diam dia gak mau kehilangan kesempatan itu namun Ira tak sadar

Jisung sangat berhati-hati membawa Ira pergi dari tenda dia gak mau juga menyakiti hati Mark

"Mark gue gak tau apa Lo udah beneran suka sama Ira? Gue harap Lo gak nyakitin dia,gue minta maaf gue bawa Ira dulu,gue mau berdua sama dia dulu sebelum dia berangkat ke Paris"-batin Jisung

"Dih nyebelin"-dengus Ira yang merasa aneh pada sikap Jisung labil sekali sifatnya sekarang

"Cung tapi gue cape ini udah jalan jauh banget tau"-Ira

Jisung pun berjalan lebih depan dan berjongkok bersiap menggendong Ira

"Cape kan? Ayok naik"-entah apa yang membuat Ira melangkah kan kakinya buat naik

"Astaga ini badan ato apa si kecil bener"-Js

"Dikasih makan gak si?"-Js

"Aww sakit Ra"-karena Ira kesel dia nyubit pipi kanannya Jisung dengan sekuat tenaga

"Enak aja gue di kasih makanlah,emang udah bakatnya segini,jadi harus tetep bersyukur kadang yang gemuk aja pengen kayak gue"-Jelas Ira

Tanpa Ira sadari Jisung tersenyum dia bisa ngobrol sedekat ini lagi setelah putus baginya Ira itu sangat menggemaskan

"Lo gak takut ya kalo Mark bakal marah sama lo?"-Ira

"Nggak,gimana udah mulai suka sama Mark?"-Ucap Jisung sambil mendudukkan Ira di kursi panjang dekat kebun teh

"Gimana ya,aku juga bingung...... Ih masa gue harus curhat sama Lo"-Ira baru sadar kalo dia mengatakan tentang perasaan nya pada dia yang jelas-jelas orang yang bakal dia ceritakan

DEAR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang