bagian 6 {pesan ayah}

551 27 1
                                    

Warning!

cerita bagian ini hanyalah flashback masa lalu saja jadi jangan marah pada aut,oke?

Happy reading~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Flashback
beberapa tahun yang lalu

"ish!!,mari sini korang bertiga!!!!"-teriak anak dengan pakaian serta topi dengan warna hitam merah dengan lambang petir merah di topinya kepada ketiga adiknya

"tangkap lah kami kalau abang Hali boleh"-kata anak lelaki dengan pakaian lengan pendek berwarna jingga dan topi yang terangkat sedikit ke atas mengahadap kedepan dengan lambang api di tengahnya

"hei kalian!!nanti jatoh ih!"-kata lelaki dengan pakaian coklat tua dan sedikit warna emas dengan topi coklat tua yang menghadap terbalik

"huh,ya ampun ke kanak-kanakkan sekali mereka itu"-kata si anak bungsu dan membenarkan kacamata visornya lalu kembali membaca bukunya

"hoaamm,mereka itu berisik ayah ibu,aku jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak"-kata satu anak lagi dengan sweater dan topi mengahadap kedepan tetapi lebih menunduk dan ada lambang ombak di tengahnya serta memeluk boneka paus yang ukurannya besar

"hah sudahlah aku nyerah ngurus kalian bertiga!"-kata si anak sulung yang bernama Halilintar

"sabar bang..,sabar"-kata si anak ketiga yang bernama Gempa

"horee kita menang!!"-sorak si anak keempat dan keenam yang bernama Blaze dan Thorn

"usaha kita berjaya!!"-kata si anak kedua yang bernama Taufan (bukannya kasih contoh yang baek ni anak)

"ahaha,kalian ini memang selalu bersemangat ya"-kata ayah mereka yaitu Amato tentunya,bukan kapten Amato di Naruto ya

"ajaranmu itu"-kata ibu mereka dan sekaligus istri Amato

"ehehe,iya juga ya"-kata Amato terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"dasar aneh suamimu ini"-kata robot merah di sampingnya (Mechabot)

"hei Mecha!apa yang kau katakan hah?!"-kata Amato

"aku tidak dengar"-kata Mechabot memalingkan wajahnya

"hmph"-ambek Amato pada teman robotnya ini

skip....

saat TTM sedang mengerjai Solar si bungsu,dan Ice masih dengan pekerjaannya yaitu tidur,lalu Gempa yang membantu ibunya memasak dan mencuci piring,serta si sulung Hali yang duduk dengan ayahnya di sofa

hening,hanya suara keributan dari TTM dan Solar saja yang terdengar,sampai Amato mengangkat suara

"Hali?"-panggil Amato pada anak pertamanya yang sedang fokus bermain ponselnya

"ada apa ayah?"-katanya melepaskan pandangannya dan memandang ayahnya

"kau itu anak pertama ayah bukan?"-tanya Amato

kenakalan yang berujung kesedihan dan menjadi kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang