Chpt 17

5.5K 577 111
                                    

PYARR!!!

Aku berdiri dari duduk ku, mendekati sumber suara. Mataku membulat, kaca di jendela pecah. Pecahan kaca berserakan,

BRAKKK!! PYARRR!!

Aku tersentak, seseorang menarik lenganku dengan cepat, menuntutku ke tempat yang lebih aman.

Suara tersebut datang dan membuatku menutup kedua telinga. Jantungku berdetak sangat cepat saat suara tersebut datang bertubi-tubi.

PYARR!! BRAKK! PYAR!!

Kami bersembunyi dibalik sofa besar. Aku ketakutan, aku menutup mataku dan berdoa pada sang kuasa.

Kami berpelukan untuk melindungi satu sama lain ketika suara pecahan terdengar sangat keras dari sebelumnya.

BRAK! PYARR! PYAR!!

Setelah suara tersebut mulai mereda kami mengintip dari balik sofa,

"Apa kau tidak apa-apa (Y/n)?" Kak Isabell menoleh padaku

"Aku tidak apa-apa, apa kak Isabell baik-baik saja??"

"Iya, aku baik-baik saja"

Kami berjalan ke arah jendela yang rusak, jendela tersebut benar-benar hancur berkeping-keping. Aku melihat sebuah batu besar diantara pecahan kaca, aku memungutnya.

"Mereka melempari jendelanya dengan batu ini-"

"Hati-hati, jarimu bisa terluka" ujar kak isabell

Setelah itu kak isabell mengambil batu dari tanganku. Pandangannya melekat pada batu itu

"Mereka sengaja memakai batu besar untuk menghancurkan semua jendela" ujar kak isabell sambil memeriksa batunya.

Aku terdiam sesaat lalu aku berpikir untuk menyelesaikan masalah ini.

"Sepertinya kita harus mencari siapa pelakunya-" aku hendak berjalan ke pintu

"Tidak-" kak isabell menahan pundakku.

Aku menoleh padanya.

"-lebih baik kita bersihkan saja kekacauan ini" ujarnya

"Baiklah"

Akhirnya kami memutuskan untuk membersihkan pecahan-pecahan kaca diruang tamu dengan hati-hati.

.
.
.

AUTHOR POV

"Apa?!"

Farlan yang berada disebelah Levi yang sedang mengangkat telfon sedikit terkejut dengan teriakannya

"Levi, ada apa?" Farlan bertanya setelah Levi selesai menutup telfonnya dengan amarah.

"Tch, seseorang merusak semua jendela dirumah" ujar Levi mengkerutkan dahinya

"Apa? Bagaimana bisa?!" Farlan terkejut mendengar perkataan Levi

"Lebih baik kita pulang" Levi memasukkan ponselnya dan berlari, disusul juga dengan farlan.

Levi dan farlan segera memasuki mobil dan kembali pulang kerumah. Amarah mulai mengendalikan Levi, ia mengendarai mobil dengan sangat cepat. Masa bodoh dengan lalu lintas.

"Levi, hati-hati" ujar farlan yang ketakutan sambil memegang sabuk pengamannya

"Pegangan yang kuat farlan" Levi pun mempercepat laju mobilnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Older Brother (Levi X Readersister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang