chpt 9

4K 639 24
                                    

Author minta maaf jika ada pembaca yang kecewa dengan author karena author gak update minggu lalu, author gak update karena author sedang sakit.

Sekali lagi author minta maaf.

(Y/N) POV

'Hmm.. Sudah lama sekali aku tidak makan ini'

Pagi hari aku ditemani dengan roti dan selai stroberi membuat suasana hati bahagia karena sudah lama aku tidak sarapan roti.

"Bu, aku akan berangkat" jawab levi sambil beranjak dari kursi

Aku yang dari tadi memakan roti dengan santai pun harus memakan rotinya dengan cepat.

"Hm ibu aku juga berangkat" jawabku

"Eh, cepat sekali kau makannya?"
Tanya ibu

"Ibu, aku berangkat dulu ya~" jawabku sambil memberikan kiss bye terbaik.

Aku berlari keluar rumah dan berhenti di halte bus yang sudah biasa aku naiki.

Setelah sampai di sekolah. aku melihat mobil yang dinaiki kakak tiba di halaman sekolah.

'Wahh ternyata kakak lebih cepat dari dugaanku'

Aku menantang diriku untuk siapa yang lebih cepat ke sekolah, diantar pak adi atau naik bus.
Aku merasa diriku bodoh karena menantang diriku sendiri.

"Kyaa.. Levi senpai..!!"

Seketika pandanganku teralihkan
Pada teriakan-teriakan yang menerjang telingaku.

"Levi!! Levi..!!"

"Aku mencintaimu!!!"

'ASJXNTWZNYESDNXIQPHS
APA- APAAN INI??!!'

Entah kenapa begitu banyak lautan manusia yang seketika berlarian menghampiri mobil kakak.
Aku yang melihatnya hanya bisa membeku.

'Sepertinya kakakku seorang artis..'

"(Y/n)..!"

Aku menoleh kebelakang kulihat shasa dan connie yang baru saja sampai.

"Wah wah kakakmu membagikan sembako ya?, banyak sekali yang datang haha" canda connie

"Andai saja aku bisa seperti levi senpai.." jawab shasa sambil melihat kakakku

"Kalau kau jadi seperti dia, kau pasti makan kentang terus kan? Haha" canda connie lagi

"(Y/n), kau harus bersabar dengan mereka ya.." lirik mata shasa ke arah para fans.

Aku menghela napas berat

'Ya.. aku harus terbiasa dengan pemandangan ini'

-SKIP-

"(Y/n), kamu mau kemana??" tanya shasa

"Aku ingin mengumpulkan formulir klub"jawabku sambil berjalan menuju pintu kelas.

Aku pun berjalan keluar kelas dan menaiki tangga. Saat sedang menaiki tangga aku melihat seorang gadis dan temannya berhenti di anak tangga sedang berbincang.

"Kyaa.. Levi benar-benar tampan ya.."

"Iya, tatapannya membuatku gila.~"

'Itu lagi, itu lagi. Apa tidak bisa bahas yang lain??'

Aku tidak peduli dengan apa yang mereka bicarakan aku terus menaiki anak tangga satu persatu.

"Eh, adik kelas kau mau kemana??"

Aku yang merasa terpanggil pun menoleh

"Mm.. Aku mau mengumpulkan formulir"

"Ohh"

Aku yang semula berhenti pun mulai menaiki anak tangga yang tersisa dan berjalan ke ruang guru.

Setelah aku sampai di depan pintu, aku mengetok pintunya.

TOK TOK TOK..

"Permisi.."

Aku memegang kenop pintu dan perlahan membukanya dan mulai masuk ke dalam.

Kulihat pixis sensei sedang duduk sambil membaca koran.

"Mm.. Pixis sensei" panggilku

"Oh (y/n), bagaimana dengan sekolah barumu??, apa kau menyukainya??"jawabnya setelah menyadari kedatanganku.

"Baik, aku menyukainya" jawabku

"Syukurlah, ada urusan apa kau kesini??" tanyanya

"Aku ingin mengumpulkan formulir pendaftaran klub"

"Pendaftaran klub ya.. Kau harus mengumpulkanya ke nona yang disebelah sana" jawabnya sambil melirik ke meja yang disebelahnya.

'Meja disebelah sana.. APA!!'

Aku melirik meja yang dimaksud pixis sensei kulihat ada seorang wanita muda memakai kacamata

'Dia masih muda??!'

Dan dia sedang berbincang dengan
Kakakku yang kebetulan ada di sana. Aku pun harus bersikap seolah tidak ada apa-apa dengan kakakku.

Aku pun berjalan menuju meja guru masih muda.

"Sensei, aku mau mengumpulkan formulir pendaftaran klub" jawabku sambil menyodorkan formulirnya.

Seketika mereka berhenti bicara dan menoleh

"Baiklah terimakasih, oh ya kau masih belum mengenalku ya??"

Aku mengangguk

"Namaku Sawato Riri, panggil Riri saja ya.."

"Iya, sawat-- Riri-san"jawabku

"Adikmu lucu sekali ya levi" jawabnya sambil melihat ke kakakku

'Ehh?! Dia sudah tahu??!'

"Iya, kalian bersaudara kan?, aku sudah melihat data-data mu sebelum masuk ke sekolah ini"

"Benarkah.??" tanyaku

"Unch kalian benar-benar mirip ya.." jawabnya sambil mencubit pipiku dan pipi kakakku secara bersamaan.

"Sudahlah nona, jangan ganggu saudara itu" jawab pixis sensei

"Pixis sensei, tolong jangan panggil aku nona" jawab Riri-san

"Hahaha, anda lebih cocok dipanggil begitu"

"Hmm, saya permisi dulu pixis sensei ,Riri-san dan..."

"Levi"jawabnya cepat

"I..iya senpai"

Aku pun keluar dari ruang guru dan pergi kembali ke kelas.








WARNING!!!!
DILARANG MENGCOPY CERITA, KALO SUKA DI VOTE, KALO GAK SUKA MINGGIR!!!!

My Older Brother (Levi X Readersister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang