Bagian 3. GRACE

188 113 114
                                    

"ini baru permulanan, tenang saja.
Jika ingin melihatnya, maka aku akan
Bermain secara perlahan." Grace Natalya.

*****

Tasya membelokkan mobil yang dikendarainya memasuki perkarangan rumah sahabatnya itu. Setelah memarkiran mobilnya, Tasya bergegas keluar dari dalam mobil dan masuk menuju kamar Grace yang berada dilantai dua.

Pertama kali Tasya memasuki kamar Grace, tidak ada yang berubah dari kamar sahabatnya itu sejak terakhir kali ia berkunjung. Akan tetapi ada sesuatu yang membuatnya tertarik untuk lebih mendekat. Dilihatnya banyak sekali koleksi miniatur motor yang terpajang didalam kotak berkaca besar yang sangat indah. Tidak hanya ada satu jenis motor saja, akan tetapi ada berbagai macam jenis didalamnya. Mulai dari Harley, Trail, Sport sampai yang Pespa pun ada.

Tasya tidak mengerti lagi dengan hobi sahabatnya itu. Disaat dirinya menyukai make up sebagai koleksinya, Grace malah lebih memilih miniatur motor sebagai pajangan cewek itu. Sangat berbanding terbalik dari kebanyakan cewek pada umumnya bukan? Saat sedang asik dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba Tasya di kejutkan dengan kehadiran Grace yang berada di belakangnya.

"Keren kan, anak anak gue," Ujar Grace bangga memuji motor motornya yang sedang bertengger manis didalam kotak kaca. Yang dimaksud anak oleh Grace adalah koleksi motor motor kesayangannya.

"Ngagetin gue aja lu kutil," ucap Tasya pada Grace. Ia  hanya membalas dengan senyuman disudut bibirnya sembari berjalan menuju kasur miliknya.

"Ngapain sih, lo suruh gue kesini?" tanya Tasya heran menyusul Grace duduk di sampingnya.

"Ya, buat nemenin gue lah," jawab Grace santai sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah sehabis mandi.

"Ck!"

Tasya memutar bola matanya malas. Dia sudah menebak sebelumnya bahwa kata itulah yang keluar dari mulut sahabatnya. Ternyata dugaannya memang benar. Dia di suruh kesini hanya untuk menemani Grace.

"Btw, motor-motor lu pada kemana?" tanya Tasya penasaran karena dia tidak melihat koleksi motor motor besar sahabatnya itu di garasi.

"Di suatu tempat."

"Anjir, emang kenapa kalau taruh di sini dah," sahut Tasya dengan heboh.

"Ya, kalau gue taruh di garasi rumah, udah di bakar kali sama bokap gue," balas Grace mengambil makanan yang tadi di bawa oleh sahabatnya, Tasya. Sebelum kemari, Tasya sudah terlebih dahulu menyempatkan diri untuk membeli makanan di mini market terdekat.

Hening. Tidak ada yang bersuara satupun diantara keduanya karena sibuk dengan kegiatan masing masing. Grace yang sedang asik memakan makanan dalam diam, dan Tasya yang sibuk dengan ponselnya. tetapi, ada hal yang harus Grace tanyakan kepada sahabatnya itu.

"Sya, lo kenal gak sama cowok yang tadi nabrak gue di kantin?" tanya Grace kepada Tasya karena dia sangat penasaran dengan hal itu. Tasya menoleh ke arahnya dan berpikir sejenak.

"Ouuwh, Athalla maksud lo?" jawab Tasya setelah berpikir siapa orang yang di maksud Grace, "Siapa sih, yang gak kenal Athalla dkk! Secara dia kan anak yang punya yayasan sekolah kita," sambung Tasya lagi.

"Hah! Seriusan?" Tasya hanya menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Biasa aja kali, gak usah lebay gitu." Grace masih terdiam karena terkejut. Tasya yang mengerti perubahan raut wajah Grace pun langsung angkat suara.

"Dia itu orangnya cuek, jarang ngomong sama orang yang enggak dia kenal, tapi dia juga orangnya asik, jujur dia itu tipikal cuek-cuek humble gitu. Ya, kaya type gue banget lah." satu toyoran mendarat dengan mulus di kepala Tasya saat dia baru saja menyelesaikan ceritanya mengenai sosok Athalla.

GRACE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang