💜 Chapter 3 💜

19 1 0
                                    

Mau tak mau aku berangkat juga ke bandara setelah packing bajuku.

"Ngapain sih teriak malem2 gini? Itu kamu mau apa packing baju?" Soo Ri kaget melihatku packing lagi bajuku.

"Tadi aku di telepon direktur disuruh balik ke Seoul sekarang. Clien yang dulu aku handle, minta aku lagi yang handle. Makanya sekarang aku mau ke bandara, direktur juga udah nunggu disana." Jelasku.

"Dasar direktur gila!!! Gak bisa liat orang liburan dikit udah disuruh kerja lagi. Kalo bukan direktur, udah aku acak2 tuh orang." Kata Soo Ri emosi.

Gara-gara ucapan Soo Ri tadi, eomma dan appa terbangun dan langsung menuju ke kamarku. Appa lebih dulu sampai baru eomma menyusul tapi eomma yang lebih dulu sadar dan bertanya pada kami.

"Sayang, ada apa ini? Kenapa kalian teriak malam²? Terus kamu mau kemana bawa² koper?" tanya eomma cemas.

"Eomma... Appa... Hayu harus kembali ke Seoul karna ada kerjaan mendadak yang harus hayu urus eomma appa. Maafin hayu ya eomma appa kalo hayu nyusahin kalian selama hayu tinggal disini." Jelasku dengan mata berkaca-kaca. Sedih rasanya harus meninggal mereka tapi mau bagaimana lagi, aku harus pergi.

"Ya sudah. Pergilah, nak. Setelah semua selesai, kembalilah ke sini. Eomma appa menunggumu." Kata eomma.

"Pasti eomma. Terimakasih eomma appa sudah mau menerima hayu." Kataku mulai menangis di pelukan eomma.

"Pintu rumah ini terbuka lebar untukmu, sayang." Kata eomma, balas memelukku.

"Appa, hayu pergi dulu." Pamitku.

"Cepatlah kembali." Kata appa.

"Pasti appa." Kataku memeluk appa.

Appa memelukku tak kalah erat seakan enggan melepaskan anaknya pergi.

"Cepat berangkat. Sebelum direktur gila itu semakin gila." Kata Soo Ri emosi.

"Iya. Bye semua." Kataku.

Aku keluar rumah, masuk kedalam taxi yang ku pesan dan langsung menuju bandara. Didalam taxi, aku mengirim pesan pada yoongi.

To Yoongi
'Yoongi, maafkan aku. Aku harus kembali ke Seoul sekarang. Terimakasih, semoga kita bisa bertemu lagi. Bye...'

"Semoga yoongi mengerti." Batinku.

Setelah sampai dan membayar taxi, aku langsung menuju gate keberangkatan. Tak beberapa lama, aku masuk ke dalam pesawat dan menunggu untuk lepas landas. Aku mematikan ponsel lalu tidur.

❤️❤️❤️❤️

Perasaanku campur aduk saat tiba di Seoul. Perasaan marah dan kesal bercampur jadi satu. Ingin rasanya aku memukul direktur gila itu kalau tak ingat beliau direktur perusahaanku.

"Hayu-shi!!! Cepatlah!!!" Teriak direktur saat melihat aku keluar dari gate kedatangan.

"Baik pak." Jawabku.

"Untung direktur. Kalo kagak, udah gua mutilasi lu." Kataku dengan Bahasa ibu.

"Kamu bilang apa?" Tanya direktur tidak mengerti.

"Bukan apa² pak." Jawabku.

"Cepat masuk mobil. Saya antar kamu pulang. Besok kamu harus ketemu clien." Kata direktur.

"Baik pak." Jawabku.

Setelah itu, didalam mobil hening beberapa saat. Direktur mulai mengintrogasiku.

"Gimana liburannya? Kemana aja kamu?" Tanya direktur.

"Gak enak. Baru juga nyampe, sekarang udah disuruh balik. Nyebelin. Bikin capek badan." Jawabku ketus tanpa sadar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang