11.Drama Calon Aunty

726 43 6
                                    

Siapapun boleh memiliki rasa cinta, kepada siapa pun dan untuk siapapun. Tampa terkecuali.

"Uncle datang..." Gema suara Jordi memenuhi ruangan rumah Ayah.

Seketika Thalia berlari dan memeluknya lalu di gendong oleh Jordi. Thania pun tak mau kalah, dia berlari gemas ke arah Jordi yang ingin di gendong juga olehnya.

"Uuuu Uncle kangen, sama kalian." Mencium pipi mereka dengan gemas.

"Onyo mana? " Karna belum melihat keponakan laki lakinya itu.

"Onyo masih sekolah" jawab Thalia.

"Cici?, " tanyanya lagi

"Nanti jam 9" tangannya sibuk membenarkan rambutnya.

Thalia dan Thania pun bermain dengan Jordi terlebih dahulu. Sambil menunggu Betrand selesai sekolah Daring nya.

Thalia sibuk bermain sementara Jordi tidak begitu fokus menemani keponakanya itu. Ia sibuk bermain handphone, sehingga membuat Thalia agak sedikit kesal.

Tak sengaja Thalia lewat dan mengintip phonsel milik Jordi. Ia penasaran apa yang membuat Uncle nya itu tidak fokus.

Thalia mengintip sedikit, setelahnya ia kembali bermain. Sadar ke gaps Thalia, Jordi cepat² menyembunyikan Layar phonsel nya.

"Uncle.." panggilnya. Lalu memeluk Jordi penuh rindu.

"Onyo udah selesai sekolahnya?" Mengusap kepala Betrand gemas.

"Udah.." Tersenyum sehingga menampakkan gigi gingsulnya. Dia begitu terlihat manis dan menggemaskan.

Mereka pun menghabiskan waktu bersama.

"Nyo,, sini deh " Thalia menarik tangan Betrand sambil menyuruhnya menunduk. Betrand mensejajarkan tingginya dengan adiknya.

"Di handphone Uncle Jordi, ada poto cewek loh." bisiknya.

"Oh, ya!" Sambut Betrand antusias.

"Cewek yang di ulang tahun Bunda?" Tanyanya memastikan.

"Bukan,, itu lo Nyo, yang ada di podcast."
Jelasnya, membuat Jordi salah tingkah, karna Ayah mulai menatapnya penuh selidik.

"Keponakan lo, udah gede². Udah mulai faham" ucap Ayah sambil tertawa.

"Sudah faham, kepo pula" Sahut Jordi membuat Thalia dan Betrand saling tatap.

"Nyo, ai mau nonton podcast dong" pinta Thalia. Betrand menyalakan TV, memilih podcast horor rasa Drakor.

"Yang ini Ci" Tanya Betrand pada Thalia.
Thalia mengagguk.

"Yang Ucle Jordi pegang kepalanya itu Nyo" Jawab Thalia gemas.

"You suka Uncle?" Tanya Thalia.

membuat orang di ruangan itu terdiam. Sementara Jordi menggaruk kepalanya yang tidak gatal karna salah tingkah.

"Berasa di tembak gue" ucap Jordi Bingung.

"Emang boleh Ci?" Tanya Ayah pada Thalia.

Thalia terdiam, mungkin ada rasa khawatir jika Unclenya punya calon Aunty. Nanti perhatian nya berkurang padanya.

Namun dengan penuh hati hati Betrand mencoba memberikan pengertian ke Thalia. Bahwa Uncle nya akan tetap sayang kepada mereka bertiga tidak akan berubah.

"Uncle sama Cici, sama Onyo aja" jawab Thalia.

"Nggak boleh gitu Ci, kasian Unclenya" sela Betrand. Ia mencoba menjelaskan pada sang adik.

"Kan ada ai, ada you dan Thania. Ada ayah Bunda juga" ucap Thalia.

Jordi menarik nafas berat. Di antara ketiga keponakanya, memang Thalia yang paling susah menerima orang baru.

"Tapi dia baik lo Ci, kan ai udah pernah ketemu" mencoba memberi tahu sang adik.

" Iya,,Ai tau, Aunty itu baik" jawab Thalia.

"Besok kalo ai udah gede ai mau ikut podcast" ucap Thalia lagi.

"Nggak boleh" sahut Betrand cepat.

Baginya, ikut podcast horor sangat berhaya bagi perempuan. Dia tidak mau terjadi apa apa dengan adik cantiknya itu.

"Boleh, iya kan Ayah" meminta dukungan sang ayah.

"Tanya Onyo" jawab Ayah gemas melihat ke tiga buah hatinya yang beradu argument.

"Nggak boleh ci.."

"Iya kan Thania." Tanya nya pada adik bontot nya yang berada dalam gendongannya.

"Iyah" jawab Thania gemas, yang membuat semuanya tertawa. Betrand mecium pipi Thania yang chubby dengan gemas.
Betrand memangku Thania di lantai, sedangkan Thalia tiduran di paha Betrand.

"Kalau Bunda" Tanya sang Bunda, sengaja memancing respon dari Putranya.

"Nggak boleh Bunda.." jawabnya pelan namun penuh penekanan.

"Kenapa sih Nyo? Kan ai bisa jaga diri" jelasnya.

"Aaa Bundaaa" rengeknya manja dan gemas, tetap saja pada ahirnya mereka bertiga sangat menggemaskan.
Dengan tingkahnya yang berbeda-beda.

Sore hari, waktunya Jordi pulang. Sebenarnya Betrand Thalia dan Thania belum puas bermain dengan Unclenya itu. Namun Jordi besok pagi ada meeting penting yang mengharuskannya berpisah dengan tiga keponakanya.

"Uncle pulang ya,?" Ucap Jordi kepada ketiga keponakanya. Jordi mencium pipi Thalia, mencium pipi Betrand yang terahir Thania. Jordi pun berpamitan dengan Ayah Bunda lalu menuju kemobilnya.

"Uncle,, ".

"Ai sayang sama Aunty yang di podcast"

teriaknya gemas. Jordi berbalik badan dan menatap Thalia, yang di balas senyuman olehnya.

"Kapan kapan, Uncle ajak main kesini ya?" Di balas anggukan antusias oleh Thalia.

"Ya udah, Uncle pulang dulu." Sembari mengecup kepala ketiga keponakanya lagi. The krucil memandangi Jordi hingga pandanganya menjauh dan hilang.

Betrand menatap thalia lalu tersenyum.
Betrand menggendong Thania dan menggandeng Thalia menuju ke lantai atas. Sesekali mereka tertawa karna thania yang baru belajar ngomong yang mereka anggap lucu.

Bagi ayah bunda, drama mereka bertiga adalah drama paling terbaik yang pernah ayah bunda lihat.

*****The Krucils*****


The KrucilsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang