Semua orang ingin terlahir tampa masalah, semua orang ingin selalu berada dalam kebahagiaan.
Terus bahagia dan tetap bahagia serta membahagiakan.Ruben Samuel Onsu seorang Ayah dan suami terhebat yg pernah ada di bumi ini. Terbukti, dengan cara ia mencintai keluarganya. Jadi pebisnis sukses dan artis papan atas, tidaklah seenak yg orang² bayangkan, tidak ada orang yang tau, bahkan ayah sering kali Down ketika masalahnya di kantor maupun di TV terlalu rumit, tapi ia harus terlihat baik² saja di depan semua orang terlebih, istri dan anak² nya.
Tidak mudah menjadi Ayah yang harus menghadapi semua masalahnya sendirian. Bukan sendirian, tidak mau melibatkan orang lain lebih tepatnya.
Ayah menarik nafas panjang, menarik semua lamunanya ketika ada panggilan untuknya dari sang putra tercinta untuk sekedar minta di antar ke tempat tidur.
"Good night Onyo" ucap Ayah sambil terus melihat putranya menaiki ranjang tinggi miliknya.
"Good night Ayah,, i love you " jawab anak laki²nya itu sembari meniupkan tangannya sebagai tanda cintanya.
"I love you sayang" jawab Ayah singkat sebagai penutup.
Baru saja hendak melangkah kan kaki keluar kamar Betrand kembali memanggilnya.
"Ayaah.. tunggu! " Dia berlari kembali memeluk ayahnya dengan erat, entah apa yang anak itu rasakan yang pasti dia seolah takut kehilangan sang Ayah terhebatnya.
"Nyo.. you kenapa lagi?" tanya ayahnya sedikit heran.
"You sayang ai kan Ayah?" Tanyanya polos.
"Iya dong, kan you tau?"
Jawab sang ayah."Kita selalu bersama ya?, Jangan tinggalin ai ya?" Ucap Betrand kali ini dia menyembunyikan wajahnya dalam dada sang ayah. Ucapan anak itu begitu dalam dan penuh penekanan bahwa dirinya takut kehilangan.
"Iya dong pasti, kan you anaknya Ayah Bunda, koko nya Thalia dan Thania." Jawab ayah seolah menjelaskan bahwa semua kan baik² saja.
"Kita akan selalu bersama, berlima, berbahagia, iya kan" ucap ayah lagi.
Hanya anggukan yang Betrand berikan, setelah memastikan sang putra tidur dengan nyaman, ayah pun keluar kamar menutup pintunya dengan pelan dan meninggalkan kamar sang putra untuk menuju kekamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya yg amat sangat lelah.
***"Kenapa masalah gue gag selesai² sih??" Ucapnya pelan dan menarik nafas panjang, setelah menerima telfon dari seseorang.
Ayah nampak begitu lelah dengan segala beban yang ia pikul sendirian, ia berjalan ke dapur berniat ingin mengambil air putih untuk ia minum, namun tak sengaja ayah melihat pisau dapur yang tertancap rapi di tempatnya.
"Apa gue bunuh diri aja ya?, gue capek dengan semua ini. Tapi nanti di kira ada pembunuhan lagi di rumah ini, padahal kan gue bunuh gue sendiri"
Ucapnya dalam hati.Ayah belum berniat beranjak dari sana, bahkan ketika nurani dan logikanya sedang berperang hebat, ia tak mampu berbuat apa².
"Ngapain di situ yank,,?" Tanya Bunda, sontak saja membuat ayah terperanjat kaget.
"Nggak papa, cuma mau ambil air minum" sembari tersenyum ke bunda.
Tapi perasaan bunda sangat peka, ia yakin suaminya sedang tidak baik. Hanya saja bunda tidak ingin bertanya takut menambah beban fikiran suaminya.
Siang ini Ayah sedang berdiri di balkon rumahnya, kembali terlintas di benaknya untuk terjun dari balkon. Dengan begitu semua masalahnya akan selesai, matanya memandang jauh ke bawah dengan tatapan kosong.
"Ayah,,,, ngapain di sini.." tanya Betrand yang sedang menggendong Thania dan menggandeng Thalia.
Suara itu membuatnya tersadar dari niat buruknya. Matanya menangkap ketiga malaikat kecilnya yang sedang menghampirinya, mereka begitu manis dan sempurna.
Apa alasannya untuk mengahiri hidup?
Bukankah mereka terlalu berharga untuk di tinggalkan?
Bagai mana ke adaan mereka setelah ia pergi?
Mereka terlalu lucu dan menggemaskan bukan?
Sungguh ayah tidak bisa membayangkan istri dan ketiga anaknya tanpa dirinya. Tampa sadar tangisnya pecah begitu saja lalu memeluk ke tiga Buah Hatinya.
"I love you Ayah" ucap Betrand dan Thalia.
Ayah tidak menjawab hanya tangisan yang terdengar. Bertrand memahami mungkin ayahnya sedang banyak masalah. Tugasnya sebagai anak Hanya menguatkan, mencintai dan mendoakan serta melindungi semampunya.
******The Krucils********
![](https://img.wattpad.com/cover/238998872-288-k318597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Krucils
RandomJika kentalnya darah mengalah kan tulusnya hati, maka tidak untuk ketiga bocah lucu ini. Mereka tidak serahim tapi mereka sehati. Mereka tidak sedarah tapi mereka se nafas. Mereka adalah 3 malaikat kecil, penyemangat ayah bundanya, Yaitu The Krucil...