Mendung begitu pekat seolah melarang mentari menampakan dirinya, hujan belum turun tapi langit begitu gelap.
Segelap perasaan seorang bocah tampan yang sedang memperhatikan adik kecilnya yang sedang sakit.Terlihat ia begitu sedih, jika saja dirinya bisa menggantikan adiknya pasti akan ia lakukan.
"Cii, cepat sembuh,, koko kangen main sama cici" ucapnya sembari meng elus² pipi sang adik yang sedang tertidur. Mungkin efek dari obat dari dokter, tanpa terasa air matanya jatuh begitu saja. Kenapa adiknya harus menanggung sakit seperti ini. Baginya tidak ada yang lebih sedih ketika melihat orang orang yang dia sayangi dalam ke adaan tidak baik.
Dari kemarin betrand tidak selera makan, semenjak thalia di bawa ke rumah sakit di karenakan infeksi saluran pencernaan. Dua hari yang lalu betrand masih menyaksikan senyum manis adik²nya, betrand masih sempat bermain lari²an tapi sekarang salah satu adiknya harus di rawat di dalam kamar yang jauh dari kata nyaman dengan infus di tangannya.
"Ko,, makan dulu sayang,," bujuk sang bunda yang tak kalah khawatir nya, takut sang putra tumbang seperti salah satu dari putrinya. Karna dari kemarin betrand hanya meminum air putih, belum memakan makanan sedikit pun.
"Nggak selera makan bunda,, koko tunggu cici bangun aja" jawab sang putra masih setia menunggui sang adik.
Saat sang bunda sedang membujuk betrand untuk makan, thania pun datang di gendong sang suster, Thania yang se olah tau betrand sedang sedih melihat cicinya yang sedang sakit, seketika taanganya menarik baju betrand minta di gendong. Setelah berada dalam gendongan betrand thania pun menyenderkan kepalanya ke dada betrand, sambil memandangi thalia yang sedang sakit.
"Doain cici cepet sembuh ya, biar kita bisa main bertiga lagi" ucapnya pelan kepada adik kecilnya, tak lupa mendaratkan kecupan kecil di kepala thania. Thania melihat wajah betrand dengan polos, lalu mengangguk. Se olah mengerti bahwa doa sang koko adalah doa yang tulus.
Di satu sisi ayah bunda bahagia melihat ke tulusan dari anak² mereka, ayah bunda bangga memiliki anak² yg sangat baik hati. Tapi di sisi lain ayah bunda sedih melihat pelangi mereka hari ini tak berwarna. Warna yang biasanya cerah kini tertutup mendung hitam.
"Cepat sembuh salah satu warna pelangiku" ucap sang ayah yang berada di belakang betrand dan thania, yang entah sejak kapan?? Lalu ayah dan bunda memeluk mereka, sambil berdoa supaya thalia cepat sembuh.
Pelangi mereka hari ini memang sedang tertutup awan, tapi yakinlah esok hari pelangi itu akan kembali.**Terimakasih,
Maaf jika kata²nya tidak tersusun dengan rapi. Masih tahap belajar.
Bukan penulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Krucils
DiversosJika kentalnya darah mengalah kan tulusnya hati, maka tidak untuk ketiga bocah lucu ini. Mereka tidak serahim tapi mereka sehati. Mereka tidak sedarah tapi mereka se nafas. Mereka adalah 3 malaikat kecil, penyemangat ayah bundanya, Yaitu The Krucil...